19 |Cinta Berbalas

159 18 0
                                    

~Selamat Membaca Y'all ~

"Terlepas dari kata mencintai, manusia perlu kesadaran, sebuah hubungan bukan butuh kesamaan tetapi keadaan saling memahami dan saling mengisi ruang yang kosong " - 6.01 a.m

"Ayo kita nganterin abang lo, Aria sama Farhan udah nunggu di depan" Regi yang masih setia menarik Zefa keluar kamarnya.

Zefa tetap menolak "Gue udah bilang gak mau, itu artinya gak mau Regi"

"Kenapa?"

"Udahlah ngapain juga gue cerita"

"Zefanya! sejak kapan lo jadi kayak gini?"

"Lo nya aja yang gak sadar, gue emang kayak gini kan" balas Zefa.

"Enggak maksud gue, kenapa lo jadi berat kayak gini, dari tadi nyeret lo keluar kamar susah"

"Sialan"

"Jaga itu ucapannya"

"Astagfirullah, makasih udah ngingetin"

Regi tidak berhasil membujuk Zefa mengantarkan Adam, namun pada kenyataannya Regi mengerti alasan Zefa tanpa dijelaskan, hanya saja Regi mencoba berkomunikasi dengan Zefa.

Cara seseorang berkomunikasi itu berbeda-beda.

Ada adik kakak yang berkomunikasi dengan cara saling meledek satu sama lain, ada pula pasangan yang hanya dengan mengungkapkan pikirannya membuat mereka saling nyaman..

Kita tidak perlu menyalahkan cara seseorang berkomunikasi, karena isi kepala orang itu berbeda cara menyikapi masalahnya pun berbeda.

"Gi katanya Aria sama Farhan ada didepan, mana mereka?"

"Tadi gue cuma ngarang"

"Sabar! sabar! ujian sekolah aja belum beres, ni lagi ujian menghadapi Regita terus berlanjut"

"Haha, bisa aja lu, Zef mau nanya boleh?"

Zefa menajamkan tatapannya"Mulai curiga, nanya apaan?"

"Lo udah beneran gak suka kan sama Putra?"

Zefa tertawa "Enggak lah, jangan ngada-ngada"

"Syukur deh, terus sekarang gimana perasaan lo sama si Hamza itu?"

"Gak tau, gue gak bisa rasain apapun".

"Lah kok?"

"Sebelumnya gue emang gak pernah merasakan yang namanya cinta berbalas dan sering menjalani cinta sepihak" Zefa mengajak Regi untuk duduk di sofa sambil memakan cemilan.

"Bukannya  banyak yang suka sama lo?"

"Dih banyak darimananya sih"

"Makanya sadar"

"Ngeselin banget "

"Sabar, terus gimana lagi?"

"Ya dari situ gue nyaman sama yang namanya cinta sepihak "

"Bodoh!"

Regi geram mendengarkan ucapan Zefa namun ia paham dan menghargai pemikiran sahabatnya.

"Gue pinter ya, cuman kadang-kadang telat aja dikit"

"Sama aja kali, terus lo masih komunikasi sama Hamza?"

"Kadang"

Virtual Love Life [Sudah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang