Emang nakal si ini jari:)
Tong poho Vote+Komen+follow 🤝
Eh iya, gw lagi sakit (eh ini masih gejala si) tapi tetep aja doain gw biar sembuh sama nggk sakit ya😚
.
."Vee jika kau ingin serius, dan kedua orangtuamu menerima Yerin apa adanya, tolong jaga dia baik-baik, hatinya sangat rapuh." ujar Nara pada Vee, tepat saat mereka sampai di pintu taman belakang.
Vee tersenyum, ternyata Nara menariknya ke sini hanya untuk menitipkan Yerin? Ayolah, tanpa disuruh pun Vee sudah pasti akan menjaganya.
"Aku tidak perlu menerima perintah siapapun untuk menjaganya." jawab Vee tanpa melihat ke arah Nara.
"Aku ingin berterima kasih karena kau sudah menjaga Yerin dengan sangat baik dan---,"
"Dia di asuh oleh uang bukan kasih sayang, maka dari itu jika Yerin sudah nyaman, dia tidak akan pergi dari kenyamanan itu, Yerin akan terus mempertahankan tempatnya sekarang. Kedua orang tua Yerin memang sangat menyayanginya, tapi dengan cara berbeda. Vee, aku ingatkan, jika kau berani menyakitinya lagi, aku sendiri yang akan menodongkan pistol ke arah kepalamu, aku bersumpah."
Nara melayangkan tatapan tajamnya. Meski Yerin sudah bilang, jika Nara tidak boleh membenci Vee, tapi tetap saja rasanya Nara ingin sekali menghancurkan Vee berkeping-keping. Nara bahkan tidak mau mendengar suara pria ini, maka dari itu Nara langsung masuk ke dalam rumah lagi, dan meninggalkan Vee di sana.
.
"Sayang kau mau minum?" tanya ibunya Vee. Yerin bahkan tidak terlihat gugup sama sekali, duduknya terlihat santai, tidak seperti calon menantu lainnya.
"Tidak, aku tidak haus." Yerin menjawab dengan ringan, sampai sekarang giliran nyonya Kim dan tuan Kim yang kebingungan jika respon Yerin terus seperti ini.
"Kau ingin makan? Makanan apa yang kau sukai, hm? Ibu akan memasak untukmu." Nyonya Kim terus bertanya, Vee bilang jika sikap Yerin tidak sepenuhnya seperti ini, mereka hanya harus bersabar, Yerin pasti akan menjadi sosok yang baik lagi.
"Terserah kau saja mau masak apa, aku tidak terlalu perduli dengan makanan."
Nyonya Kim menghela nafasnya, beruntung di sana Vee dan Nara sudah datang kembali.
Vee mendudukkan dirinya tepat di samping Yerin, sedangkan Nara, dia pamit terlebih dahulu.
"Yerin jika ada apa-apa langsung hubungi aku, hm?! Apa aku perlu menyuruh beberapa orang agar tetap di sini?" tanya Nara serius.
"Tidak perlu, jangan berlebihan." sarkas Yerin, seperti tidak mengerti seberapa khawatirnya Nara saat ini.
"Aku hanya jaga-jaga saja, baiklah kalau gitu aku pergi dulu, kau baik-baik."
"Hm."
.
Sebenarnya, Yerin tidak pernah mengantarkan Nara sampai ke luar rumah saat Nara hendak pulang sekalipun. Tapi sekarang, untuk yang pertama kalinya Yerin melakukan hal tersebut.
"Untuk apa kita mengantarkan Nara sampai ke luar rumah? Itu merepotkan, tidak ada gunanya sama sekali." tanya Yerin saat mobil yang ditumpangi Nara sudah keluar dari halaman kediaman Kim.
"Kau tidak pernah melakukannya?" tanya nyonya Kim.
Yerin mengangkat bahunya.
"Tentu saja tidak, untuk apa?"
Mendengarnya nyonya Kim malah menggeleng seraya terkekeh, entahlah aura Yerin benar-benar berbeda, anak ini sangat ceplas-ceplos, agaknya Yerin memang tidak bisa mengatakan kalimat yang halus.
KAMU SEDANG MEMBACA
How did it end? [VEERIN]
Fanfiction"Tenang saja Yerin tidak akan ingat kalian, Yerin disuntik serum penghilang ingatan sejak dia mengalami peristiwa yang membuatnya berantakan, orang tuanya takut jika Yerin gila jadi mereka memutuskan untuk menghapus semua ingatan Yerin agar memulai...