23 |Tersadar

140 14 0
                                    

Happy Reading Y'all

Sahabat adalah orang yang pertama kali kamu kenal tapi sahabat mu adalah orang yang pertama kali buat aku sakit hati ~22 may 21

"Hamzaaa......" zefa geram dengan kelakuan manusia yang satu ini.

Zefa melihat Hamza berjalan menuju kedua orang tuanya dan sahabat - sahabatnya.

"Aku sebaiknya hanya sekedar penonton mereka bukan hadir menjadi pemeran di kehidupannya" lirihnya.

Sesekali Zefa selalu meyakinkan dirinya untuk menahan perasaan apalagi ketika ia ada disisi nya.

"Ingat Zef dia hanya berlibur bukan menabur perasaan" berusaha keras meyakinkan dirinya untuk mengusir perasaan yang tidak pernah bisa terbalaskan.

Zefa lagi-lagi hanya melihat Hamza dari kejauhan yang sedang bercengkrama dan tertawa.

"Liat Zef disana dia sedang berada di dunianya kamu gak perlu hadir di kehidupannya, bodohnya gua mau aja di ajak kesini cuma jadi penonton"

Dari kejauhan Hamza melihat Zefa sedang memikirkan sesuatu.

Sesekali Hamza melihat Zefa tersenyum ramah pada kedua orangtua nya, namun ia tidak pernah tersenyum untuk Hamza.

Bagi Hamza di mata Zefa tidak pernah terbaca suasana hati apapun. Kadang Hamza berpikir untuk menyimpan semua perasaannya.

Whatsapp :
From : Unknown
Bengong aja terus sampe pulang-terkirim

Zefa tersadar dari lamunannya.

From: Zefira
To: Unknown
Siapa ya?

From : Unkown
Orang yang lagi berdiri di hadapan lo-terkirim

"Kyaa!!!!...kaget... Bisa gak anda gak usah ngagetin" ucap Zefa menampakkan wajah kesalnya.

"Lagian dari tadi cuma diem aja kayak patung pancoran, ayo kesana dulu" ajaknya.

"Bentar?!  ko nomor whatsapp gue bisa ke sebar"

"Nggak kesebar Zefiraa, gua udah minta sama bokap lu"

"Dih, kenapa gak bilang"

"Emang harus ya?" jawab Hamza.

Bak tertampar tiba-tiba saja kalimat itu membuatnya sadar bahwa mereka hanya sebatas kenal.

From : Zefira
To: mas-mas virtual
Sebelum gue block gimana kalau anterin pulang dulu-terkirim

Zefa melihat Hamza yang tengah kebingungan membaca pesan darinya padahal jarak mereka hanya satu langkah.

"Kenapa ngirim chat padahal kita deketan?"

"Males ngomong" ucap Zefa.

"O" Hamza menggerakkan tangannya tamda oke.

Zefa berlalu dari hadapan Hamza menuju kedua orang tua dan sahabatnya untuk berpamitan.

"Nih anak ajaib, cepet banget mood swing nya" Hamza melihat Zefa yang tiba-tiba tersenyum dihadapan keluarga nya.

Zefa terlihat ramah pada keluarganya Hamza, bahkan sahabat Hamza yang bernama Faiz dan Farez kagum melihat wanita manis yang satu ini.

Berbeda dengan Ghina yang menatapnya sebagai saingan, meskipun terlihat samar tapi Zefa melihatnya dari mata Ghina.

Zefa selalu beranggapan bahwa manusia bisa berbohong di mulut tapi tidak untuk hati, pikiran, perbuatan dan sorot matanya.

Virtual Love Life [Sudah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang