3 |Dibalik Pesan

719 36 0
                                    


Selamat Membaca
Jangan lupa dukung dengan cara vote ataupun comment❤️

Masih dengan rasa kesalnya kepada Aria. "Ah gak mungkin diblock, yang ada dia malah ngadu ke umi, parah tuh anak nekat nya gak bisa di toleransi."

"By the way anyway busway, kok tiba-tiba gue penasaran sama orang yang DM waktu itu ya," ujar Zefa yang masih setia di dalam dunia maya melihat style fashion orang-orang yang tiap hari ada saja trendnya.

Outfit of the day, duh pusing kalau tiap hari harus OOTD yang keren, padahal kalau gue ke warung paling pake cardigan sama sendal jepit beda sebelah- pikir Zefa.

Merasa akunnya di privat, rasa penasaran menyeruak masuk kedalam dirinya, seketika dirinya bertanya-tanya mengapa dan siapa dia.

Atau mungkin dia penipu? Fiks gue penjarain.

Untung saja Zefa mempunyai kakak, ia bernama Adam Kahsyaputra, biasanya ia memanggilnya bang Kahsya, namun terkadang pula memanggilnya dengan sebutan kak Adam, itu semua tergantung mood, biasalah perempuan selalu saja berhubungan dengan mood.

Bang Kahsya adalah solusinya.

Zefa menghampiri Adam yang sedang bergelut dengan perkuliahannya menatap layar komputer sejak tadi pagi. Sudah dibilang ini zaman digital semuanya selalu berhubungan dengan internet.

"Bang Kahsyaaa," panggil Zefa lembut dengan mata berbinar.

"Sudah kudugong,"jawab Adam memperhatikan adiknya yang sedang berdiri di depan kamar.

Maaf maksud gue bukan dugong kok, dia adik tercinta tenang saja.

"Duga apaan? jangan sok tau sebelum bertanya," sinisnya.

"Hm,yaudah apaan?," tanya Adam sedikit kesal, karena diganggu oleh sang adik.

"Minjem HP, mau stalking orang," jawab Zefa seraya tersenyum.

"Gayanya, Stalk siapa lagi sih?" tanya Adam.

"Kepo! Dukung kek adiknya," ucap Zefa.

"Mau di dukung lewat apa sayang? sms? voting story? atau g-form?." Adam mencoba membuat adiknya kesal.

"Hih! gak gitu bang Ke! eh Bang kahsya." Zefa mulai terpancing emosi.

"Lagipula jangan panggil sayang, Zefa gak mau liat bang Kahsya jomblo karena cewek diluaran sana ngira aku pacarnya abang lho," lanjut Zefa menghampiri meja belajar Adam.

"Justru itu abang gak akan di kira jomblo," bantah Adam.

Zefa tak akan tinggal diam masa kakaknya menjomblo seumur hidup. "Tapi bang, kan abang ganteng nih kenapa gak ada yang mau ya sama abang?."

"Bukan gak ada yang mau tapi gak ada yang berani deket sama abang." Adam membalikan badannya dan menutup laptop untuk berbincang dengan sang adik.

"kok gitu sih? kenapa coba?,"tanya Zefa penasaran.

Meng-PD banget kakak gua, untung ganteng beneran.

Mengatai kakaknya jomblo apa Zefa tak sadar bahwa dirinya juga jomblo. "Jangan dipikirin, coba kamu sendiri kenapa masih jomblo?," tanya Adam menggoda adiknya.

"Mmm, pertanyaan itu gak ada di ujian jadi aku gak bisa jawab," jawab Zefa senyum penuh kemenangan.

"Ujian di SMA gak semenarik ujian di Kuliah, kehidupan kuliah kayak di iming-imingi cokelat yang manis namun sebenarnya cokelat itu terasa pahit,"ucap Adam memberitahu secara tersirat kehidupan yang sedang ia jalani.

Virtual Love Life [Sudah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang