Chapter 28

19 2 0
                                    

Author POV

Kompetisi babak final di mulai. Semua peserta sangat antusias menujukkan kemampuan mereka. Kaori yang memakai dress berwarna baby pink terlihat sangat manis di atas panggung bersama Kousei yang mengenakan jas hitam. Mereka membawakan lagu 'Beethoven Romance No.2 in f major op.50'. Gaya permainan Kaori kali ini sangat lembut yang berhasil membawa penonton ke suasana sangat romantis dengan alunan biolanya itu. Kousei sebagai pengiring hanya tersenyum. Dia merasa Kaori sekarang sangat berkembang.

Tepuk tangan sangat meriah ketika penonton mulai sadar dari hipnotis alunan biola Kaori. Selagi menunggu siapa yang menjadi juara, Kaori bersama Kousei berada di suatu kantin dekat kompetisi itu di laksanakan, Tsubaki dan Kashiwagi sedang sibuk dengan kegiatan klub bisbol, sedangkan Watari sedang sibuk mengurus beasiswa ke SMA khusus olahraga.

Haaaciisss.... Karena sekarang mulai musim gugur di tambah lagi pakaian Kaori yang cuma memakai dress yang cukup terbuka membuat dia kedinginan. Kousei yang baru datang dengan membawa 2 cangkir cokelat hangat melepaskan jasnya hitamnya lalu memasangkan ke tubuh Kaori.

"terima kasih, Kousei." ucap Kaori menengambil satu cangkir cokelat yang sudah tersedia di atas meja, lalu menyeruput minuman itu.

"bagaimana ? apa sudah terasa hangat ?" Tanya Kousei yang duduk berseberangan dengan Kaori.

"ya. Ngomong-ngomong apa aku akan menang ?" tanya Kaori yang selesai menghirup coklat panas dengan wajah sediki khawatir.

"kamu sudah berusaha keras hingga sekarang. Penampilanmu tadi juga sangat bagus, aku yakin usahamu selama ini tidak akan sia-sia." Ucap Kousei dengan tangan kanannya mengusap wajah Kaori yang sedang murung itu. Dia mengerti kenapa Kaori sangat mengharapkan kemenangan di kompetisi ini, karena selama ini Kaori tidak terkenal dan juara yang dia dapat pun tidak ada.

Setelah cukup lama menunggu, akhirnya pengumuman siapa yang jadi juara kali ini. Dengan harap-harap cemas para peserta dengan hasilnya. Pemenang kompetisi biola tingkat SMP kali ini di menangkan oleh Kaori Miyazono, kedua di raih oleh Miike Toshiya, ketiga diraih oleh Hinaki Kitouji. Para pemenang menaiki ke atas panggung

"kali ini aku kalah denganmu, tapi lain kali aku akan mengalahkanmu !"ucap Miike Toshiya.

"aku tunggu itu." jawab Kaori dengan senyuman manisnya, seketika wajah Miike tersipu merah.

Dibelakang panggung tanpa memperdulikan orang-orang Kaori memeluk Kousei yang sedang menunggu.

"aku menang Kousei." ucap Kaori sangat bahagia.

"iya. kamu berhasil."ucap Kousei mengelus kepala Kaori.

..........

Author POV

"huh ada apa memanggilku?" tanya seorang laki-laki rambut merah duduk di sofa dengan kaki di silangkan.

"haha kamu tidak berubah ya, nak Keichii." ucap Asaji Koushi santai seperti terbiasa dengan sikap Keichii.

Tok..tok..

"permisi Pak, tuan muda Kousei Arima sudah datang." ucap seorang wanita ketika membuka pintu.

"silahkan dia masuk." perintah Asaji Koushi

Walaupun ada tamu datang Keichii tetap dengan gaya angkuhnya. Walaupun di dalam hati dia bertanya-tanya siapa. Dia merasa aura laki-laki di hadapannya berbeda, padahal masih muda tapi auranya sudah sangat tajam.

"Keiichi, perkenalkan dia Kousei Arima orang yang membuatkan lagumu untuk hallowen nanti."jelas Asaji Koushi membuat wajah Keichii terlihat aneh gegara terkejut. Siapa sangka yang membuat lagunya untuk hallowen adalah seorang laki-laki yang seumuran dengannya.

"salam kenal Keichii Shimizhu." sapa Kousei ramah.

"nah karena semuanya sudah datang bagaimana kita dengarkan lagu, nak Arima buat." ucap Asaji Koushi memanggil wanita yang tadi untuk memutarkan instrument yang Kousei buat. Sedangkan Kousei menyerahkan lembar kertas berisi lirik dan not.

"servant of evil."gumam Keichii.

Deg...

Jatung Keichii berdetak kencang. Seluruh perasaannya terombang-ambing, dia merasakan kasih sayang saudara yang si tokoh rela menanggung dosa saudara kembarnya. Tanpa sadar Keichii menyanyikan lagu yang di buat Kousei itu, suaranya yang sudah tidak di ragukan lagi menghiasi ruangan tuan Asaji Koushi Itu. Sebuah senyum menghiasi wajah pria paruh baya itu melirik dengan tenang melihat Keichii bernyanyi.

Prok...prok...

"sungguh lagu luar biasa, benarkan nak Keichii ?"ucap Asaji Koushi melirik Keichii.

"ya...begitulah." jawab Keichii malu-malu mengakuinya.

Bruukkk...

"tadi ! Lagu tadi siapa menciptakan ?"ucap seorang wanita yang terlihat sangat energik.

"tenanglah, Karin. Kamu membuat kaget mereka." ucap Jin yang bisa di bilang asistennya Karin.

"hemm..maaf tiba-tiba aku tidak bisa mengendalikan diri ketika mendengar lagu di ruangan ini. Kebetulan aku sedang mencari seseorang untuk membuat ost filmku. Jadi siapa yang membuat ini, apa ... ?"tanya Karin tidak sabar.

"bukan, yang buat lagu ini nak Arima." jawab Asaji Koushi melirik Kousei.

"apa ?" teriak Karin.

"Bu Karin bisa tidak jangan berlebihan gitu ?" ucap Keichii yang merasa kebisingan oleh kedatangan Karin.

"Keichii, sejak kapan kamu ada disini ?" tanya Karin dengan polosnya.

"tadi kamu mendengar lagunya, apa kamu tidak sadar siapa yang menyanyi !" ucap Keichii menahan amarah.

"jadi benar yang buat lagu itu kamu ?" tanya Karin melirik Kousei, mengabaikan Keichii yang sudah mengepalkan tangannya itu.

"benar, bu Karin Hanazono." ucap Kousei ramah dan tenang.

"wah kamu kenal denganku ?"

"tentu saja. Bu Karin Hanazono seorang produser muda yang terkenal di dunia perfilman."

"wah kalau begitu aku tidak perlu berbasi-basi lagi. Maukah kamu menjadi komposer untuk ost filmku ?" ucap Karin dengan mata penuh harapan.

"sepertinya aku tidak bisa menolak, tapi jika pak Asaji Koushi mengizinkan."

"perjanjian kita kan cuma kamu membuatkan satu lagu untuk Keichii dan kamu sudah menyelesaikannya. Jadi tidak ada hak aku melarangmu untuk mengambil projek lain." ucap Asaji Koushi


Starting Life in Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang