Chapter 21. Make Up

2.2K 393 140
                                    

Sebelum mulai, aku mau kasi tau sesuatu. Baju Jaesahi di chapter ini terinspirasi dari:

 Baju Jaesahi di chapter ini terinspirasi dari:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(T-MAP EP 37)

Go go gooooooo

...

Jum'at malam, Asahi pulang kerja pukul setengah tujuh karena ada beberapa pekerjaan yang memaksanya tinggal di kantor lebih lama dari biasanya.

Merasakan lengket di seluruh badannya, Asahi membuka almari kamar dan mengambil kaos tanpa lengan dan celana piama panjang sebagai bawahannya sebelum mandi.

Begitu selesai mandi dalam kamarnya, Asahi duduk di lantai, menyandarkan punggungnya pada ranjang dalam kamarnya.

Asahi tidak bergeming ketika mendengar pintu apartemennya dibuka. Pasti Mashiho seperti kemarin-kemarin, siapa lagi yang tau password apartemennya selain sahabatnya yang satu itu.

Kalau bisa Asahi tebak, sebentar lagi pasti Mashiho akan langsung menerobos masuk kedalam kamar Asahi dan mengomelinya karena masih duduk di lantai kamar tengah malam begini. Apalagi kalau tau Asahi belum malam malam, pasti Mashiho makin heboh.

Lima menit, sepuluh menit, tebakan Asahi tak terjawab. Tak seorangpun ada yang masuk kedalam kamarnya. Alih-alih, suara shower kamar mandi malah terdengar memenuhi telinga Asahi akibat pintu kamar Asahi yang sengaja dibuka sedikit.

Asahi sih masa bodoh, ia hapal apapun Mashiho lakukan didalam rumahnya pasti tidak akan pernah merugikan Asahi sedikitpun.

Jegrek!

Pintu kamar Asahi terbuka lima belas menit setelahnya. Asahi tidak menoleh, ia masih memeluk kakinya yang tertekuk sambil menyembunyikan wajah di lututnya.

Lampu kamar Asahi juga masih mati. Mungkin, kali ini sahabatnya itu akhirnya memberi sedikit kelonggaran pada kegalauan Asahi beberapa hari terakhir.

Cklek! Jendela kamar Asahi yang terbuka lebar kini tertutup rapat, refleks Asahi mendongak karena suara kayu frame jendela kaca yang bertabrakan.

Asahi membelalakkan mata ketika sadar siluet yang memunggunginya untuk menutup gorden bukan badan Mashiho. Sahabat Asahi itu tingginya tak jauh berbeda dengannya, dan proporsi tubuhnya lebih tegap daripada tubuh Mashiho.

Itu Jaehyuk! Asahi yakin sekali bahwa siluet laki-laki yang kini berdiri memunggunginya adalah Jaehyuk. Lihat saja lengan panjangnya yang berurat akibat banyak olahraga kini menarik bagian atas gorden Asahi.

Bukankah seharusnya Jaehyuk masih ada di Bandung sekarang? Ini baru lima hari berlalu.

Keheranan Asahi bertambah, kenapa dan bagaimana bisa laki-laki itu kini berada di dalam kamar Asahi, memakai setelan piama bermotif beruang, tampak rambutnya masih setengah basah.

Sebagian Celah (Jaesahi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang