Happy reading
Asupan di hari pertama puasa 😙
Typo‼️
.
.
.Entah bagaimana cara Vee untuk membujuk Yerin, tapi sekarang mereka sudah berada di rumah Vee, duduk bersama di hadapan kedua orang tua Vee, persis seperti yang Vee inginkan. Pun dengan Jisoo, meski terlihat matanya agak sembab tapi Jisoo menyambut Yerin dengan baik, malah, sangat baik.
"Ayah sedikit kecewa karena kau selingkuh dengan wanita lain, Vee. Tidak menyangka sedikit pun jika putra ayah bisa melakukan hal semacam ini." ucap Ayah Kim sambil menatap wajah anaknya.
Yerin, yang mungkin sedikit tersinggung dengan ucapan barusan, menanggapinya cukup santai, seperti tidak memiliki rasa gugup sedikit pun.
"Tapi aku sama sekali tidak memiliki hubungan apapun dengan Vee, aku juga tidak sudi menikah dengan pria yang masih beristri." jawab Yerin, memang sangat tidak sopan tapi sejujurnya kedua orangtua Vee sudah tahu siapa Yerin sebenarnya, mereka hanya tidak tahu hubungan antara Vee dan Yerin saja.
"Kau putri dari Lyn Sooman, apa tidak diajari bagaimana cara berbicara dengan nada pantas, khususnya pada orang yang lebih tua darimu?" tanya Ayah Kim, lagi.
Yerin tersenyum tipis. "Itu bukan gayaku, aku juga jarang bicara dengan orang tua, seperti kalian."
Mendengar jawaban Yerin barusan sigap Vee menggenggam tangan Yerin.
"Sayang, tidak boleh bicara seperti itu." tutur Vee, Vee hanya tidak ingin jika nanti kedua orangtuanya berubah pikiran dan tidak merestui hubungannya dan Yerin.
Sebenarnya Jisoo sudah memberitahu semuanya tepat sebelum Vee dan Yerin sampai ke sana. Mulanya kedua orangtua Vee nampak terkejut serta merasa marah, tapi setelah Jisoo berbicara dengan penuh kelembutan, akhirnya kedua orangtua Vee mampu mencerna semua situasi yang ada, terutama soal Vee yang belum memiliki keturunan.
"Kenapa? Kau tidak suka dengan caraku berbicara?"
Vee melihat kedua orangtuanya, mengerjapkan matanya samar lalu beberapa kali berdehem.
"Kau sangat cantik." Kini, ibunya Vee yang berbicara, mungkin untuk mengembalikan suasana yang seakan beku seketika.
"Iya aku tahu, tidak ada yang pernah bilang jika aku itu jelek."
Yerin benar-benar tidak merasakan kegugupan sama sekali. Pun ibunya Vee, dia malah terkekeh ringan, terlepas dari ketidak sopanan Yerin, dia malah teringat pada sang adik yang memang mempunyai sikap sama seperti Yerin.
"Ibu tahu kau anak baik, jujur ibu tadi sempat ingin marah karena Vee sudah keterlaluan pada Jisoo, tapi dengan mudahnya Jisoo berkata jika dia tidak apa-apa berbagi suami. Sebenarnya kami juga tidak bisa terlalu ikut campur dalam urusan rumah tangganya Vee dan Jisoo karena memang itu sudah menjadi urusan mereka sendiri." Nyonya Kim, menjeda kalimatnya.
Matanya melihat lurus ke arah Yerin, menatapnya penuh kehangatan.
"Jika Vee bahagia dan Jisoo pun begitu, maka kau juga berhak bahagia, aku akan menerimamu sebagai menantuku."
Sontak Yerin tertawa saat mendengar penuturan nyonya Kim barusan. Yerin tertawa sampai beberapa kali terbatuk hingga ia perlu meneguk air mineralnya, yang di letakkan di atas meja.
"Aku? Menikah dengan Vee yang bahkan masih memiliki istri?" tanya Yerin diselingi dengan tawanya, bahkan terlihat sudut mata Yerin yang mengeluarkan air matanya.
"Tidak nyonya, reputasi ku akan hancur jika menikah dengan pria yang masih beristri, aku seorang Yerin tidak mungkin memiliki suami seperti Vee." ujar Yerin, Yerin melihat ke arah Jisoo yang memang sedari tadi duduk di samping Vee, terdiam dan hanya mendengarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
How did it end? [VEERIN]
Fanfiction"Tenang saja Yerin tidak akan ingat kalian, Yerin disuntik serum penghilang ingatan sejak dia mengalami peristiwa yang membuatnya berantakan, orang tuanya takut jika Yerin gila jadi mereka memutuskan untuk menghapus semua ingatan Yerin agar memulai...