Sacrifice

72 56 14
                                    

JUNGKOOK POV

*******

Aku sadar bahwa diriku adalah seorang bajingan, karena itu aku melakukannya.

- Jungkook

Sudah 2 tahun berlalu semenjak kejadian itu, aku sangat berupaya menjauh dari kegiatan – kegiatan sekolah. Aku tidak bisa melihat sepasang mata yang dulu sangat kecewa dan marah kepadaku.

Tapi hari ini ada undangan untuk menjadi bintang tamu di acara PENSI sekolah. Biasanya aku akan langsung menolak mentah – mentah undangan itu, tapi tidak untuk kali ini. aku berpikir kapan lagi kesempatan seperti ini akan hadir. Dan YA, aku merindukannya, memang terdengar sangat egois tetapi manusia mana yang bisa mengatur hatinya.

“ aku akan datang ke pensi” isi pesanku di grup angkatan sekolah.

“ kau serius ?”

“ kau bercanda?”

“ mimpi apa kau semalam?”

“ haha aku tau ini hanya leluconmu”

Begitulah balasan dari teman – temanku, aku tau mengapa mereka bisa seperti itu.

__________________________________________
Hari acara pensi sekolah sudah tiba, bisa dibilang hari ini adalah yang aku tunggu. Rasanya hatiku kembali berlari setelah lama berjalan.

Aku sudah 2 jam menyiapkan pakaian yang akan ku pakai tetapi masih saja belum ada yang cocok menurut ku, mungkin karena aku akan bertemu dengannya. Memikirkannya saja membuatku tersipu sendiri.

“ jungkook-ah… teman – temanmu sudah datang" teriakan eomma membuatku semakin kelimpungan

“ ne.. eomma sebentar lagi aku akan siap”

“ emm cepat sedikit, kasian teman – temanmu”

Aku turun dengan terburu – buru.

“ ayo ayo kita langsung berangkat saja” ajakku pada teman – temanku

“ ya.. kau yang membuat kami terlambat” balas noh jimin dengan nada kesal

Aku hanya tertawa sambil mengambil gitar lalu beranjak keluar dari rumah.

“eomma kami akan berangkat sekarang” kataku pada eomma sedikit berteriak

“ ne.. hati – hati” balas eomma berteriak.

Aku dan teman – temanku memasuki sekolah dengan banyaknya pasang mata yang memperhatikan kami.

“aaa ternyata aku masih menjadi idola disini” gumamku dalam hati dengan percaya diri.

Aku langsung diarahkan untuk masuk ke sebuah ruangan yang telah disiapkan panitia untuk kami. Kami memperbaiki penampilan sambil pemanasan sebelum naik ke atas panggung.

Sebelum naik ke atas panggung, aku berkeliling sekolah sebentar untuk menyelesaikan rasa penasaran ini.

aku berkeliling melewati kelas 12, pikirku mungkin saja aku akan beretemu dengannya disini.

Tetapi nihil aku tidak bisa menemukannya, aku berdiri di atas kelas 12 sambil melihat kearah lapangan basket, seketika aku melihat penampakan seseorang yang sedari tadi aku cari.

Dengan rambutnya yang tergerai memegang kamera dan senyum yang sangat khas darinya.

“ chajassda ” gumamku setelah melihatnya.

Aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan, ini saja sudah cukup bagiku. Cukup melihatnya baik – baik saja, aku sudah sangat bersyukur.

Ketika sedang asik melihat pemandangan ini, ponselku tiba – tiba berbunyi.

BE A STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang