Hari ini aku pergi ke sebuah coffe shop yang di infokan taehyung, aku akan wawancara kerja di coffe shop ini.
Wawancara berjalan lancar dan aku diterima kerja disini, aku akan mulai kerja besok lusa.
“ tae aku diterima kerja” ucapku pada taehyung di telfon
“ wahh selamat ga in”
“ kau harus mentraktirku makan” balas taehyung di dalam telfon
“ iya iya baiklah akan ku traktir” jawabku menyetujui taehyung
***
Selesai wawancara, aku berjalan menuju suatu toko buku untuk mencari beberapa bahan untuk materi di perkuliahanku.
Akan sangat lama bagiku untuk memutuskan jika sudah sampai ke toko buku seperti ini. tetapi ketika sedang memilih beberapa buku aku tertegun dengan penampakan sosok seorang jung jungkook di depanku.
“ apa yang sedang dia lakukan disini” batinku sambil bersembunyi sambil keluar dari toko buku tersebut.
Aku masih meyakinkan diriku jika yang kulihat barusan itu bukanlah jungkook sunbae tetapi mengapa sangat mirip, dan jika itu memang dia untuk apa dia berada di Auckland. Pemikiran itu terus berputar – putar di kepalaku.
“ ga in, kau dimana ?” tanya janne di telfon
“ aku masih dijalan menuju rumah, ada apa ?” tanyaku
“ aku ada di amora coffe, bisakah kau kesini ?” tanya janne
“ baiklah, kirim saja alamatnya”
Karena aku tidak tau letak amora coffe, kuputuskan untuk naik taksi saja agar mempermudah perjalananku.Ternyata letak amora coffe sangat dekat dengan apartemen kami.
“babbo” batinku setelah turun dari taksi.
Tanpa ragu aku pun masuk ke dalam coffe tersebut sambil melihat sekeliling mencari keberadaan janne.
“ ya.. ga in” panggil taehyung
“ kau taehyung ?” jawabku sedikit terkejut dengan kehadirannya
“ janne menyuruhku untuk datang kesini” jawabnya sambil kembali duduk
“ aaa.. begitu, aku pun sama” jawabku santai.
Tetapi sudah cukup lama bagiku dan taehyung menunggu janne, tetapi janne tidak datang juga. Akhirnya kuputuskan untuk menghubungi janne,
“ bagaimana ?” tanya taehyung penasaran
“ tidak diangkat” jawabku
“ padahal janne bilang dia sudah ada disini” lanjutku menggerutu
“ mungkin dia sudah pergi bersama namjoon hyung” balas taehyung menenangkanku
Karena terlanjur sudah ada disini, akhirnya aku dan taehyung memutuskan untuk memesan beberapa makanan dan minum.
“ awas saja dia nanti” ucapku kesal
“ sudah ga in makanlah dulu, marah marahnya tunda dulu sebentar” jawab taehyung santai
Kami pun beranjak pergi setelah menyelesaikan makanan kami, taehyung mengantarku sampai ke depan apartemenku.
“ kau tidak masuk dulu tae ?” tanyaku sedikit ragu – ragu
“ bolehkah ? sebenarnya aku mau ke toilet” jawabnya dengan nada ragu juga
“ kenapa kau tidak bilang tae, ayo masuk”
ketika membuka pintu aku dan taehyung sangat terkejut dengan pemandangan di depan kami. Janne dan namjoon yang sedang berciuman di sofa tanpa menyadari kehadiran ku dan taehyung.
Tanpa berpikir panjang ku tarik tangan taehyung menuju kamarku, agar kami tidak harus melihat pemandangan itu.
“ aiishh janne” gerutuku setelah sampai di dalam kamar
“ maafkan aku tae, sungguh ini sangat tidak terduga” bujukku pada taehyung
“ santailah ga in, hal ini sudah biasa” jawabnya santai.
Setelah kami tersadar, sebenarnya keadaan kamilah yang sangat berbahaya.Bagaimana jika janne dan namjoon berpikir bukan – bukan setelah melihat aku dan taehyung berada di dalam kamar.
“ maaf tae, aku tidak bisa berpikir lagi” kataku merasa bersalah
“ ga in sudahlah santai saja, aku yang akan menjelaskan pada mereka” jawab taehyung sangat santai.
Karena situasi gugup ini, membuat aku dan taehyung sama – sama terdiam. Kami hanya saling pandang lalu tertawa bersama melihat tingkah konyol kita berdua.
Sudah lumayan lama aku dan taehyung berada di dalam kamar, akhinya kamipun memutuskan keluar dari kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
BE A STAR
Fiksi UmumBE A STAR Aku tidak tahu jika kedatangannya akan membawa luka sebesar itu di hidupku. Jika saja aku tahu semuanya berawal dari pertemuan yang sangat teramat manis itu aku akan mencoba menghindari tatapan mata candu itu. ~J...