Chapter 23

23 2 0
                                    

Kaori POV

Hari ini aku akan bertemu dengan tutorku, mulai sekarang aku akan lebih serius. Aku tidak ingin ketinggalan jauh dengan Kousei, apalagi sekarang dia ada tawaran tampil di Kyoto. Toturku bernama Rin Okamoto, seorang violinist terkenal di masanya. Kesulitanku sekarang ini adalah mengontrol diriku untuk tidak sesuka hati seperti dulu, mau tidak mau aku harus mengikuti partitur untuk memenangkan kompetesi, walaupun bagiku itu sangat membosankan. Ketika lagi istirahat, Bu Okamoto memberitahuku bahwa beliau menemukan pengiringku yang cocok, dia satu tahun lebih tua dariku dan baru pulang dari Jerman. Keesokkannya aku ke rumah Bu Okamoto lagi untuk berlatih dan bertemu dengan pengiringku

"wah..gawat..." ketika aku melihat jam tanganku, ku segera berlari.

"akhirnya sempat.." ucapku dengan terengah-engah

"kamu baik-baik saja ?" terdengar suara dari sisi kananku. Ku berpaling ke arah suara itu, ternyata seorang lelaki berambut jingga, matanya berwarna hijau.

"kalian sudah datang ya..." sapa Bu Okamoto melihat kami di depan pagar, kemudian dia menyuruh kami masuk

"Kaori, perkenalkan dia adalah Ousuke Ooga pengiringmu yang pernah ku cerita kan.."

"perkenalkan aku Kaori Miyazono" ucapku dengan sopan

"Ousuke Ooga..salam kenal Miyazono..." dia membalas dengan senyuman manisnya, ya di lumayan tampan dan keren, tapi tetap keren Kousei.

Tanpa basa-basi kami mulai latihan, aku sangat kaget permainan pianonya sangat akurat, hampir menandingi Kousei dan bisa mengikuti gaya permainanku. Sikapnya sangat berkebalikkan dengan permainannya. Sikapnya yang periang, bersahabat, namun ketika bermain piano dia menjadi dingin, seperti boneka yang di kendalikan partitur.

........

Semester baru di mulai, aku sangat jarang bertemu dengan Kousei karena kami sekarang lagi sibuk dengan urusan masing-masing. Namun hari ini aku sedikit senang, karena kami bisa pulang bersama. Karena aku sedang jadwal piket, aku menyuruh Kousei tunggu di ruang musik, namun ketika tiba di ruang musik aku melihat fandom Kousei di mana-mana, tidak hanya pintu sehingga menjadi sesak, bahkan jendela-jendela di geromboli. Sekarang Kousei sedang memainkan piano tua ruang itu

"Akhh....suara pianonya sangat indah...."

pujian dari fans clubnya memenuhi pendengaranku. Ketika Kousei melihat aku, dia menghentikan permainannya. Dia mulai membereskan alat-alat musik yang dia pakai, sedangkan fans club Kousei tanpa kedip memandangi Kousei. Arrgggghhh...suasana ini sangat menyebalkan. Diperjalanan pulang, tidak banyak bicara dari kami berdua.

"nee Kousei, kenapa kamu merubah penampilanmu dan sikapmu yang terlalu mencolok. Bukannya aku tidak suka..bagiku berubah atau tidak Kousei tetaplah Kousei....hanya saja....sejak kamu berubah, di tambah sekarang sudah lumayan terkenal karena memenangkan kompetisi Maihou kemarin banyak perempuan disana jadi halu..eh.bukan...maksudku..." argghhh...kenapa jadi begini

"hhmm..ternyata kamu sedang cemburu ?"

"aku sedang serius, Kousei ! Gegara fans clubmu, ruang musik selalu penuh. Aku maupun kamu jadi tidak konsentrasi..kita jadi su...."belum selesai aku mengelurkan uneg-unegku, ucapanku terhenti ketika senior Ooga menyapaku.

"senior Ooga, kenapa ada disini ?" tanyaku kaget.

"jadi senior yang menjadi pengiring Kaori. Perkenalkan aku Kousei Arima." Seperti biasa dia tiba-tiba masuk pembicaraan.

"hehh..Kousei Arima sang manusia metronom yang hiatus selama 2 tahun dan kembali lagi dengan gaya permainan yang berbeda kan ?" ucap senior Ooga dengan ekspresi sulit di mengerti.

"aku merasa tersanjung, senior mengenaliku." ucap Kousei dengan senyumannya misterius.

"aaa....sudah sore...Kousei kamu juga mau latihan di rumah bibi Hiroko kan..." ucapku agar tidak berlama-lama berada di aura yang aneh ini

"Ooga-san...kami permisi..." ucapku lagi menarik tangan Kousei. Setelah cukup jauh, aku akhirnya bisa bernapas lega. Ku melihat Kousei yang dari tadi tidak protes, atau berbicara sepatah ucap pun

"Kousei kamu kenal senior Ooga ?" tanyaku memecahkan kesunyian

"aku hanya sedikit mencari tahu. Ketika kamu bilang pengiringmu bernama Ousuke Ooga."

"hehh...ternyata kamu posesif juga..."ucapku dengan nada ngeledek, tapi sebenarnya aku senang, Kousei ternyata masih menganggapku.

"aku hanya khawatir denganmu. Ketika kamu latihan bersamanya, apa ada yang aneh atau kamu merasa kesulitan ?"

"kalau aneh tidak, hanya saja dia sangat diktator sangat taat dengan partitur, mirip kamu dulu..."jawabku dengan nada lelah.

"ya kamu memang tidak terbiasa dengan diktator seperti itu. Kalau begitu akan membantumu."

"tapi bagaimana dengan kegiatanmu dan latihanmu ?" tanyaku

"tenang saja, akanku atur itu.." jawab Kousei dengan senyumannya

"terima kasih Kousei..." ucapku meraih tangan Kousei dan mendempetkan tubuhku dengan tubuhnya. Kousei hanya tersenyum seraya mengelus kepalaku.

.........

Kousei POV

Seperti dugaanku ternyata dia. Setelah bertemu tadi, aku bisa memastikan dia masih seperti waktu itu. Dia memakai nama Jepangnya disini dan sedikit merubah penampilannya hingga tidak ada yang kenal kalau dia Beal Alexander. Anak hasil luar nikah Fredick Alexander pengusaha terkenal yang menjual berbagai macam alat musik.

Aku tahu itu karena kami sempat akrab ketika aku berkuliah di London. Dia satu tahun di atasku, namun umurnya 3 tahun lebih tua dariku. Waktu itu kami kenal karena sering sama kelas di berbagai mata kuliah. Aku memang sering mendengar rumor tidak baik tentangnya, namun aku yang waktu itu masih polos menganggap hanya sebuah rumor buruk seperti aku yang sering di bicarakan orang dulu.

Karena itulah aku masuk ke perangkapnya. Dengan bodohnya aku menceritakan masalahku dan dia masuk ke celahku yang terbuka lebar. Dialah yang mendorongku semakin masuk ke dunia gelap dengan alasan penghiburan diri. Dunia malam yang di penuhi bau alkohol, rokok dan parfum para kupu-kupu malam.

Sejak saat itu aku sering bertengkar dengan Kak Yoragini. Aku sudah terlena dengan dunia itu dan berpikir itu adalah hal wajar. Tapi ternyata dialah yang menyebarkan skandal itu. Dia mendekatiku karena waktu itu aku populer dan ingin menjatuhkanku dengan mendorongku ke dunia gelap. Tidak hanya itu dia juga mencuri laguku yang akan segera rilis.

Tidak di sangka orang berbahaya itu berada di dekat Kaori. Aku tidak akan tinggal diam, aku akan segera menyingkirkannya dari Kaori.

Starting Life in Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang