Happy reading
Typo bertebaran 🎃
."Iya, Yerin selama ini pura-pura menjadi cupu, dia memiliki taruhan dengan Bora saat masih di bangku SMP, meski Yerin dan Bora bersekolah di tempat yang berbeda tapi taruhan itu tetap berlaku, Yerin selama ini tinggal di apartemen yang kumuh dan sempit, dia juga berpakaian layaknya orang miskin dan seperti tidak tahu fashion. Yerin sama sekali tidak mempedulikan penampilannya karena dia sudah sangat terobsesi untuk menang."
Ada sedikit keraguan bagi Jeon Jekey untuk menceritakan semuanya, di hadapan banyak orang, termasuk kedua orangtua Jekey yang memang sama sekali tidak tahu apa-apa akan taruhan yang Yerin lakukan.
"Kenapa kau tidak memberitahuku Jeon Jekey? Jadi selama ini Yerin menderita, karena taruhan konyol itu?" tutur Daniel seperti sedang mengintrogasi.
"Tidak Hyung, karena di gudang sekolah Yerin mempunyai segalanya, bahkan sebenarnya di dalam apartemen kumuh itu terdapat ruangan yang mewah dan luas, jadi Yeri---,"
"Lalu, siapa pria yang terus disebutkan oleh Yerin? Sudah tiga hari Yerin tidak bisa tenang dan terus mengamuk, sepertinya pria itu sangat berpengaruh bagi mental adikku, aku takut Yerin menjadi gila."
Aura Daniel semakin kuat saat dirinya memotong ucapan Jekey barusan, apalagi Daniel bertanya dengan nada yang santai namun begitu penuh ketidaksukaan.
Daniel memang sudah 3 hari berada di Korea, dia langsung mengambil penerbangan saat melihat betapa sengsaranya Yerin waktu itu, Yerin sampai rela memohon demi keinginannya terwujud.
"Pria itu Kim Vee, dia bersekolah di Sopa tapi semua teman-temannya bersekolah di sekolah hanlim, aku sering melihat Vee berkunjung ke sekolahku entah untuk bermain basket, nongkrong di kantin atau bertemu dengan Jisoo. Sungguh, demi Tuhan Hyung aku baru tahu Vee adalah kekasih Yerin. Saat Vee pindah ke sekolah hanlim, Yerin menyuruhku untuk bisa bergabung dengan semua teman-teman Vee, dan mengawasi pergerakan Vee, aku langsung menurut dan akhirnya berujung seperti ini."
Jelas Jekey lagi, uh baru kali ini Jekey terasa sangat lelah untuk berbicara, bibirnya terasa kering karena di sini hanya dia saja yang terus mengeluarkan suaranya.
Ini juga, Daniel hanya berdehem untuk merespons ucapan Jekey barusan. Dengan gerakkan tangan Daniel menyuruh asisten pribadinya untuk mendekat.
"Siapkan penerbangan untuk besok, urus semua kepindahan sekolah Yerin karena aku akan membawanya ke Amerika, orangtuaku juga sudah terbang dari Australia, mereka sangat marah saat tahu Yerin seperti ini."
"Baik tuan." jawabnya sembari pergi untuk menyelesaikan pekerjaan barunya.
Semua orang membolakan matanya, terlebih Nara yang terus bersama Yerin dan tidak mau jauh dari sahabatnya itu.
"Kak, Yerin akan pindah? Terus aku?" tanya Nara terlihat sangat tidak terima jika Yerin pergi dari Korea.
"Kau tetap di sini, kedua orangtuamu kan di sini." jawab Daniel singkat, Nara Sebenarnya sudah akrab dengan Daniel, dia juga tahu sifat Daniel seperti apa, makanya Nara sedikit lebih berani untuk protes pada Daniel.
"Tapi aku ingin bersama Yerin kak, aku akan pindah ke Amerika juga, orang tuaku pasti mengijinkan."
Daniel menggeleng, menolak secara mentah permintaan Nara barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
How did it end? [VEERIN]
Fanfiction"Tenang saja Yerin tidak akan ingat kalian, Yerin disuntik serum penghilang ingatan sejak dia mengalami peristiwa yang membuatnya berantakan, orang tuanya takut jika Yerin gila jadi mereka memutuskan untuk menghapus semua ingatan Yerin agar memulai...