Chapter 19. Ribut Pertama

1.9K 373 85
                                    

Jum'at sore, kebetulan Asahi duduk di meja kerja Jaehyuk karena sipemilik meja masih ada di ruangan kepala departemennya.

Jam kerja sudah berakhir sejak sepuluh menit yang lalu, tapi seluruh anggota departemen Jaehyuk masih duduk rapi di kursinya masing-masing.

"Jaehyuk kayaknya ditugasin berangkat ke Bandung hari minggu, kadang kasian juga mentang-mentang si Jaehyuk baik banget sampe hampir semua agenda kepala departemen di luar kota dia yang handle," Cerita Junkyu. Laki-laki itu melongok agar mampu melihat Asahi yang jadi begitu kecil kalau duduk, kepalanya tertutup komputer Jaehyuk yang berukuran lima belas inch.

Asahi lalu berdiri, "Gitu ya, Kak." Jawabnya enteng. Asahi tidak begitu bermasalah dengan Jaehyuk yang ditugaskan kesana kemari. Toh, pada dasarnya Jaehyuk suka jalan-jalan, berbanding terbalik dengan Asahi yang anak rumahan.

Lalu, dari meja kerjanya, Hyunsuk menimpali, "Jaehyuk baik tau, Sa. Sayang banget lagi sama lo," Sahutnya melenceng dari topik. Iya, kan topik awal mereka bahas kerjaan Jaehyuk.

"Kak Jaehyuk head over heels gitu ke kamu," Tambah Yedam.

Junkyu mengangguk setuju, "I hope you loved him too," Sahutnya.

Kadang, Asahi iri dengan lingkup pertemanan Jaehyuk yang begitu luas. Apalagi, teman-teman di departemen kantornya. Di depan Jaehyuk, mereka terkesan selalu menghalangi hubungan Asahi dengan Jaehyuk. Tapi di belakang, lain lagi.

"Eh, ada calon pacar," Sapa Jaehyuk sekembalinya dari ruangan kepala departemen.

Asahi tersenyum.

"ASAHI SAYANG BANGET YA SAMA GUGUKNYA, KEMANA-MANA DIBAWA." Itu Junkyu, yang memulai keramaian. Kan, kalau didepan Jaehyuk itu teman-temannya jadi mendadak bangsat.

Yedam menarik kursi di sebelahnya yang kosong, "Duduk sini, Kak Sahi. Kalau duduk disitu takutnya kena pelet,"

Hyunsuk menyahut dengan tertawa, "Ati-ati, Sahi. Nanti tiba-tiba si brengsek cabut rambut kamu terus dibawa ke dukun biar perasaannya terbalas!" Katanya ngegas.

Suara tawa lumayan ricuh langsung terdengar diantara teman-teman Jaehyuk. Sedangkan Jaehyuk cuma bisa tersenyum, sudah terlalu maklum terhadap perilaku teman-temannya yang hobi menghalangi Jaehyuk taken.

Mana tau teman-teman Jaehyuk kalau dahi Asahi sudah pernah dia jelajahi!

"Kenapa Kak Jaehyuk di ruangan kepala departemen?" Tanya Asahi akhirnya.

Jaehyuk lalu merengut sebal, "Hari minggu dini hari aku diminta berangkat ke bandung seminggu." Jujurnya.

"Kok nggak seneng gitu?" Tanya Asahi lagi, karena setaunya Jaehyuk suka bekerja di luar kantor.

"Seneng kalau cuma disuruh berangkat. Ini materi buat presentasinya belom ada, aku yang disuruh nyiapin semuamuamuanya," Curhat Jaehyuk lemas.

Asahi menepuk pundak Jaehyuk kasual, "Semangat yaaa, Kak Jaehyuk." Ucapnya memberikan semangat.

...

Hari sabtu, Asahi terbangun pukul sebelas siang karena hidungnya mampet sebelah. Seharusnya, hari ini ada Mashiho dirumahnya. Tapi karena laki-laki itu kemarin malam diminta datang ke rumah ayah kandung dan ibu tirinya, jadi acara mereka marathon film sampai pagi dibatalkan begitu saja.

Padahal, ia sudah pamit pada Jaehyuk barangkali tidak bisa dihubungi, berarti dirinya dan Masiho sedang asik quality time.

Asahi kembali tidur, pusing di kepalanya benar-benar tak tertahankan.

Sebagian Celah (Jaesahi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang