Beri kisah kita sedikit waktu.
Harshaka merutuki dirinya sendiri. Dia memang bodoh! Tidak seharusnya dia berkata seperti itu. Tapi mau bagaimana lagi? Tavisha tidak pernah mau mendengarkannya. Padahal Harshaka menaruh rasa peduli untuk gadis itu. Selalu saja Raja, dan Raja. Tidak peduli seberapa besar rasa khawatir Harshaka karena Tavisha terus melakukan diet. Tavisha merasanya kalau Harshaka hanya terus mengejeknya. Padahal bukan begitu maksud yang sebenarnya. Harshaka hanya kehabisan cara. Lalu untuk apa perjuangannya selama ini kalau Tavisha tidak pernah melihat ke arahnya.
Dengan perasaan yang sama hancurnya. Harshaka berjalan ke tempat duduknya. Kalau memang Tavisha ingin begitu, akan Harshaka turuti. Mungkin benar adanya, Harshaka hanya beban di hidup orang lain. Dia tidak pantas dianggap oleh siapapun. Dia hanya jadi toxic untuk orang-orang di sekitarnya. Harshaka memang pantas untuk dibenci.
"Kusut amat muka lo!"celetuk Jean. Harshaka hanya tersenyum simpul.
"Serem anjir, jangan keliatan sok kalem gitu. Horor banget, Shak!"
Dia bahkan belum memulai apapun. Tapi Tavisha sudah meminta untuk mengakhiri semuanya. Harshaka tersenyum getir. Lagi pula, siapa juga yang mau memulai hubungan dengan orang seperti dirinya.
"Wah beneran udah error nih anak. Lo kenapa sih?"
Harshaka tak menjawab. Kenapa orang-orang selalu berpikir kalau orang sepertinya tidak boleh sedih? Kalau dia berhak bahagia, maka dia pun berhak merasakan sedih, kan?
Ini bukan yang pertama kalinya. Jauh sebelum ini, Harshaka pernah merasakan sakit yang lebih parah. Dia pernah berusaha memperjuangkan seseorang, tapi hasilnya selalu tak ada. Mungkin benar adanya. Harshaka tidak pantas diterima oleh siapapun.
Di sisi lain, Tavisha menahan tangisnya. Dia tahu ucapannya mungkin sedikit keterlaluan. Tapi Harshaka harus tahu, ini bukan perjuangan yang mudah. Kapan Harshaka benar-benar mendukungnya? Parahnya laki-laki itu bilang kalau tidak ada perubahan dari berat badannya. Kurang ajar sekali. Dia bisa diam saja kalau orang yang mengatakannya. Tapi kalau sudah Harshaka yang mengatakannya. Tavisha bisa benar-benar kepikiran. Ya, se-berpengaruh itu Harshaka untuknya.
Dia tetap bertekad penuh. Berat badannya bulan ini harus turun 8 kg. Tidak peduli apapun yang terjadi.
Sebab Tavisha pun ingin punya tubuh ideal. Dia lelah jika terus mendengar cibiran orang-orang tentang berat badannya.Dia ingin membuat mereka semua bungkam dengan perubahannya.
Tapi bolehkah Tavisha jujur pada perasaannya sendiri? Seperti ada sesuatu yang hilang, tapi Tavisha tidak tahu apa yang hilang itu.
"Balik bareng gue, ya, Sha!" Tiba-tiba saja Raja sudah duduk di tempatnya.
"Boleh?"
"Ya bolehlah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Amaranggana
Teen FictionDidedikasikan untuk semua perempuan yang kerap merasa insecure dan merasa tidak cantik. Setelah baca ini, semoga saja kepercayaan diri kalian bisa tumbuh perlahan. Bcs, you're beautiful with beautiful your mind🌻 ***** "Aturan mainnya, kalau lo ca...