8 ; Kejutan

1.2K 129 4
                                    

❤️ Happy Reading ❤️

Cleon Lexander, remaja blasteran Indonesia-Jepang yang berwajah tampan dengan sorot mata setajam elang. Sangat cerdas dan digadang-gadang sebagai pewaris harta serta tahta dari perusahaan yang ayahnya pimpin. Tak heran jika dia lulus lebih cepat dari anak-anak pada umumnya dan selalu mendapatkan nilai sempurna.

Namun, sayang, ambisi untuk membalas dendam lebih besar daripada ikut campur urusan perusahaan. Toh, di keluarga itu masih ada orang lain yang lebih cocok menjadi pewaris tahta, yaitu si sulung. Daripada dirinya yang berperangai buruk, putra sulung Lexander jauh lebih sempurna jika dibandingkan dengan Cleon.

Entah kutukan apa yang keluarga ini dapat, anak bungsu dan tengah dilahirkan penuh cacat dan tidak berguna. Pertama Cleon, dia memang cerdas, tetapi dia berjiwa bebas dan tidak suka terikat dengan hal-hal rumit. Bisnis yang ayahnya operasikan memang bukan bisnis bersih, tetapi dengan sifat seperti ini, Cleon lebih cocok menjadi petualang saja.

Kemudian putra bungsu, Gavin Lexander, dia sama gilanya dengan Cleon. Hanya saja bocah itu terlalu cengeng dan penakut, belum melangkah tapi sudah pasrah dan lagi kenyataan bahwa dia adalah penyuka sesama jenis membuat orang tuanya malu.

Namun, sekeras apa pun orang tua, ketika salah satu putranya mati, kesedihan tetap tidak bisa dihindari. Dan Cleon sebagai salah satu orang sekaligus keluarga yang paling dekat dengannya tidak akan pernah bisa menerima kematian itu dengan mudah. Harus ada bayaran setimpal untuk si pembunuh.

Asap tebal mengepul ke udara ketika sosok tinggi itu menghembuskan napas melalui mulut. Dari balkon apartemen lima belas lantai ini, kerlap kerlip lampu dari penjuru kota terlihat jelas. Ketenangan seperti ini sangat disukai olehnya, pikirannya yang kalut bisa kembali jernih hanya dengan berdiam diri di tempat ini.

"Cle, apa lo beneran yakin dengan langkah ini?" Sebuah suara menginterupsi ketenteraman si pemilik kamar.

"Nggak ada alasan bagi gue untuk merasa ragu," sahutnya tanpa menoleh. Saudaranya ini selalu ikut campur urusannya, menyebalkan. Tidak bisakah dia hanya duduk di tempatnya sendiri?

Pria berahang tegas itu beranjak mendekati Cleon, berdiri di sampingnya lantas ikut menyulut rokok. Lengan kemejanya terlipat hingga siku dan dua kancing teratas baju itu juga terlepas, penampilannya jauh dari kata rapi. Dari sini sudah bisa ditebak bahwa kakaknya ini baru saja selesai menyelesaikan pekerjaan yang membuatnya frustrasi.

"Kita memang terlahir di lingkaran kotor, tapi bukan berarti hati juga keruh. Gue juga merasa kehilangan Gavin, tapi semua bukti sudah jelas kalau itu murni kecelakaan. Kenapa lo ngotot untuk menghancurkan hidup bocah itu? Jangan bikin dendam membutakan matamu," tuturnya penuh ketenangan.

"Hanya karena polisi bodoh menyatakan kalau itu kecelakaan. Lo bisa langsung percaya gitu aja, Kak? Stupid trash like them, will never get my trust." Dari dulu Cleon tidak pernah percaya polisi, di matanya mereka hanya tikus berdasi yang akan melakukan perintah jika ada uang.

Sebuah tepukan pelan mendarat di bahu Cleon. "I know, tapi bukan berarti kita bisa menyamaratakan mereka. Dunia memang nggak adil, tapi bukan berarti keadilan itu nggak ada. Paham?" Allen kembali menghisap rokoknya.

"Lagian bisnis kita lagi masa sibuk-sibuknya, mending bantu gue. Pusing nih," keluhnya sembari mengacak rambut yang terlihat lepek.

"Itu urusan lo. Gue belum ada mood buat ikut campur, untuk sekarang gue mau main-main dulu. Kalau lagi bosan, baru deh gue bantu ngurus tuh tempat judi," sahut Cleon tanpa minat.

Bisnis kasino yang diolah oleh keluarga Lexander sepuluh tahun terakhir ini mulai mengalami kemajuan pesat. Adapun soal perusahaan tekstil yang dulunya hanya memiliki satu tempat, kini sudah membuka lebih dari lima cabang. Dengan kekayaan seperti ini, semua bisa Cleon miliki. Tidak takut kelaparan apalagi telat membayar biaya sekolah. Namun, apa ia bahagia? Tidak, hanya biasa saja. Bahkan kehidupan remajanya jadi terganggu karena Cleon harus membantu sang ayah mengurus kasino.

PURA CORDIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang