Chapter 7. Jaehyuk Dimata Asahi

2.2K 403 111
                                    

Sore itu sebelum jam pulang kantor, Jaehyuk terlihat sumringah. Didepan komputer kerjanya, Jaehyuk bersenandung lirih sambil sesekali mengetukkan ujung depan sepatunya di meja.












Junkyu, selaku pemilik kubikel tepat didepan Jaehyuk tentusaja merasa heran, tumben sekali si bocah malas itu masih semangat sore ini.












"Jaehyuk!" Panggil Junkyu sebal, suara sepatu Jaehyuk yang beradu dengan meja cukup menguras kesabarannya.












Yang dipanggil mengangkat kepalanya, menunjukkan wajahnya -dengan hiasan kacamata yang sudah sedikit melorot di batang hidungnya. "Apa?"












"Kaki bisa berenti nggak?! Apa minta gue amputasi?!" Ancam Junkyu garang -yang sebenarnya tidak terlihat garang dimata Jaehyuk.












Jaehyuk menggendikkan bahunya acuh, "Jomblo sensitif," Sindirnya telak.












Junkyu merasa tidak terima, "Nggak punya kaca?" Jawabnya ngegas.












Jaehyuk tertawa, gampang sekali anak ini tersulut emosi. "Gue kan mau makan malem sama Dedek Asahi, Junkyu makan malem sama siapa? Aengdu?" Tanya Jaehyuk setengah menyindir. Aengdu itu salah satu kucing Junkyu.












Junkyu menyipitkan matanya, PANTES SI JAMET SORE BEGINI MASIH ADA TENAGA BUAT NYANYI!













Junkyu hendak membalas perkataan Jaehyuk, namun ia terlebih dulu menangkap bayangan Asahi yang berjalan menuju departemennya, menuju meja Jaehyuk lebih tepatnya.












"K-Kak Jaehyuk," Panggil Asahi pelan.












Sebenarnya, Junkyu suka sebal juga melihat Asahi kalau memanggil Jaehyuk sebegitu pelannya, bukan sebal kenapa, tapi kan temannya yang gampang GR itu bisa tambah besar kepala!













"Iya, Asa?" Jawab Jaehyuk dengan nada yang sok dibuat manis. Junkyu berdoa dalam hati semoga bulpoinnya tetap berada di genggaman tangannya, bukan terlempar ke kepala Jaehyuk.













"Asa kayaknya nggak bisa makan malam bareng Kak Jaehyuk, soalnya Asa masih harus ngoreksi desain produk baru yang tadi dikirim, jadi kayaknya nggak bisa langsung teng go," Asahi menjelaskan sesopan mungkin.













Junkyu udah senyam-senyum nggak jelas. ITULAH BALASAN UNTUK ORANG RIYA MACEM JAEHYUK! SUKURIN!












"Lama banget ya nanti ngoreksinya?" Tanya Jaehyuk lagi.













Asahi mengangkat bahu, "Nggak paham juga, soalnya Asa belum pernah ngerjain sebelumnya, tapi yang pasti Asa nggak bisa pulang bareng Kak Jaehyuk," Jawabnya.












Bukan Jaehyuk namanya kalau ia kehabisan ide begitu saja. Otak cerdasnya selalu berfungsi disaat genting seperti ini.












"Mau aku bantuin, nggak? Aku beberapa kali nemeni Jihoon ngoreksi desain, jadi agak ngerti dikit-dikit." Tawar Jaehyuk. Nggak jadi makan malem bareng nggakpapa. Asal tetep sama Dedek Asahi, batinnya.













Asahi menimang beberapa lama, "Nggakpapa?" Tanyanya ragu.












"Ya nggakpapa lah, Asa." Jawab Jaehyuk sambil tersenyum, "Makan malemnya bisa kapan-kapan aja," Lanjut Jaehyuk pelan.













Sebagian Celah (Jaesahi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang