4 |Insecure

507 34 0
                                    

selamat membaca
Jangan lupa vote dan dukung ceritanya supaya terus Up y'all 🖤

Sepertinya nama Adyan Hamza tidak asing bagi Adam, namun ia pun tak berniat mencari tau lebih dalam, semoga saja dia bukan siapa-siapa di hidup Zefanya.

 Meskipun Zefa tak memiliki perasaan apapun untuk Hamza, namun sepertinya Hamza mendekati tipe laki-laki yang Zefa sukai.

Meraskan hal yang asing dengan orang yang tak pernah ditemuinya bahkan untuk chattingan dengan orang yang baru dikenal saja rasanya sulit,mengapa dengan sosok dibalik akun itu terasa akrab.

Just Stranger.

Adam masuk ke kamar Zefa ketika ia sedang belajar. Mengganggu Zefa belajar ibaratnya membangunkan singa yang tidur pulas bertahun-tahun.

"Zefa cantik gausah belajar terus, ayo makan." Ujar Adam.

"Apasih bang ganggu aja, sana pergi." Zefa tiba-tiba saja kesal karena aktivitas nya di ganggu.

"Gak baik ngusir gitu, lagipula kamu belum makan dari tadi pagi, lama-lama bisa makan buku kalo gak makan nasi."

"Ih jangan ganggu, dah lah males belajarnya jadi gak mood." 

Zefa kesal pada kakaknya itu dan menutup buku kemudian menghepaskan dirinya ke kasur dengan memasang wajah yang kesal.

Adam mendekati Adiknya yang kesal."Kok gitu sih dek, kan abang cuma minta kamu makan bukan nyuruh kamu beli terasi ke warung." 

Ujar Adam mencoba menjelaskan pada Zefa, mungkin disini Zefa yang keterlaluan tapi disisi lain Zefa juga sedang fokus belajar.

"Kenapa sih harus bilang gak usah belajar disaat orang lain pada jarang belajar dimarahin lah ini malah yang mau belajar di bilang gausah belajar terus."

"Zef kamu harus inget makan sesibuk apapun kamu, kamu harus inget sekitar meskipun kamu lagi fokus sama satu hal." ujar Adam.

"Tapi aku gak mau makan soalnya tugas aku belum selesai." ujar Zefa.

"Oke makan bisa kamu skip tapi sakit gak bisa di skip Zef." ujar Adam yang kembali memberikan pengertian pada adiknya.

"Aku makan abis ngumpulin tugas ini." paksanya.

"Ada yang pernah bilang sama aku jangan sekali-kali tinggalin ibadah demi tugas, siapa tau sebelum tugas itu ke kumpul kamu udah gak ada di dunia ini, bukankah tugas itu akan sia-sia dikerjakan tapi gak di kirim? ." Ujar Adam.

"Gimana kalo kamu tiba-tiba sakit perut tapi tugas itu belum ke kumpul?bukankah kamu rugi dua kali, tugas gak beres ditambah sakit perut, coba kalo kamu makan bentar aja terus lanjutin nugas maka kamu akan mengurangi kerugian di cerita kamu hari ini." lanjut Adam.

"Bang..."panggil Zefa.

"Hm"

"Makasih,."

"Baguslah,ayo makan."

"Ayo, tapi temenin awas lu juga ngerjain tugas sebelum makan!" Zefa menarik tangan Adam untuk keluar dari kamarnya.

Adam ini merupakan mahasiswa berbakat di kampusnya hanya saja Adam tidak pernah menceritakan itu kepada keluarganya sebab ia tahu hal itu hanya akan membuat adiknya merasa tertekan. 

Saat di rumah ia hanyalah anak pertama dari Reza dan Aisyah serta kakak satu-satunya dari Zefa yang selalu bersikap biasa saja.

"Akhirnya kamu makan."ujar Reza sang ayah.

Virtual Love Life [Sudah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang