25. Give birth

1.1K 155 45
                                    

Kangen nggk?😂
Makin sini makin kurang semangat, kenapa ya?🤪
.
.

Ada banyak kegiatan yang Yerin lakukan selama tinggal di rumah sakit, kegiatan yang sudah pasti bisa membantu lancarnya proses persalinan nanti.

Yerin juga cukup sering melakukan yoga, termasuk Vee yang menemani Yerin sepanjang waktu. Tidak jarang Vee juga bergabung dengan Yerin untuk melakukan yoga, hal yang Yerin sukai ketika Vee berhadapan dengannya lalu menatapnya, sangat seksi dengan keringat ringan di tiap sisi wajah Vee.

"Cepetan Vee."

"Iya sebentar."

"Kenapa sangat lama, aku lapar."

"Iya sayang sebentar."

Vee segera menyelesaikan pekerjaannya, ia menutup laptop lalu menyimpannya di meja. Yerin sekarang sudah berdiri di depan pintu kamar inapnya, dia terus meminta untuk pergi ke cafe yang ada di sebrang rumah sakit ini.

"Ayo." ujar Vee seraya mengandeng lengan Yerin.

"Vee tadi dokter bilang aku boleh jalan-jalan." ucap Yerin, memberitahu.

"Benarkah? Setahuku Dokter selalu melarang."

"Kau pikir aku bohong?" tanya Yerin, tersinggung.

Vee senyum, ia tahu Yerin mudah sekali tersinggung, sekarang.

"Tidak aku tidak berpikir seperti itu, tapi setiap aku izin ke dokter dia selalu melarangku."

"Ya karena kau tidak tahu caranya merayu, cekup bibirnya sebentar lalu dia akan mengizinkannya." jelas Yerin tanpa sadar. Seketika Vee diam, rautnya beda.

"Kau menciumnya?" tanya Vee masih menjaga nada bicaranya.

Vee melepaskan tangannya, Vee paling tidak suka jika ada seseorang yang menghapus jejaknya di tubuh Yerin.

"Aku tidak mencium Vee, hanya mengecup." Yerin menjawab seperti sedang meralatnya.

"Kenapa harus seperti itu sayang? Aku tidak suka." Vee berbalik arah lagi.

"Aku kehilangan mood ku, akan ku pesankan makanannya, bilang saja mau apa." tutur Vee, dingin.

Yerin tersenyum, ternyata melihat Vee seperti itu membuat Yerin merasakan kepuasan tersendiri.

Yerin mengikuti langkah kaki Vee dari belakang, Vee terlihat kesal.

"Mau pesan apa?" tanyanya datar, Vee bahkan menawari Yerin sembari membuka laptopnya kembali.

"Pesan apa saja." jawab Yerin, tersenyum begitu senang.

Vee tidak menjawab lagi, sepertinya dia memesankan makanan Yerin sesuai dengan niatnya.

"Vee?" panggil Yerin.

Tidak ada jawaban, Vee bungkam.

"Vee?" panggil Yerin, lagi.

Vee seakan menulikan telinganya, dia sama sekali tidak menggubris panggilan Yerin barusan.

"Tuhan akan menambah dosamu Vee, kau sudah menghamiliku terus sekarang kau mengabaikan ku, ayo minta maaf padaku Vee, jika tidak nanti kau masuk neraka lebih lama." ujar Yerin, tanpa bersalah sama sekali.

Yerin mendekat ke arah Vee, dia mengambil alih laptop Vee, lalu melemparkannya ke atas kasur.

Vee hanya menghela nafas, ia melihat ke arah Yerin tapi tidak mengeluarkan suaranya.

"Vee ayo senyum." titah Yerin sembari merapatkan paha Vee agar ia bisa duduk di sana.

Vee tidak bergeming, dia hanya diam saja, memilih mengikuti alur Yerin.

How did it end? [VEERIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang