02. Selection

1.1K 197 115
                                    

Jangan lupa Vote yee gaes🙀
.
.
.

Yerin mungkin sudah terlalu jatuh pada sosok Vee, meski dia tahu Vee mengkhianatinya, Yerin seperti sudah ingin memaafkan Vee begitu saja. Ini, untuk yang pertama kalinya Yerin mau mendengarkan penjelasan orang ketika mereka sudah berbuat salah padanya, terutama Vee yang kenapa, harus memiliki wanita lain lagi.

Sekarang Vee membawa Yerin ke arah mobilnya, mereka sama-sama terdiam, seperti sibuk pada titik di mana Vee yang sedang fokus membongkar isi kotak P3k.

Vee sigap mengambil lalu menaruh obat antiseptik di atas kapas, ia hendak membersihkan darah yang ada di pipi Yerin, tetapi, tatapan Yerin mampu membekukan gerakan Vee, sampai Vee terpaku dengan tangan yang agaknya berjarak 3 cm dari wajah Yerin.

Yerin menatap Vee dalam diam, rautnya sangat jelas berbeda, tidak seperti Yerin yang Vee kenal.

"Kenapa kau berbohong Vee? Apa kau malu mempunyai kekasih sepertiku? Apa karena aku miskin, hidup sebatang kara dan tidak tahu apa-apa soal gaya pakaian? Jadi kau seper..."

Taehyung menggeleng, menepis semua ucapan Yerin barusan.

"Bukan sayang, demi Tuhan aku tidak memandang mu dari latarbelakang, aku mempunyai alasan tersendiri, i-ini semua---" Vee berhenti, memejamkan matanya dan

"aish aku tahu aku salah, aku minta maaf."

Mendengar itu, Yerin terkekeh kecil.

"Jadi kau pindah ke sekolah ini, karena wanita itu, iya? Ayolah Vee, kau meninggalkanku demi dia?" Yerin berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh, membuang pandangan agar bisa sedikit mengurangi rasa sesaknya.

"Vee aku sering di-bully, dan kau malah pergi untuk berdekatan dengan wanita lain? Vee, apa kau benar-benar mencintaiku atau hanya karena rasa belas kasihan saja? Aku tahu aku wanita yang bodoh, tidak cantik, miskin dan juga banyak dibenci ora---,"

Vee membungkam mulut Yerin dengan cepat, benda lunak miliknya mampu membuat Yerin terdiam tak berkutik.

"Akan ku ceritakan." ujar Vee, sedikit berbisik. Yerin menjauhkan wajahnya saat tahu Vee yang hendak mendekat kembali.

Terlihat Vee membuang napasnya pelan, lalu mulai berusaha untuk memberikan sebuah penjelasan, namun sayangnya lidah pria itu seperti beku sehingga tidak dapat digerakkan.

"Kenapa? Apa tidak bisa menjelaskannya?" tanya Yerin dengan nada yang mungkin terdengar begitu asing ditelinga Vee.

Yerin yang dikenal Vee adalah sosok yang lembut, murah senyum dan sangat tegar. Tatapannya juga sangat menenangkan tidak seperti sekarang.

"Sayang, aku hanya tidak tahu harus memulainya dari mana, aku ingin menceritakannya tapi, ini sungguh sangat sulit."

Yerin tersenyum miring mendengar ucapan Vee barusan, dan tentunya senyuman itu juga senyuman pertama yang Vee lihat.

"Ini sangat mudah bagiku Vee, akan ku beri kau kesempatan terakhir. Putus dengannya! Dan kembali padaku, atau kau akan menyesali semuanya."

Entah apa yang Yerin bicarakan, Yerin seperti kehilangan kendali untuk mengontrol kalimatnya.

Vee sadar Yerin begitu marah padanya.

How did it end? [VEERIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang