esok hari pun tiba, pansy sudah kembali ke kamarnya untuk bersiap.
akupun mengikat rambutku tinggi dan memakai kemeja putih, dasi hijau khas slytherin, rok abu selutut dan jubah asrama slytherin.
akupun keluar dan mendapati semua murid tahun ketiga sudah berkumpul di slytherin common room.
akupun mendatangi pansy, blaise dan sipirang.
"kau lambat sekali" keluh malfoy.
"hey! kau juga baru sampai" bela pansy.
"ya tapi kau tidak selama abigale" balas malfoy yang tidak mau kalah.
"ah sudahlah jangan bertengkar karnaku, maaf aku lambat" akupun menunduk sedikit.
pansy langsung menaikkan kepalaku "hey, kau tidak perlu meminta maaf pada ferret pirang ini, ayo kita pergi" pansy menggandengku dan membawaku pergi dari mereka.
kami pun memasuki kelas meramal (devination) yang diajari oleh professor sybil trelawney, dia cukup aneh, tapi yasudalah.
akupun duduk bersama pansy, harry melihatku dan ia tersenyum, akupun tersenyum balik padanya.
"diamana hermione?" tanyaku tanpa mengeluarkan suara.
awalnya dia terlihat kebingungan, setelah usai kebingungannya dia pun membulatkan mulutnya dan mengangkat bahunya sambil menggeleng sedikit pertanda tidak tau.
aku pun mengecutkan bibirku dan mengangguk, dia sedikit tertawa melihat kelakuanku, lalu dia pun kembali memperhatikan penjelasan dari professor trelawney.
"—lihatlah cangkir teh partner kalian anak anak, katakanlah apa yang kalian lihat" ucap professor trelawney.
akupun mengambil cangkir milik pansy dan pansy melakukan sebaliknya.
"huh... kelas ini tidak ada yang benar, topiknya.. bahkan gurunya" keluh pansy "melihat nasib melalui cangkir teh? yang benar saja"
"oh ayolah, anggap saja ini ujian kesabaran" ucapku sambil melihat isi cangkir teh pansy.
bentuknya aneh, aku tidak mengerti bangaimana bisa melihat bentuknya, apakah ini tai burung?
professor pun mendatangi emja harry dan ron "—give me the cup" professor trelawney tiba tiba terkejut dan melemparkan cangkir tehnya kembali ke meja.
"my dear... you have.. the grim" ucapnya dengan cemas."the grin? what's the grin?" tanya anak hufflepuff.
"the grim you stupid!" jawab salah satu anak slytherin.
"the grim menandakan kegelapan, yang diartikan dalam.. kematian" jawab anak gryffindor dan kami semua melihat kearahnya.
seusai kelas meramal ngadi ngadian ini, kami pun beralih ke kelas care of the magical creatures.
kami semua yang mengambil kelas ini pun turun mendekati the forbidden forest, tepat di gubuk milik hagrid.
"now ancient runes, that's a facinating subject" ucap hermione yang berjalan disampingku.
"ancient runes? tapi itu diwaktu yang sama dengan devination" ucap ron yang berhenti didepanku "tunggu, itu tidak mungkin, kau harus bisa berada di dua kelas dalam satu waktu yang sama"
"seriously ron, bagaimana bisa 1 orang berada di 2 tempat yang berbeda?" ucap hermione.
"hmm, sepertinya aku tidak melihatmu masuk saat kelas meramal tadi" ucapku pada hermione.
"apa maksudmu rin, tadi aku jelas jelas menyapamu sebelum masuk" balas hermione.
"uh... ah sudahlah, anggap saja aku pikun or something" harry tertawa pelan disampingku.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗗𝗥𝗔𝗖𝗢 𝗠𝗔𝗟𝗙𝗢𝗬'𝘀
Fanfiction[𝚏𝚒𝚗𝚒𝚜𝚑𝚎𝚍/𝚎𝚗𝚍] → 1 chapter : 2.000 kata/lebih → penulisan : baku (kadang engga) 15+ →mau baca? silahkan, jangan lupa vote →kalo gamau baca? ya... yaudah :/ →banyak typo bertebaran dimana mana →lebih ke softie. ⚠️disclaimer: a bit cringe f...