8

2.7K 275 14
                                    


esoknya pun tiba, kini yurina, draco, pansy dan blaise pun berada dikelas transfiguration.

sialnya slytherin digabungkan dengan hufflepuff, 'ugh...ketemu lagi dengan hudgens' batin yurina.

"simpel saja, one two three.. avifors professor mcgonagall mengubah gelasnya menjadi burung kecil bewarna kuning kehijauan.

yurina pun menatap gelas piala yang berada dimejanya, draco yang duduk disampingnya pun hanya memerhatikannya.

"...avifors" yurina berhasil mengubahnya menjadi burung biru, burung biru yang awlanya berdiri di buku yurina pun beterbangan.

"bagus sekali ms.abigale, 10 points for slytherin" ucap professor mcgonagall, anak anak slytherin pun terlihat senang.

yurina pun tersenyum bangga, dia melirik sekilas ke arah vanessa, rupanya dia sedari tadi menatapnya dengan wajah yang sangat kesal.

kelas pun berakhir, yurina dan draco masih duduk dan mengobrol, vanessa tiba tiba menghampiri meja kami dan menaruh surat dimeja draco, kertasnya kekuningan dan didikat dengan pita merah.

saat draco hendak mengambilnya, yurina langsung menarik tangannya menjauh dari kertas itu.

"amortentia..." ucap yurina, draco pun membulatkan matanya, beruntung dia tidak memegang surat itu.

"aku tidak sengaja menguping saat dikamar mandi, dia bilang dia akan memberimu amortentia untuk membuatmu jatuh cinta padanya dan mengajaknya ke yule ball" yurina sedikit menunduk, draco tersenyum manis.

"untung kau cepat tangan" draco pun mengeluarkan tongkatnya dan mengunakan mantra wingardium leviosa, dia melayangkan suratnya ke anak hufflepuff yang terlihat sedikit cupu? ah entalah, dia terlihat seperti kutu buku dengan kaca mata yang aneh.

anak itu pun mengambil suratnya dan membukanya dengan wajah bingung, sedetiknya lagi dia tersenyum lebar dan langsung pergi keluar sambil mengambil semua bukunya.

"sepertinya hudgens itu sudah mendapatkan pasangan untuk yule ball" ucap draco, dia menjilati bibirnya yang kering.

"jadi bagaimana denganmu ms.abigale, apakah kamu sudah mendapat pasangan?" tanya draco dengan nada menggoda.

"tentu saja belum" yurina pun memutar bola matanya dengan malas.

"oh baguslah, kebetulan aku juga belum, bagaimana kalau..." draco mendekati wajah yurina, yurina sudah memerah padam, "kamu saja yang pergi denganku?" dia menyeringai.

yurina terdiam mematung, antara dia akan meledak atau dia akan pingsan karna detak jantungnya berdetak 10 kali lebih cepat dari biasanya.

"hmm.. tidak biasanya kau terdiam ms.abigale" draco pun memainkan rambut yurina yang terurai, mumpung kelas sudah kosong, draco pun mengambil kesempatan ini untuk membuat moment dengan yurina.

"alright alright, berhenti menggodaku atau aku akan memukulmu" yurina pun mengalihkan pandangannya dan mengipas wajahnya yang memanas.

draco tersenyum dan memegangi dagu yurina, langsung saja dia menciuminya dan mengulum bibir yurina yang sudah menjadi candu baginya.

mata yurina masih membulat, tapi disisi lain dia cukup menikmatinya.

tangan kiri yurina pun draco gengam, draco mengengamnya dengan lembut.

"hey apa kalian- shit! MATAKU YANG SUCI INI!!!" suara pansy tiba tiba terdengar, dia langsung berlari keluar.

yurina yang panik pun langsung mendorong draco dan melihat pansy yang berlari keluar sambil menjerit.

𝗗𝗥𝗔𝗖𝗢 𝗠𝗔𝗟𝗙𝗢𝗬'𝘀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang