6. Lie

1.2K 176 152
                                    

Typo itu seni😌jadi kalo banyak typo wajar saya kan seniman 🤣

Typo itu seni😌jadi kalo banyak typo wajar saya kan seniman 🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

masih tim siapa nih guys?🤣
(Jangan dibawa serius!)
.
.

"Kenapa tadi kau sangat lama Vee? Apa wanita itu tidak memaafkan mu?"

Vee menghampiri Jisoo yang kini sedang duduk di tepian kasur.

"Maaf sayang, tadi dia tidak terlalu merespons jadi aku terus mengikutinya karena memang aku merasa sangat bersalah, maaf karena kau harus pulang sendiri dan aku tidak bisa menemanimu untuk berbelanja."

Tangannya menangkup wajah Vee yang kini tepat berada dihadapannya.

"Tidak apa-apa sayang, aku hanya ingin tahu kenapa kau bisa mempunyai urusan dengan dia? Aku yakin kau tidak akan memiliki kesalahan fatal pada siapapun, aku mengenalmu lebih baik dari pada yang lain." tutur Jisoo, Vee tersenyum untuk menanggapi.

"Apa kau tahu Lyn Sooman?" tanya Vee.

"Hm, pengusaha teknologi itu?"

"Iya, ternyata Jekey keponakan Lyn Sooman dan wanita tadi, dia adalah putri bungsunya, aku juga baru tahu dari Jekey kemarin. Oh iya, namanya adalah Lyn Yerin kemarin aku tidak sengaja mencegahnya untuk mero---,"

Vee seketika menggeleng. "Ah bukan, maksudku aku mencegahnya untuk berhenti memukuli Jekey, di orangnya sedikit sensitif jadi aku ikut campur dengan urusannya, karena aku kasian pada Jekey." jelas Vee tidak sepenuhnya berkata benar.

"Sudah kubilang jika suamiku ini adalah pria yang sangat baik." balas Jisoo seraya memeluk lengan Vee.

Diselingi dengan tawa kecil, Vee mengacak rambut Jisoo sampai sedikit berantakan.

"Ayo tidur, kita harus bangun pagi dan bersiap untuk acara reuni besok, jangan sampai terlambat."

"Kau tidak mau jatah?" tanya Jisoo spontan, Vee yang mendengar pertanyaan barusan terkekeh geli sembari mencubit hidung kecil Jisoo.

"Kau sedang memancingku?"

"Bukan sayang, aku hanya bertanya, kita jarang melakukannya karena waktu itu kandunganku sangat lemah, jadi kau sudah lama tidak bisa mengambil hak mu." jelas Jisoo sedikit mengelak.

"Apa memang begitu?" tanya Vee dengan nada mengejek.

"Ishh kau menyebalkan."

Jisoo menutup wajah Vee karena dirasa raut itu benar-benar sedang mengejeknya.

"Aku tidak akan menyentuhmu dulu, fokuslah pada kesehatan badanmu, biar aku bisa bergerak secara brutal." jawab Vee ngasal sembari menyingkirkan telapak tangan Jisoo dari wajahnya.

Jisoo memberikan tatapan kesalnya, tanpa memberikan sebuah pertanda Jisoo mendorong tubuh Vee sampai terjatuh di atas kasur.

"Kau sangat menyebalkan tuan Kim."

How did it end? [VEERIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang