"kemenangan sudah dekat, aku bisa merasakannya" ucap voldemort, ia pun tersenyum kegirangan pada perkumpulannya di meja ruang tengah di malfoy manor."maaf my lord, tapi anda masih belum berhasil membuat gadis itu berbicara" ucap salah satu death eaters yang duduk disampingnya.
semuanya membulatkan matanya, berpikir kalau orang itu sudah gila karna sudah menyela kesenangan tuan mereka.
"tenang saja, cepat atau lambat dia akan menuruti kemauanku" jawab voldemort.
oh waw, dia tidak menggunakan mantra avada kedavra??? waw?? tumben sekali, tidak ada yang tau apa yang merasuki botak itu.
"draco, kenapa wajahmu sangat sedih?" tanya voldemort, draco pun memberanikan dirinya untuk menatap voldemort tapi ia tidak berbicara apapun.
"nampaknya kau angat merindukan gadis kecil itu" voldemort pun mulai berjalan ke kursinya "pergilah, aku yakin kau bisa membuatnya mengungkapkan penglihatannya tentang masa depanku" senyum voldemort.
..
draco pun menuruni tangga dan sampai di ruang bawah tanahnya yang snagat dingin dan lembab, kedua death eaters yang mengawal pintu masuknya pun memberikannya jalan untuk draco masuk kesana.
"yurin? love? kau disana?" tanya draco, suaranya yang bergema didalam sana membuatnya sedikit merinding.
yurina pun melambaikan tangannya "waw, lantai rumahmu nyaman sekali draco, sampai sampai pantatku mati rasa"
luna disampingnya pun tertawa kecil, draco pun berjalan mendekati mereka dan mendapatkan lantainya dicoret coret dengan permainan XOXO.
nampaknya kedua gadis itu memainkan begitu banyak game disana, ada juga ular tangga, keren bukan?
rasanya hati lelaki itu perih saat melihat cinta hidupnya dikurung dibawah rumahnya, rambut yurina yang biasanya mengembang dan terlihat fresh kini terlihat lepek, jangan lupa denagn wajah gadis itu yang sedikit kotor karna ia tidur di lantai bawah tanah yang kotor itu.
"kau tidak mau mengatakan kenapa kau bisa berada disini?" tanya yurina sambil menggambar gambar dilantai dengan spidol yang entah datang dari mana.
"biar kutebak, botak itu menyuruhmu untuk menanyaiku tentang ramalan sialan itu? kalau memang begitu rencana kalian, itu tidak akan berhasil, aku tidak akan mengatakan sepatahpun"
draco pun ikut duduk dihadapannya, sedikit gadis itu kagum, lelaki yang terkenal arrogant and fancy di hogwarts mau duduk di lantai yang kotor dengannya?
"sebenarnya iya, dia menyuruhku untuk melakukan itu" jawab draco "tapi aku tidak mau melakukannya, aku datang kesini karna aku merindukanmu"
"yeah right" sarkasnya "luna, sudah berapa lama kita ada disini?" tanyanya.
luna pun melihat ke tembok yang ada coretan hitungan sumpit "5 hari" jawabnya.
yurina pun tersenyum "thanks" ucapnya lalu ia kembali menghadap draco "5 hari aku terjebak disini dengan luna, dan tambahan 2 hari dariku yang datang lebih awal kebanding luna"
"that's a week for me, dan kau tiba tiba datang setelah seminggu dan mengaku kau rindu padaku?"
"sorry..."
"kau mempercayainya luna?" tanya yurina pada luna, luna hanya menatap kosong ke draco dan mengangguk pelan.
"baiklah, dia mengatakan bahwasannya kau jujur, so i'll accept your apology"
draco pun menarik tangan yurina dan mengelusnya "kau berbeda dari yurin yang aku kenal"
"oh iya kah? 7 hari aku dikurung disini, dan hanya makan 4 kali, dunia akan terbalik kalau aku tidak berbeda dari yang dulunya draco"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗗𝗥𝗔𝗖𝗢 𝗠𝗔𝗟𝗙𝗢𝗬'𝘀
Fanfiction[𝚏𝚒𝚗𝚒𝚜𝚑𝚎𝚍/𝚎𝚗𝚍] → 1 chapter : 2.000 kata/lebih → penulisan : baku (kadang engga) 15+ →mau baca? silahkan, jangan lupa vote →kalo gamau baca? ya... yaudah :/ →banyak typo bertebaran dimana mana →lebih ke softie. ⚠️disclaimer: a bit cringe f...