Chapter 25. Menyembuhkan Luka

2K 396 144
                                    

Asahi berjalan menuju area departemen Jaehyuk dengan santai sambil membawa tas laptop juga tas selempang.













Hari ini, Jaehyuk bilang ingin mengajak Asahi makan di luar. Asahi awalnya menolak, karena sepulang kerja sudah pasti ia lelah dan seluruh badannya lengket.













Namun, bukan Jaehyuk namanya kalau ajakannya bisa ditolak begitu saja.












"Bentar, Sa. Salahin Junkyu masak jam segini baru laporin delay bahan baku impor, kan tai," Cerocos Jaehyuk dengan suara keras, sengaja agar Junkyu yang bangkunya di depan Jaehyuk mendengar.













"YEEEEE! NYALAHIN GUE! ELU TUH YANG SALAH BARU BUKA EMAIL PAS SORE-SORE!" Jawab Junkyu tidak mau kalah.













Yedam memukul pembatas kubikelnya dengan Jaehyuk, "Terusin! Terusin! Berantem terus! Padahal disini yang paling dirugikan kan aku!" Sahutnya sebal.













Disini, yang paling kena dampak memang Yedam. Karena yedam selaku admin departemen yang harus melaporkan kepada atasan.













Asahi menengok kekanan dan kekiri, lalu duduk di bangku sebelah Haruto yang kebetulan kosong.













"Haru kok malah main hp? Terus komputernya udah mati?" Tanya Asahi melirik meja Haruto yang sudah rapi.













Yang ditanya hanya mengangkat bahunya acuh, "Kerjaan udah beres begini," Jawabnya ringan.












Asahi makin heran, "Terus kenapa nggak pulang?"












"Lo mau gue tinggal pulang? Dicuekin sama mereka-mereka?" Tanya Haruto balik.













Haruto itu, moody. Salah satu bentuk moody nya, kadang mengobrol dengan Asahi pakai Aku-Kamu. Kadang mengobrol dengan Lo-Gue.












"Nungguin aku ceritanya? Uw sosweet," Ejek Asahi.













Haruto mengarahkan rambut Asahi yang sudah lumayan panjang kedepan sampai menutupi dahinya. "Udah mendingan tangannya?" Tanya Haruto.













Asahi sempat tertegun, tapi ia langsung mengangguk. Mungkin luka di tangannya memang sebegitu menarik perhatian. Sampai Haruto yang super cuek saja paham kalau tangannya di perban.













Haruto menarik loker kerjanya, mengeluarkan dua barang darisana. Salep dan kipas angin portable.












"Nih, salep. Abis dikasi salep dikipasin biar cepet kering," Ucap Haruto santai.













Asahi menatap salep yang Haruto berikan, "Ini salep emang andalannya anak expor impor apa ya? Kak Jaehyuk juga kemarin kasi ini," Terang Asahi.













Haruto langsung meraih salepnya kembali, "Sini balikin kalo gitu, pake yang dikasi Jaehyuk aja," Gumam Haruto pelan.













Asahi mencibir, "Idih, udah dikasi eh diminta lagi, bintilan baru tau rasa," Katanya.













Haruto langsung berdiri dari kursinya, "Gue balik, di loker banyak mie instan barangkali kelaperan nungguin mereka," Pamitnya pada Asahi.













Sebagian Celah (Jaesahi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang