Activity

69 39 4
                                    

Mataku mulai terganggu dengan cahaya matahari yang masuk di sela – sela jendela kamarku, aku pun beranjak dari kasur berdiri didepan sebuah cermin memandang keadaan mataku yang masih sangat sembab dan bengkak.

“Eotteokhaji” gumamku di depan cermin sambil menyentuh kedua mataku.

Aku bisa sedikit tenang karena hari ini adalah hari weekend dan aku bersyukur tidak perlu pergi ke kampus dengan keadaan yang seperti ini.

Tetapi aku masih tetap harus bekerja karena di hari libur seperti ini coffe akan semakin ramai.

Aku bergegas pergi ke kemar mandi untuk bersiap – siap,

“ga in, kau pulang jam berapa semalam ?” tanya in ha di depan tv

“ cukup malam janne, oh aku akan kerja hari ini jadi maaf tidak bisa menemanimu” jawabku sambil bergegas menuju kamar mandi

Aku benar – benar berusaha menyembunyikan keadaan mataku yang masih bengkak ini, karena jika tidak janne akan bertanya berbagai macam pertanyaan yang bahkan tidak bisa kujawab.

Ku kompres mataku menggunakan handuk yang sudah kubahasi, “ sekarang aku harus bagaimana kepada taehyung?” pikirku tiba – tiba teringat kejadian semalam.

***

a

ku bekerja masih sama seperti biasanya hanya saja hari ini pikiranku sedikit kacau jika ingat tentang kejadian antara aku dan taehyung.

Dia sangat penting bagiku saat ini, mengapa dia harus melakukan perbuatan yang sangat tidak kuharapkan.

Lamunanku teralihkan oleh seseorang yang berdiri di depan coffe sambil memandangku lekat.

Matanya yang dalam dan tajam seperti elang membuatku sedikit terintimidasi dan membuatku tertunduk.

Aku berusah untuk tidak terpengaruh oleh kehadirannya, kehadirannya saat ini masih sangat salah menurutku. Aku masih belum bisa menerima alasan apapun darinya, karena menurutku itu benar – benar keputusan yang sangat egois.

“ga in, What happened to you ? “ tanya salah satu teman kerjaku

“ no, I’m okay jes” jawabku sambil memaksakan tersenyum.

Hari berjalan begitu cepat karena coffe tempatku bekerja sangat ramai oleh pengunjung sampai – sampai seluruh tubuhku terasa sangat kaku dan sakit.

Selesai bekerja dan berpamitan kepada teman – temanku yang masih bekerja aku mengambil padding dan keluar dari coffe menuju perpustakaan kota.

Seperti biasa aku akan selalu menggunakan earphone ketika sedang berjalan seorang diri, tapi perhatianku teralihkan oleh sosok pria yang sangat ku kenal.

“ mengapa dia ada di sini, apa yang dia lakukan ?” batinku membalikkan badanku.

Setelah melihat penampakan sosok Jung Jungkook di halte bus, aku berbalik arah mengambil arah berlawanan agar kami tidak saling bertemu. Taehyung saja sudah cukup memusingkan untukku dan sekarang jungkook sunbae pun datang.

Aku pun teringat ketika pergi ke perpustakaan dan melihat sosok jungkook sunbae.

“apa berarti yang aku lihat dulu benar – benar dia ?” tanyaku bergumam sendiri.

Karena kejadian yang baru ku alami, ku urungkan niatku untuk pergi ke perpustakaan, akhirnya disiniliah aku berada di dalam kamar di depan laptop sambil menonton drama korea yang sedang on going.

“ janne, janne, aku tau kau mendengarku” teriakku memanggil janne di ruang tv

“ kenapa ?” balasnya

“ bagaimana jika kita masak tteokbokki ?”

“ makanan jenis apa itu ?”

Aku pun keluar sambil membawa sebungkus tteokbokki untuk diperlihatkan pada janne

“ ini” ujarku menyodorkan sebungkus tteokbokki

“ baiklah, ayo” setujunya sambil bangkit dari sofa.

Kami pun sibuk menyiapkan berbagai bahan yang akan digunakan untuk membuat tteokbokki ini.

“ ga in, kemarin namjoon mencari mu” ucapnya tiba – tiba

“ ada apa mencariku ?”

“ sepertinya taehyung yang mencarimu” jawab janne yang membuat badanku menjadi kaku

“ ada apa denganmu ?” tanyanya curiga

“ aku ? tidak” jawabku terbata – bata

“ ga in tidak apa jika kau belum bisa cerita padaku, hanya ku mohon jangan merahasiakan apapun dariku” bujuknya dengan nada lembut.

Janne benar, disini aku hanya memilikinya. Janne yang selalu ada untukku, bahkan kami bisa melakukan apapun ketika kami bersama – sama.

“ janne, akan kuceritan” ujarku pelan sambil tertunduk

“ kemari, kita selesaikan nanti” jawabnya menarik tanganku untuk duduk

“ ada apa ga in ?”

“ ini kacau janne, taehyung janne !” ujarku mulai bercerita

“ kenapa taehyung ?” jawabnya penasaran

“ taehyung benar – benar egois”

“ kalian tidur ?”

“ tidakk !!” jawabku dengan tegas menolak pertanyaan janne

“ semalam kami bicara di atap apartemen ini, dan sepertinya dia akan mengatakan isi hatinya” ujarku dengan nada yang sudah gemetar

“ dia mengatakannya ?” tanya janne menatapku

“ tidak, aku melarangnya. Aku menghentikannya janne” jawabku dengan air mata yang sudah mulai menetes

“ aku tau, aku tidak berhak bertindak seperti itu. Tapi janne dia sangat berarti bagiku, aku tidak ingin perasaan egois itu yang menghancurkan hubunganku dengan taehyung” ujarku dengan nada yang sudah tidak jelas

“ aku takut janne, aku takut kejadian dulu terulang lagi. Aku tidak siap menghadapi dunia lagi jika kejadian itu sampai terulang lagi” tangisku pecah setelah menceritakan ketakutanku pada janne.

Aku menangis dengan tersendu – sendu sampai dadaku terasa sakit dan sangat sesak, perasaan yang dulu kurasakan ketika aku masih bersama dengan jungkook sunbae sangat melukaiku dan membuatku ingin menyerah pada hidup ini.

BE A STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang