I'm loving to make you laugh and happy because it makes me happy too.
"Oke deh, soalnya ... gue suka Tavisha."
Ucapan Raja kemarin terus terngiang di telinganya. Ada sekumpul rasa sesak sekaligus sesal. Kenapa dia harus menutupi perasaannya sendiri? Tapi tak apa, bagi Harshaka bisa berada di sekitar Tavisha. Menjadi orang yang ada ketika gadis itu butuh bantuan dan sendirian. Melihat senyuman terbit di wajah Tavisha itu sudah cukup bagi Harshaka. Dia tidak menafikan diri kalau hatinya sudah jatuh pada sang Amaranggana. Hanya saja, Harshaka rasa Tavisha tidak perlu tahu soal ini.
Bukan dia tidak mau berjuang, tapi ada yang jauh lebih penting dari ini. Cinta bukan segalanya. Bersatunya mereka saat ini pun tak jadi jaminan kalau keduanya akan terus bersama.
Jadi biar saja begini adanya.
Ck! Jadi sad boy bukanlah Harshaka sekali. So, dia tidak mau galau seperti ini. Anti sad boy-sad boy club. Dia ini harus jadi cowok SWAG alias Single Woles Anti Galau.
Ketimbang memikirkan masalah percintaan yang rumit melebihi rumitnya sandi morse. Lebih baik Harshaka makan."Je, lo mau ngantin kagak?" tanya Harshaka.
Jean yang asyik memegang ponselnya menoleh.
"Nitip aja. Gue males jalan," kata Jean. Dia sedang melaksanakan kampanye hemat energi. Supaya tidak boros mengeluarkan energi, jadi menitip jajajan pada Harshaka adalah solusi yang tepat."Ogah! Jalan aja sendiri."
Dari Jean, Harshaka beralih pada Raja. Rivalnya yang sebenarnya tak rival-rival amat. Soalnya kalau mau sombong nih ya. Dari awal dia bisa saja ngegas Tavisha. Hanya saja saat ini dia ingin fokus dengan tujuannya.
"Ngantin yok!" ajak Harshaka. Kalau jalan sendirian ke kantin tuh rasanya seperti usro.
"Gue belum beres," balas Raja jutek. Raja tuh kalau mengerjakan soal pasti selalu begini. Mendadak jadi seperti orang punya masalah berat. Fokusnya kebangetan.
"Orang-orang punya masalah apa sih? Gue ajak Visha aja ah!"
"Katanya gak suka," ejek Jean.
"Dih, hubungannya ke kantin sama suka apaan? Gak nyambung Bambang!"
Harshaka berjalan santai menuju meja Tavisha dan Nael. Tanpa dia tahu, Raja sudah mengawasinya. Pandangan Raja tak pernah lepas dari Harshaka. Saking tajamnya mungkin bisa membelah buah di games fruit slice.
"Lo udah beres?" tanya Harshaka.
Tavisha menutup bukunya. Lalu tersenyum ke arah Harshaka.
"Udah dong!""Ngantin kuy!" ajak Harshaka.
"Boleh, gue ambil kotak bekel gue dulu, ya?" Emang dah Tavisha doang yang benar-benar berkawan dengan dia. Harshaka mengangguk. Dia memperhatikan gerak-gerik Tavisha yang kini mengambil kotak bekalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amaranggana
Teen FictionDidedikasikan untuk semua perempuan yang kerap merasa insecure dan merasa tidak cantik. Setelah baca ini, semoga saja kepercayaan diri kalian bisa tumbuh perlahan. Bcs, you're beautiful with beautiful your mind🌻 ***** "Aturan mainnya, kalau lo ca...