21

1.8K 189 16
                                    

xixixi rindu tak? sepertinya tidak :/

semenjak kejadian itu, yurina pun dijauhkan sejauh jauhnya dari harry oleh pansy, bahkan pansy tidak mengizinkan yurina hanya melihat lelaki itu.

"—rapalan sectumsempra, kau pernah dengar mantra itu?"

"tidak, tapi akibat mantra itu mengerikan, semacam pendarahan parah di—"

"oh ayolah, harry tidak mungkin melakukan hal seperti itu" sela yurina di percakapan antara draco, blaise dan pansy.

draco menyentil jidat yurina pelan "diam, kau tidak tau kejadiannya"

mereka sedang membahas kejadian lalu dan menceritakan semua yang terjadi pada yurina.

"lalu kau terbaring di hospital wing dengan perban perban jelek di tubuhmu, dan kau masih membela lelaki berjidat petir itu!?" palak pansy.

"dia ada benarnya yur" angguk blaise.

"cih, sejak kapan kau setuju dengan pansy?" yurina memutar bola matanya tidak percaya.

"untuk masalah kali ini, aku setuju dengan pansy, kau tidak boleh sesuka hati memaafkan potter" jawab blaise "dia hampir membunuhmu yur"

yurina terdiam sejenak.

"ah sudahlah, jangan dibahas lagi" ucap yurina, ia pun membaringkan dirinya ke kasurnya dan menempelkan bantal ke wajahnya.

"lalu, sekarang pertanyaan sebenarnya, siapa yang meng-obliviate yurina?" tanya pansy.

hening, tentu saja tidak ada yang tau jawabannya.

"yur" panggil blaise.

"hm?"

"apa kejadian terakhir yang kau ingat?"

yurina pun kembali duduk dan menatap mereka bertiga "kejadian terakhir... dingin"

"rasanya dingin, gelap dan.... aku lupa"

"aku tau ingatanmu tidak selemah itu, coba ingat ingat lagi" ucap pansy "pasti ada yang kau ingat selain itu"

yurina pun berpikir sejenak, sekilas dikepalanya ia mendengar suara tawa yang jelek dan mengerikan "voldemort.." gumamnya.

"ya? voldemort? apa yang dia lakukan padamu?" tanya draco yang kini menatap yurina dengan serius.

ia langsung mengingat rasa sakit dari mantra cruciatus "shh..." desisnya.

"..dia menggunakan mantra cruciatus padaku lalu... bellatrix lestrange menghapus ingatanku dan semuanya menjadi gelap dan dingin, hanya itu yang aku ingat"

"kurang ajar.." gumam pansy "akanku bunuh botak pesek itu kalau ada kesempatan"

"dia itu the dark lord, tidak akan semudah itu untuk membunuhnya pans" geleng blaise "kau kira membunuhnya segampang kau memukulku? tentu saja tidak"

"iyaya, kau ada benarnya" tawa pansy lalu ia pukul lengan blaise hanya untuk hiburan.

"nah kan! kau memukulku tanpa alasan lagi!" blaise pun mulai mencubiti pipi pansy dengan kedua tangannya.

dengan cepat yurina melempar bantalnya pada wajah blaise "tolong jangan bermesraan dikamarku!"

"cih jangan kira kita tidak tau apa yang kau lakukan dengan draco di kamar ini" seringai pansy sambil melempar kembali bantal pada yurina.

seketika itu wajah yurina memerah, draco pun berusaha menahan senyumannya tapi gagal.

"sudahlah, aku lapar" berdiri pansy, ia pun diikuti blaise untuk ke dapur untuk meminta beberapa camilan.

𝗗𝗥𝗔𝗖𝗢 𝗠𝗔𝗟𝗙𝗢𝗬'𝘀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang