25| Cemburu

132 15 0
                                    

Happy Reading Y'all

Jaga kesehatan, jaga mata, jaga hati, jaga-jaga ada yang mau menyakiti - Keep Smile

Dalam perjalanan pulang tidak henti-hentinya Tasha berbicara. Sedangkan Zefa hanya menanggapinya dengan senyuman.

"Kita pernah ketemu deh, " ucap Tasha memperhatikan Hamza yang sedang menyetir.

Zefa tentu saja duduk di depan bersama hamza sedangkan Tasha duduk sendiri di kursi belakang .

Zefa berkali-kali dibuat cemburu dengan Tasha yang mudah akrab dengan Hamza. Hamza memiliki sifat friendly, sulit untuk menebak maksudnya apa.

gak worth it banget suka sama cowok friendly.

"Salah orang kali, " jawab Hamza.

Zefa hanya diam mendengar Tasha dan Hamza berbincang karena dari tadi dirinya dikacangin.

Biasanya Hamza tidak pernah menjawab pertanyaan Zefa jika sedang menyetir, lah kenapa sama Tasha justru lancar sekali percakapannya.

"Beneran tau kita pernah ketemu, waktu itu gue liat lo berduaan sama cewek terus nolongin kak Tanisha yang kebetulan dompet nya kebawa sama gue, awalnya gue kira itu pacar lo, btw makasih ya belum sempat bilang, " Tasha memang selalu berulah kapanpun dan dimanapun tanpa melihat situasi.

"Oh iya baru inget, santai aja sama-sama, "

Zefa benar-benar kesal kali ini, ia hanya menyandarkan kepalanya di kursi dan mengabaikan mereka berdua.

"Ngantuk? tidur aja it's ok, " ucap Hamza.

"Gak, " singkat sekali jawaban Zefa.

"Cemburu?, " ucap Tasha.

Zefa buru-buru bangun dari sandarannya, sikap nya menjadi kaku wajahnya menahan malu.

"Dih enggak, cemburu karena apa coba, " ucapnya salab tingkah.

"Hah?" ucap Tasha. "Sorry lo cemburu sama Radit karena dia deket sama gue? santai aja kali gue gak suka sama Radit, " ujar Tasha kemudian menutup telepon nya.

Blush.

Zefa benar-benar malu kali ini, Tasha tidak sedang berbicara dengannya namun sedang menerima telepon dari seseorang.

Zefa memaki Tasha di dalam hatinya, ia mengepalkan tangannya berusaha menahan malu yang luar biasa ini.

kenapa gak ngomong kalo itu panggilan telepon. gumamnya.

Hamza tersenyum melihat Zefa memerah malu, melalui sebuah kaca didepannya dan sesekali ia melirik Zefa dari kaca mobilnya.

"AC gak berfungsi ya Zef, muka lo merah banget, " Hamza tersenyum meledek.

"Mobil lu rusak kali, " Zefa menjawabnya tanpa melirik Hamza sedikitpun.

ini malunya gak ngotak.

"Lucu banget sih anak orang, " ucap Hamza.

Zefa melihat anak kecil berhijab di trotoar, mungkin itu yang Hamza maksud.

"Masyaallah lucu ya, dari kecil udah diajarin berhijab gemes deh, " Zefa menanggapi ucapan Hamza.

Padahal yang gue maksud lucu itu lo Zef. gumamnya.

Virtual Love Life [Sudah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang