Decision

62 58 6
                                    

Hari ini, hari pertamaku untuk bekerja. Tidak ada yang istimewa memang, bahkan teman - temanku masih belum memberiku kabar.

" appa, eomma aku berangkat sekarang" kataku setelah menyelesaikan sarapanku

" iya tal, semangat dan hati - hati " balas eomma dan diikuti appa yang mengangguk

" nuna simsimhae" ucap adikku.

Aku terseyum padanya sambil mengambil ancang - ancang menuju pintu keluar.

Di hari weekend coffe shop disini lumayan ramai, sampai - sampai aku tidak bisa istirahat tepat waktu, pikirku wajar saja karena disini pusat kota dan banyak remaja seumuranku yang keluar bersama teman - temannya bahkan mungkin kekasih mereka.

Ketika aku sedang berjaga, aku melihat seseorang yang aku kenal masuk ke dalam coffe shop ini. Aku dan in ha sama - sama tertegun.

In ha terdiam dengan mata yang membelalak begitu pula denganku.

" silakan ada yang bisa saya bantu ?" tanyaku pada in ha

" tolong pesan 1 ice Americano dan ",

" dan 1 red velvet less ice ?" tungkasku menyelesaikan pesanan in ha.

In ha sangat suka red velvet itu akan selalu menjadi minuman favoritnya.

" iya dan 1 red velvet less ice "
sambungnya menyetujui ucapanku

" baiklah tunggu sebentar " jawabku sambil terseyum padanya

Dalam hatiku bertanya " situasi apa ini, kenapa begitu canggung layaknya orang yang tidak pernah kenal" gerutuku

" silakan pesanannya nona in ha " kataku sambil memberikan pesanan in ha dan yi an

" terima kasih " sahutnya

namun tiba - tiba yi an bertanya " ada apa dengan kalian, seperti orang tidak pernah kenal ?" bahkan yi an menyadari itu

" tidak yi an-ah, hanya saja ini peraturan disini. mian " jawabku cepat

" iya yi an, disini tidak diperbolehkan mengobrol walaupun saling kenal " setuju in ha cepat.

Yi an hanya mengangguk menyetujui jawabanku dan in ha, lalu mereka pun langsung keluar dari coffe shop.

Disini aku bekerja selama 20 jam setiap minggunya dan mendapatkan libur 1 hari.

Aku bekerja disini hanya sampai saat aku akan berangkat ke Auckland, bahkan mungkin 1 bulan sebelumnya. Karena sebenarnya orangtuaku tidak memberikan izin sepenuhnya untukku bekerja, karena menurut mereka itu akan membebaniku.

Setelah selesai jam kerja, aku merapikan lokerku dan berganti pakaian untuk segera pulang. Aku berjalan menuju rumah sambil menggunakan earphone, hari ini kuputuskan mengambil jalan yang sedikit jauh karena aku masih terpikirkan oleh kejadian tadi di coffe shop, sangat bohong bukan jika aku bilang baik - baik saja atas kejadian tadi.

Aku tersentak dan terhenti dengan pemandangan yang ada di depanku, ada jungkook sunbae dan in ha yang sedang masuk ke dalam mobil bersama.

Bagaimana bisa ? mengapa in ha bersama jungkook sunbae ? bukankah tadi dia bersama yi an.

Karena aku takut mereka melihatku, aku langsung memutar badanku untuk berbalik arah dan terus berjalan. Situasi ini sangat membingungkan, dalam benakku bertanya - tanya ada apa dengan mereka, mengapa in ha bisa setega itu, pikiranku benar-benar kacau malam ini.

Lalu terlintas dibenakku ternyata keputusanku untuk mengambil jalan yang lebih jauh itu sangat salah. Karena kejadian ini aku berlari ke rumah mun seok, karena disini adalah jalan daerah rumah mun seok.

BE A STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang