"achoo!" bersin yurina.
kini draco terduduk di hospital wing, dikarenakan ia adalah pacar yang baik, ia rela menghabiskan waktunya dengan menemani pacarnya yang kini terkena demam akibat ketularan kakak laknatnya.
pansy dan blaise sudah menjenguknya tadi sore, kini gantian draco yang menjenguk yurina.
kini yurina terlihat seperti mayat hidup, wajahnya pucat, hidungnya merah, yah bayangkan saja badut, mirip :)
"ayolah, minum ramuannya yur, kau tidak akan bisa sembuh tanpa ramuan ini" ucap draco.
oh tentu saja yurina menolaknya, memanglah dia tidak berbeda jauh dari joon.
ini sudah lewat beberapa hari, joon sudah terlihat sehat, sekarang gantian adiknya yang sakit.
'memang kurang ajar' batin yurina saat mengingat joon yang mengejeknya tadi pagi.
hospital wing cukup sepi karna ini sudah senja, untung saja draco mendapatkan izin dari professor snape ksayangan kita semua untuk menjaga yurina sepuasnya.
"yur, kalau kau tidak meminum ramuan ini, aku akan memaksamu sampai pagi" ancam draco.
"yah, lakukan saja, aku tidak akan merasa terganggu" jawab yurina, ia melipat kedua tangannya didepan dada sambil menutup erat mulutnya.
apakah keturunan darah abigale selalu semenyebalkan ini saat sedang sakit? madam pomfrey pun bilang yurina dan joon tidak ada bedanya dengan ayah mereka saat belajar di hogwarts.
"oh, ayahmu itu nak, dia bahkan kabur bersama temannya dari hospital wing, sampai sampai dumbledore pergi mengejar mereka" geleng madam pomfrey saat mengingat ayah yurina yang sangat nakal dulunya.
draco hanya bisa menahan tawanya "benar juga, buah jatuh tak jauh dari pohonnya" ucap draco.
"silahkan minum ramuannya nak, saya akan menyerahkan mr.malfoy untuk menjagamu" selesai madam pomfrey, ia pun berjalan keluar.
kini draco menatap yurina dengan wajah memohon.
oh lihatlah, bucin sekali bukan? dimana harga diri seorang malfoy di dalam dirinya?
"jangan menatapku begitu, kau membuatku merinding" ucap yurina.
"bukan tatapanku yang membuatmu merinding love, kau sedang sakit, itulah kenapa kau bisa merinding" jelas draco, ia pun menyodorkan segelas ramuan pada yurina.
yurina lamgsung menjauhkan dirinya "tidak tidak tidak, itu sangat bau dracoo" rengeknya.
draco pun menghela nafasnya, ia tatap sejenak ramuan yang ia pegang.
ide pintar dan licik lewat dikepalanya, ia langsung meminum ramuanny, tidak ia telan tentunya.
yurina menatap draco bingung, belum sempat ia bertanya apa yang dilakukan draco, draco langsung menyosor mencium bibir yurina.
draco pun menekan kedua pipi yurina, dengan begitu mulut yurina bisa terbuka, ramuannya pun berhasil masuk ke mulut yurina.
mau tidak mau, yurina terpaksa menahan pahit ramuannya dan menelan semuanya.
draco melepaskan ciumannya dan mengelap bibir yurina "pintar" ucapnya sambil mengelus pipi yurina yang memerah.
"ihhhh kau curanngg" rengek yurina, draco tersenyum gemas melihat tingkah yurina yang tak ada bedanya dengan anak berumur 6 tahun.
"sekarang lidahku pahit" ucap yurina dengan kesal "pasti besok pagi mulutku bau karna ramuan itu huff"
"itu tidak akan terjadi, jadi jangan banyak mengoceh dan tidurlah" ucap draco, ia menyusun buku buku yang ada disamping meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗗𝗥𝗔𝗖𝗢 𝗠𝗔𝗟𝗙𝗢𝗬'𝘀
Fanfiction[𝚏𝚒𝚗𝚒𝚜𝚑𝚎𝚍/𝚎𝚗𝚍] → 1 chapter : 2.000 kata/lebih → penulisan : baku (kadang engga) 15+ →mau baca? silahkan, jangan lupa vote →kalo gamau baca? ya... yaudah :/ →banyak typo bertebaran dimana mana →lebih ke softie. ⚠️disclaimer: a bit cringe f...