Dalam setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan.
Tavisha memilin dress batik selututnya. Dia hanya diam ketika Tasya atau yang kerap disapa Aca mengatur penampilannya. Rasanya begitu takut untuk dia melihat ke arah cermin. Tadinya Tavisha tidak mau datang ke acara kelulusan mengingat kondisi wajahnya yang penuh bekas jerawat.
Oh iya, sekedar informasi, setelah berobat, ada perubahan pesat dari wajahnya. Meskipun memang belum bisa semulus itu, paling tidak saat ini sudah tidak ada jerawat aktif yang tumbuh di wajahnya. Hanya tinggal bekasnya saja. Dan untuk perawatan wajahnya sendiri, Tavisha menggunakan skincare yang disarankan dokter.
Memang butuh dana yang cukup besar untuk semua itu. Maka dari itu Tavisha menyimpan uang jajannya, dan untuk makan dia membawa bekal dari rumah. Bukan seperti sebelum masuk rumah sakit di mana Tavisha hanya bekal salad saja. Sekarang Tavisha lebih mengatur komposisi antara karbohidrat, protein dan lemaknya. Jadi sekalipun kalorinya dikurangi kebutuhan nutrisi lainnya tetap terpenuhi.
Oke, kembali ke topik awal di mana saat ini Tavisha tengah dirias oleh Aca. Dengan kepiawaian Aca dalam merias wajah, Aca berhasil menutupi bekas jerawat di wajah Tavisha menggunakan concealer yang ditutupi menggunakan foundation, loose powder dan bedak padat.
Kelopak mata Tavisha diberi eye liner dan eye shadow berwarna peach. Dia sengaja menggunakan look make up yang flawless yang bertemakan ala-ala korea.
Hanya tinggal diberi sentuhan sedikit di bagian bibir, maka make up Tavisha sudah selesai.
"Udah, coba buka mata kamu," kata Aca sambil tersenyum puas saat melihat hasil karya tangannya.
Tavisha membuka matanya secara perlahan, bola matanya seketika membulat saat melihat pantulan wajahnya di cermin. Berulang kali dia mengerjapkan matanya, takut-takut kalau pandangannya blur.
Yang di cermin itu, apakah benar dirinya? Beginikah wajahnya jika tanpa jerawat?
"Ini beneran aku, Kak?" tanya Tavisha tidak percaya.
"Iyalah, kan apa kata aku juga. Kamu tuh cantik, tinggal dipoles dikit. Coba senyum deh." Tavisha menunjukkan senyumnya.
"Ih manis banget, dah ayo kita OTW ke sekolah kamu. "
"Tapi, Kak Aca. Kok bisa bekas jerawatnya ketutup?" tanya Tavisha.
"Bisa dong, nanti aku bagi rahasianya."
Tavisha hanya menurut ketika Aca menariknya. Ada banyak pikiran yang mengganggunya. Apalagi soal permainan T or J kemarin. Tentang pertanyaan Harshaka yang belum sempat dia jawab.
Bagi Tavisha, Harshaka begitu berbeda. Meski anaknya memang super duper menyebalkan. Bahkan ketika dia diledeki Jean, dulu Harshaka suka ikutan. Tapi, hanya Harshaka yang benar-benar ada di saat dia butuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amaranggana
Teen FictionDidedikasikan untuk semua perempuan yang kerap merasa insecure dan merasa tidak cantik. Setelah baca ini, semoga saja kepercayaan diri kalian bisa tumbuh perlahan. Bcs, you're beautiful with beautiful your mind🌻 ***** "Aturan mainnya, kalau lo ca...