Happy reading
.
.
."Untuk pindah ke rumah Vee."
Nara tidak habis pikir dengan ucapan Yerin barusan, kenapa Yerin sangat sulit ditebak, Nara sampai bingung sendiri.
"Kau mau apa ke sana, Rin? Kau bilang tidak mau Vee tahu jika kau hamil, kau juga bilang tidak ingin ada hubungan apapun dengan Vee karena dia masih memiliki istri, tapi sekarang? Yang kau lakukan? Untuk apa?" tanya Nara.
Yerin agaknya tidak langsung menjawab, dia seperti ingin menghubungi seseorang terlebih dahulu.
"Rin, ayo jawab!"
"Kau tidak perlu tahu aku akan apa di sana, yang pasti aku akan memastikan sesuatu." jawab Yerin, berhasil membuat Nara mengernyitkan dahinya, bingung.
"Sesuatu?" ulang Nara.
"Hm."
"Hal semacam apa? Rin come on, aku tidak ingin kau memiliki masalah lagi, apa kau ingin membuat Jisoo tersiksa?"
Serius, di sini Nara benar-benar khawatir pada Yerin, dia takut jika Yerin melakukan hal yang bisa merugikan dirinya sendiri.
Yerin menatap Nara seraya memberikan seulas senyuman tipis.
"Aku bukan wanita rendahan." jawabnya sambil mencoba untuk melakukan panggilan telepon lagi, karena belum terhubung sama sekali.
"Lalu? Apa kau ingin mengikat Vee lebih jauh lagi, sampai Vee sedetik pun tidak bisa berjauhan dari mu?" ujar Nara, lagi.
Yerin menggerakkan bahunya.
"Bisa iya, bisa tidak."
Untuk beberapa saat Nara menekuk wajahnya.
"Yasudah terserah kau saja."
Setelahnya Nara pergi dari hadapan Yerin, sangat sia-sia jika dia terus bertanya pada sahabatnya itu, untuk saat ini terserah Yerin saja mau seperti apapun, Nara akan mengikuti alurnya saja.
Dan sekarang, Nara lebih memilih untuk mencari seorang asisten pribadi untuk Yerin, asisten yang akan tinggal bersama Yerin di rumah Vee. Sebenarnya Nara tadi tidak sengaja melihat Yerin yang tersenyum sambil mengusap perutnya. Nara sampai berpikir apa Yerin sangat bahagia saat tahu dia, hamil?
Entahlah, tapi sepertinya memang terlihat seperti itu.
.
Hanya perlu 3 kali menekan bel dan kini, pintu rumah Vee terbuka lebar di hadapan Yerin. Menampakkan seorang maid dengan seragam hitam yang memiliki pareasi putih di depannya.
"Nyonya." ucap maid itu sembari membungkuk sopan, karena sepertinya dia tahu jika Yerin punya hubungan dengan majikannya.
Yerin tidak merespon, dia malah menyuruh semua bodyguard-nya untuk membawa beberapa kopernya masuk ke dalam, tentunya tanpa permisi.
"Nyonya, tuan dan nyonya J-jisoo sedang berada di kamar, mungkin sedang tidur."
Lagi-lagi Yerin tidak menanggapi ucapan maid tersebut, sampai mungkin membuat maid itu kalang kabut dan segera bergegas menaiki tangga menuju lantai dua.
Yerin refleks tersenyum, memang itu alasannya, Yerin ingin maid itu pergi, untuk memanggil Vee.
"Nyonya Yerin, di mana letak dapurnya? Aku harus menyimpan beberapa barangmu di sana." tanya asisten Jang, asisten pribadi Yerin yang di suruh oleh Nara.
"Tanya ke maid lain, aku tidak tahu di mana letaknya."
Asisten Jang langsung mengangguk dan segera menghampiri salah satu maid yang ada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
How did it end? [VEERIN]
Fanfiction"Tenang saja Yerin tidak akan ingat kalian, Yerin disuntik serum penghilang ingatan sejak dia mengalami peristiwa yang membuatnya berantakan, orang tuanya takut jika Yerin gila jadi mereka memutuskan untuk menghapus semua ingatan Yerin agar memulai...