yurina pov.
kami semua pun disuruh balik ke asrama masing masing, selama perjalanan banyak sekali yang membahas kenapa bisa ada nama harry di piala api.
"sepertinya potty itu selalu ada disetiap masalah" ucap pansy yang berjalan disampingku.
"hey, dia pun tidak menginginkannya pans" aku berusaha membela nama baik harry.
"baiklah baiklah, tapi tetap saja.. apa kau tidak merasa dia selalu berada disetiap masalah yang ada disekolah ini?" tanya pansy.
"kau ada benarnya juga sih..." akupun tidak bisa membantah, karna itu memang fakta, setiap ada masalah disitulah ada harry.
kami pun sampai diasrama dan beristirahat untuk mempersiapkan diri untuk besok.
..
kelas ramuan.kami semua pun disuruh untuk meracik amortentia, ramuan cinta oleh professor snape.
slytherin digabung dengan hufflepuff, sialnya ada perempuan yang menamparku di hogsmeade ditahun ketiga, kalau tidak salah namanya vanessa hudgens? ah entalah.
sepertinya dia mengubah gaya rambutnya, sedikit mirip dengan punyaku tapi ah sudalah biarkan saja.
aku yang tidak betah dengan rambut yang terurai pun mengikatnya tinggi, draco yang duduk disampingku menatapku.
"kau terlihat cantik saat sedang mengikat rambutmu" bisiknya.
"ya aku tidak betah 1 gaya rambut dengan gadis itu" aku menunjuk vanessa dengan lirikan mataku.
draco sedikit melihat arah lirikanku dan terlihat seperti memiliki ide.
gadis itu tidak berhenti menatap kearahku, aku sedikit risih.
"bagaimana kalau kita membuatnya cemburu?" bisiknya, aku menatapnya, tunggu itu ide yang cukup bagus sebenarnya.
aku tersenyum "untuk kali ini aku bisa setuju denganmu" kami pun merencanakan rencananya.
professor snape pun keluar untuk membahas sesuatu dengan professor flitwick, waktu yang tepat untuk melancarkan aksi kami.
"hey mr.malfoy, kau tau? amortentiaku tercium persis dengan aromamu" aku duduk dimeja dan tersenyum pada draco, dia terlihat sedikit merona dan mengigit bibir bawahnya sedikit.
"oh benarkah ms.abigale? kebetulan yang sangat manis, amortentiaku tercium persis denganmu" ucapnya dengan nada menggoda, jujur saja kalau ini bukan acting, aku bisa saja luluh dihadapannya.
"kau tercium sangat manis ms.abigale, bolehkah aku memakanmu saja untuk makan malam nantinya?" ucapnya sambil memainkan jari tanganku.
ya kami tidak peduli dengan tatapan anak lain, kami hanya menanti ekspresi dari vanessa itu.
tepat sasaran, vanessa terlihat sangat kesal, bahkan dia mematahkan pengaduk ramuannya hanya dengan melihat kami saling mengoda.
"kalian gila?" tanya pansy dengan berbisik tapi keras.
"apa?" tanya kami berdua secara bersamaan.
"ah sudahlah, anggap saja aku tidak terlihat" ucap pansy, dia kembali membaca buku ramuannya, berbeda dengan blaise yang duduk disampingnya, blaise terlihat peka dengan situasi dan hanya tersenyum.
akupun kembali duduk di kursi tepat sebelum professor snape masuk "kurasa rencananya berjalan mulus" ucapku.
"ya, terlalu mulus" jawabnya, sekilas kami melirik vanessa yang sebentar lagi akan meledak "lagi pula amortentiaku memang tercium persis denganmu" ucap draco.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗗𝗥𝗔𝗖𝗢 𝗠𝗔𝗟𝗙𝗢𝗬'𝘀
Fanfiction[𝚏𝚒𝚗𝚒𝚜𝚑𝚎𝚍/𝚎𝚗𝚍] → 1 chapter : 2.000 kata/lebih → penulisan : baku (kadang engga) 15+ →mau baca? silahkan, jangan lupa vote →kalo gamau baca? ya... yaudah :/ →banyak typo bertebaran dimana mana →lebih ke softie. ⚠️disclaimer: a bit cringe f...