Happy reading
.
.
.Lima hari berlalu dan hari ini Yerin sedang berada di ruang rias, tentunya bersama Vee dan Nara yang bertugas untuk merias wajah Yerin.
"Apa tidak bisa memakai baju yang sedikit tertutup? Menurutku ini terlalu terbuka."
Vee mencoba untuk menutupi belahan dada Yerin yang terlihat, dengan mengandalkan sebuah handuk kecil yang entah ia bawa dari mana. Model baju yang dikenakan Yerin saat ini memang benar-benar sangat terbuka. Vee sampai tidak suka jika nanti beberapa orang staf akan mencuri pandangan pada Yerin.
Namun, dengan santainya Yerin malah menyingkirkan tangan Vee.
"Jangan mengaturku, tubuhku bagus dan mahal, untuk apa aku melakukan perawatan? Jika bukan untuk diperlihatkan?"
Vee memejamkan matanya seraya memijit pelipisnya pelan.
"Aku tahu tubuhmu indah, tapi sayang kau memakai baju terlalu terbuka dan menurutku ini sangat ketat."
Yerin hanya memutarkan bola matanya, dia bahkan sama sekali tidak menggubris perkataan Vee selanjutnya.
"Biarkan saja Vee, Yerin kan maunya memakai pakaian seperti ini, kenapa kau terus mengaturnya?" ujar Nara, yang memang sebenarnya dia sudah risi jika Vee terus bersama dengan Yerin.
Bahkan entah kali keberapa Vee mulai mampu keluar masuk Apartemen Yerin tanpa hambatan apapun, Vee seperti mulai bisa menguasai Yerin secara perlahan.
"Yak! Bukannya kau sahabatnya dan juga stylish-nya? Kau seharusnya lebih bisa mengatur apa yang Yerin pakai, hari ini dia akan berpose dengan model pria, bagaimana jika model itu malah melirik Yerin dengan maksud yang lain?"
Yerin tertawa kecil saat mendengar penuturan Vee barusan.
"Itu sudah hal yang wajar tuan Kim, kenapa kau malah menyalahkan sahabatku, aku sendiri yang ingin memakai pakaian ini, dan...ayolah, pria mana yang lebih brengsek dari pada kau? Aku bahkan sampai harus menghabiskan beberapa botol foundation untuk menutupi bercak yang kau berikan."
Memang benar, beberapa tanda Vee masih belum hilang sama sekali, padahal ini sudah hari kelima setelah kejadian itu. Beberapa botol bekas foundation pun sudah berjajar di meja rias Yerin, bahkan Nara yang baru mengetahuinya dua hari lalu tak henti-hentinya memberikan sumpah serapah pada Vee. Sangat marah, ketika tahu jika Vee mulai kembali pada kehidupan Yerin.
Ingin melarangpun Nara tidak bisa, karena dengan mata kepalanya sendiri Nara melihat Yerin tersenyum, tersenyum tanpa sadar saat membaca pesan dari Vee, tadi pagi.
Vee ingin sekali membalas ucapan Yerin barusan, tapi ketukan pintu malah lebih dulu terdengar.
Vee harus bersikap profesional, Vee harus bisa menjaga sikapnya, karena semua orang tahu jika Vee sudah memiliki seorang istri.
Vee mempersilahkan orang itu untuk masuk, dan ternyata dia adalah Suga, dengan tampang datarnya.
"Yak sialan! Kenapa kau tidak memberitahuku jika model wanitanya diganti, hah? Mereka menuntut untuk membayar kerugiannya karena kontrak yang kau buat dibatalkan."
Terlihat Suga benar-benar merasa kesal karena sepertinya Vee belum memberitahu Suga prihal semua ini.
Yerin yang melihatnya tersenyum sembari bertepuk tangan, hingga kini Suga melihat kearahnya.
"Kau seharusnya senang karena model yang menggantikannya adalah aku." tutur Yerin seraya bangkit dari duduknya, Yerin menghampiri Suga dengan meneliti penampilan Suga saat ini.
"Kau sangat berkarisma, seperti tipeku, aku juga suka gaya bicaramu, apa kau kaya?" Yerin bertanya dan melayangkan beberapa kalimat pujian yang mampu menarik perhatian Vee.
KAMU SEDANG MEMBACA
How did it end? [VEERIN]
Fanfiction"Tenang saja Yerin tidak akan ingat kalian, Yerin disuntik serum penghilang ingatan sejak dia mengalami peristiwa yang membuatnya berantakan, orang tuanya takut jika Yerin gila jadi mereka memutuskan untuk menghapus semua ingatan Yerin agar memulai...