Asahi masih mengerjakan beberapa dokumen untuk planning produksi bulan depan ketika ponsel diatas mejanya bergetar.
Dahi Asahi mengerut, melihat si penelpon dengan heran.
Yoon Jaehyuk EXIM is calling...
Jaehyuk? Untuk apa laki-laki itu menghubunginya lewat telepon ketika jam kerja masih berlangsung?
Alih-alih menjawab telpon, Asahi berdiri dari kursinya, kepalanya melongok melihat area departemen ekspor impor yang masih terlihat dari departemennya.
Meja Jaehyuk kosong, si pemilik meja entah kenapa di jam kerja tidak tampak di kursinya.
Asahi memutuskan untuk menerima panggilan tersebut, lalu menempelkan ponselnya ketelinga, "Halo, Iya Kak Jaehyuk?" Sapanya pelan.
Begitu volume ponselnya ditambah, suara Jaehyuk yang beradu dengan suara kipas angin industri terdengar makin keras, menunjukkan kalau lelaki itu sepertinya kini berada di ruang produksi.
"Halo, Asa, denger suaraku nggak?" Tanya Jaehyuk diseberang.
Asahi mengangguk, lalu seketika ingat bahwa disana Jaehyuk tak mampu melihat anggukannya, "Bisa, Kak Jaehyuk."
"Aku abis kirim lampiran bahan baku impor produksi yang bisa dateng bulan ini ke emailmu, bisa dibuka sekarang nggak kira-kira?" Tanya Jaehyuk pelan, takut-takut Asahi masih memiliki pekerjaan lain yang sifatnya lebih penting.
"Bisa kok, Kak." Jawab Asahi, "Asa buka dulu ya," pamitnya.
"Kalau udah dibuka, kabarin aku ya, Sa. Kalau ada yang nggak cocok sama planning kamu bulan depan, bilang aja nggak usah sungkan, deadline nya masih jum'at besok kok." Terang Jaehyuk ramah.
Jadi, Jaehyuk sebenarnya sedang bersama Jihoon di ruang produksi. Ada beberapa hal yang mengharuskan Jaehyuk konfirmasi pada Jihoon mengenai stock bahan mentah untuk produksi barang mereka bulan depan.
Tapi, Jihoon bilang, mulai bulan depan, Asahi yang sudah dua bulan bekerja dikantor dan biasanya menjadi bagian dari planning project untuk produk yang dipegang Jihoon, sekarang sudah diperbolehkan untuk andil langsung dengan peoduk yang dia buat planningnya sendiri.
Maka dari itu, Jaehyuk mengirim lampiran bahan ke email Asahi -yang diberitahu Jihoon tadi. Barangkali, Jaehyuk bisa mempermudah kerja perdana Asahi untuk bulan depan.
"Asahi nih, Hyuk?" Tanya Jihoon membuyarkan lamunan Jaehyuk.
Yang ditanya mengernyitkan dahinya tak paham, "Asahi? Apanya yang Asahi?" Ia balik bertanya.
Jihoon menepuk bahu Jaehyuk, "Nggak apa-apa, Asahi lucu." Sambung Jihoon ambigu.
Jaehyuk hanya menggelengkan kepalanya, heran dengan maksud sahabatnya yang satu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebagian Celah (Jaesahi)
Hayran KurguDia tertutup rapat, segalanya tentangnya tak tertebak dan tak terlihat. Ia sempurna dipandang mata, namun dibalik itu semua, sebagian celah dirinya menunjukkan banyak luka Jaehyuk X Asahi bexgonisaur's proudly presents Sebagian Celah Start 30-03-202...