*plakk*
akupun memegang pipiku yang dia tampar, dia dan kedua temannya tertawa."apa maksudmu langsung menampar orang yang baru kau temui?" tanyaku saat hendak ia bicara akupun langsung memotongnya "apakah ibumu tidak pernah mengajarkanmu sopan santun? sepertinya tidak" aku tersenyum.
saat dia mengangkat tanggannya yang bersiap menamparku lagi, aku memegangnya.
"oh 1 lagi, aku paling anti kalau orang asing menyentuhku apalagi menamparku, catat itu" aku pun menghempaskan tangannya.
kurasa dia heran kenapa tenagaku lebih kuat darinya, ya aku pernah ikut bermain quidditch, dulu, sekarang aku terlalu malas untuk bertanding jadi aku keluar dari team.
akupun berniat untuk berbalik dan pergi, tapi dia menarik rambutku.
"dasar jalang!" pekiknya, untung sja adisini sepi dan tidak ada yang melihat.
"apa kau tuli? aku sudah bilang aku paling anti kalau orang asing menyentuhku" akupun menepis tangannya dengan keras.
"hey! apa apaan ini?" tanya seseorang yang berjalan ke arah kami, suaranya seperti draco.
akupun menoleh ke sumber suara dan mendapati malfoy berjalan bersama balise dan pansy.
"draco! dia menamparku!" oh sekarang kau bermain begini?
akupun merapikan rambutku dan mengangkat 1 alisku.
"apa aku terlihat seperti jalang yang hobby-nya melabrak asal orang dan langsung menamparnya?" aku terkekeh "sialanya aku bukan orang yang seperti itu" aku tertawa sedikit.
wajah gadis itu terlihat memerah karna malu tapi speertinya dia tidak mau mengalah.
"dia benar benar menamparku draco!" dia semakin mendekati draco.
"kau beraninya dengan yurin-!" ucapan pansy terpotong olehku.
"oh begitu.. baiklah" aku mendekati gadis itu dan langsung menamparnya.
"aku hanya mengabulkan perkataanmu, jadi jangan salahkan aku" akupun pergi dan diikuti draco, blaise dan pansy yang terlihat menahan tawa.
"kau tau? kau terlihat keren" pansy langsung memeluk lengan kiriku, aku terkekeh sedikit.
"sekarang aku tidak heran kenapa kau bisa ditaruh di slytherin" ucap draco sambil mengelus pipiku yang memerah bekas tamparan gadis tadi "apakah masih sakit?" tanyanya, aku menggeleng.
"ngomong ngomong, siapa mereka? aku tidka pernah melihat mereka disekitaran hogwarts" tanyaku.
"itu vanessa hudgens, aku lupa dengan nama kedua temannya, dia mengejar draco semenjak tahun kedua" blaise menjelaskan, aku hanya mengangguk mengerti.
"tidak perlu menyebut namanya, aku jijik dengan hanya mendengar namanya" ucap draco dan blaise sedikit tersenyum.
kamipun pergi ke toko manisan, which is tadi udah aku datangi bersama hermione dan ron, tapi tidak apa, aku masih ingin membeli coklat batangan.
akupun memilih coklat coklat yang ingin aku beli dan melihat draco yang hanya berdiri menunggu pansy, blaise dan aku.
"hey, apa kau tidak suka makan coklat?" tanyaku pada draco.
dia menggeleng "mother bilang itu tidak bagus untuk kesehatan" jawabnya.
"ayolahh coba sekali saja kau memakan coklat, rasanya sangat enak" ucapku sambil memberikan coklat favoritku padanya.
"baiklah, hanya 1 saja" dia pun mengambilnya dari tanganku dan kami pergi membayar barang belanjaan kami.
kami pun keluar dan segera kembali ke hogwarts untuk beristirahat, kami berempat pun kembali berkumpul dikamarku dan kami hanya mengobrol dan berbagi cerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗗𝗥𝗔𝗖𝗢 𝗠𝗔𝗟𝗙𝗢𝗬'𝘀
Fanfiction[𝚏𝚒𝚗𝚒𝚜𝚑𝚎𝚍/𝚎𝚗𝚍] → 1 chapter : 2.000 kata/lebih → penulisan : baku (kadang engga) 15+ →mau baca? silahkan, jangan lupa vote →kalo gamau baca? ya... yaudah :/ →banyak typo bertebaran dimana mana →lebih ke softie. ⚠️disclaimer: a bit cringe f...