11 |Penjelasan

187 17 0
                                    

Happy reading y'all

Berharap yang jauh mendekat namun ternyata yang jauh tetap jauh.

Apakah mungkin yang selalu ada bisa menggantikan posisi dia yang jauh disana.

Balik lagi pada pilihan masing-masing, memilih mempertahankan perasaan atau merelakan untuk digantikan.

Ada kalanya lelah menunggu disaat itu juga akan ada pertimbangan dari segala sudut.

Cukup kuatkan hati jika ingin bertahan dengan ketidakpastian.

"Memang tidak ada kaitannya, tapi aku terpaksa jelasin masalah itu karena aku gak mau ngasih tau Adam kalau Ghea menyukainya"

"Tapi dengan begitu kakak udah buat Zefa dan abangnya salah paham"

"Ar diem dulu" Zefa benar-benar tidak mengizinkan Aria terlibat.

"hmm"

"Kak aku tau ya yang kakak lakuin bisa nutupin masalah itu, tapi dengan begitu aku sama bang Kahsya udah salah paham"

"Aku minta maaf atas semua kesalahan yang aku lakuin di masa lalu aku juga minta maaf atas kesalahan yang terjadi akhir-akhir ini" Tanisha sepertinya tulus meminta maaf.

"Terus sekarang ka k Tanisha mau gimana?"

"Aku cuma mau minta maaf sama keluarga kalian"

"Kenapa harus minta maaf?" Zefa hanya ingin Tanisha menjelaskan masalahnya bukan sekedar meminta maaf.

"Zef kasih gua kesempatan buat ngomong, Oke sorry ya kalau gua ikut campur tapi pertanyaannya kak Tanisha suka gak sama kak Adam?" biarkan Aria ikut campur dalam urusan ini.

"Aku bingung"

"Kenapa harus bingung, Kalau kak Tanisha emang gak suka dan gak sayang sama bang Kahsya lebih baik kak Tanisha minta maaf terus pertegas semuanya biar kalian gak deket lagi, jangan permainkan hati laki-laki yang mau serius! aku gak rela, kakak tau kan aku deket banget sama dia, pas aku tau kabar bang Kahsya mau nikah aku seneng tapi sedih, coba kakak pikirkan lagi kita pamit?" Zefa semakin penasaran.

"Tunggu! aku menyukai Adam dan aku akan menerima dia menjadi calon imamku"

"Besok aku mau coba minta bang Kahsya memutuskan lagi, semoga gak akan ada penyesalan, kalian berdua harus sama-sama berdoa semoga doa kalian dipertemukan, assalamualaikum"

Zefa dan Aria kali ini benar-benar meninggalkan Tanisha.

"Ar ribet banget sih cinta-cintaan"

"Gak ribet, lu nya aja yang gak tau".

"Dih kok?"

"Cinta itu kan pemberian dari Allah, lu harus tetep bersyukur inget"

"Iya iyaa"

"Sorry temen gua gak hati-hati" Zefa menabrak seseorang yang berjalan berlawanan dengannya, Namun ia tidak bisa jelas melihat orang itu karena terhalang oleh Aria.

"Sans aja" Orang itu pergi setelah Aria meminta maaf atas kesalahan Zefa.

"Jalan pake kaki liat pake mata" tutur Aria membantu Zefa.

"Nafas pake hidung" jawab Zefa.

"Pake oksigen"

"Ga ada hidung, mau masuk dari mana oksigennya" sambung Zefa tak mau kalah.

"Cewek pada dasarnya selalu menang"

"ye jangan bawa-bawa gender kalee, eh Ar kok gua kayak kenal ya orang yang gua tabrak tadi"

"Siapa?"

"kan baru kayaknya, ya gua gak tau lah siapa"

"Huh dasar"

"Lo sih pake ngalangin segala"

"Nanti dia marah sama lu kan gal lucu"

"Iya sih, makasih ya"

"Yuk pulang, om Reza sama tante Aisyah bisa bunuh gua nanti"

"Hmm, kesannya kejam banget ya"

***

"Hati-Hati nak Aria, jangan main kesini lagi ya" tutur Reza.

Di sambut tawa oleh Zefa "Bagus bi, udah gak usah nerima Aria lagi, pusing"

"Parah sih, assalamualaikum Om tan"

"Waalaikumsallam"

Aria perlahan menjauh dari rumah Zefa. Kini urusan Zefa hanya dengan Adam, ia harus menjelaskan semua yang terjadi. Biarkan Adam tau tentang Ghea, agar ia mengerti bagaimana cara bersikap pada Ghea nantinya.

"Kak"

"Ada apa mi?"..

"Itu tadi ada yang telepon sama Abi, katanya dia bilang lagi ada di Yogyakarta"

"Hah?"...

"Iya lagi ada di Yogyakarta"

"Siapa mi?"

"Ya mana umi tau, kan yang di telepon abi"

"Kirain, mana abi mi?"

"Waktu kamu ke kamar, Abi pamit katanya harus ke luar kota tiba-tiba"

"Yah, terus gimana caranya Zefa nyari tau mi"

"Ya gak tau, coba Zefa pikirin caranya, umi mau ke kamar dulu, assalamualaikum"..

"Bisa-bisanya umi gak bantuin mikir kali ini"

TBC
.
.
.
.
.
.
.
.
"Akankah yang selalu berada di samping kita, mampu menggantikan dia yang jauh disana?" Bandung 2021

Virtual Love Life [Sudah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang