"kamu beneran gak papa aku tinggal?" Tanya Angga memastikan.
Cleo yang sudah yakin bahwa dirinya sudah jauh lebih baik berusaha meyakinkan Angga. Lagipula keberadaan Sam disisinya juga menjamin keselamatan fisik dan jiwanya. Karena itu Angga juga mencoba yakin bahwa Cleo tidak akan menangis lagi, dia pulang dengan hati yang lebih tenang.
Mungkin Sam memang benar benar menjadi zona nyaman Cleo. Saat semua orang tidak mempercayainya , Sam selalu menjadi orang pertama yang selalu ada untuk Cleo.
"eh gua tidur di kamar lu ya" tukas Sam dengan santai merebahkan dirinya di kasur yang sedang Cleo tempati sekarang.
"ngga ah aku lagi pengen sendiri bang"
"yaudah tapi lu janji sama gua gak ada nangis nangis lagi"
"iya!!!"
Seperti ucapannya, Cleo sama sekali tidak mempermasalahkan kejadian tadi. Bahkan sekarang Cleo tengah belajar, membaca buku untuk persiapan ujian masuk universitas nanti. Baginya hal seperti tadi tidak harus dan tidak layak dia ingat ingat apalagi sampai bersedih. Hatinya sudah jauh lebih kuat dari dirinya yang lalu.
Akhirnya hari berakhir seperti biasanya, Cleo tertidur lelap bersama alam mimpinya. Sampai beberapa jam berlalu, semua orang harus kembali menata hari yang baru agar saat hari itu kembali berakhir tidak sampai menimbulkan penyesalan.
Cleo membuka matanya, menatap lurus pada jendela loteng yang sudah terang. Jendela itu memang sengaja tidak ia tutup, ja berharap bisa melihat bintang saat malam, tapi memang apa yang akan dilihat di langit Jakarta? Hanya gelap pekat saja yang terlihat. Ia hanya akan menutup jendelanya saat hujan, bahkan beberapa kali Cleo melewatkan hujan dengan membiarkan jendelanya terbuka, dan ia menatapnya sangat dalam. Ternyata itu menenagkan, saat air hujan jatuh pada kaca bening jendela lalu mengalir turun ke bawah, sangat memuaskan.
Setelah sekitar lima belas menit Cleo habiskan dengan melamun, sekarang tubuhnya sudah bisa ia gerakan untuk pergi ke kamar mandi untuk memenuhi panggilan alam yang sebenarnya merupakan alasan utama dari tubuhnya yang terpaksa bergerak padahal masih malas berjalan.
Panggilan alam kedua.
Perutnya berbunyi cukup keras, pertanda sudah perlu diisi kembali. Dengan masih mengenakan piyama tidur bermotif koalanya ia turun ke bawah dan menemukan mamahnya yang sedang memasak. Wangi aroma masakan itu semakin membuat perutnya keroncongan.
"lagi masak apa mah?" tanyanya.
"cuma nasi goreng"
"asik makan nasi"
Seperti alarm yang menghipnotis, seluruh penghuni rumah langsung mendekat ke arah sumber aroma itu tercium.
Sam yang dengan muka bantalnya dan hanya berkaos oblong dengan kolornya sudah duduk memangku kepalanya yang masih berat di atas meja makan.
Berbeda dengan Amar dan Keyli yang sudah rapih dengan baju kerjanya, mereka seolah sudah siap menjalani hari. Aliqa? Sama seperti Cleo, dengan wajah barefaace dan rambut dicepolnya Aliqa juga terlihat masih ingin tidur lebih lama.
"itadakimasu" ucap Cleo sebelum menyantap makanannya.
Nasi goreng ayam buatan mamahnya ternyata sangat enak. Apalagi dengan telur mata sapi yang setengah matang seperti kesukaan Cleo, alhasil Cleo sampai menambah makannya dan tidak mau rugi jika perutnya tidak kenyang.
"Cleo telor punya gua! Masa nambah lagi"
"bang aku tuh laper"
"yaudah bagi dua aja"
"kuningnya jangan kepotong, itu buat aku"
Keributan kecil itu sangat Amar rindukan. Setelah banyak drama yang sudah mereka lewati, ia nampak bersyukur semuanya kembali seperti dulu.
"GOCHISOUSAMADESHITA!!!! "
Semua kembali pada kegiatan pribadinya, Cleo dan Aliqa membantu mamahnya membereskan meja makan. Sam kembali kedalam kamarnya untuk kembali tidur.
"mamah hari ini gak kerja?"
"iya hari ini libur dulu masih pengen istirahat"
Diam diam Cleo berharap mamahnya benar benar berhenti bekerja dan selalu ada dirumah. Keinginan itu tidak pernah dia ungkapkan, karena ia juga tahu keinginan mamahnya untuk bekerja sangat besar.
Matahari mulai beranjak dari posisinya, sekarang Cleo sudah mandi dan memakai baju santai dengan perasaan lebih baik. Apalagi setelah mandi dengan durasi satu jam lebihnya. Cleo sampai merasa terlahir kembali setelah melewati serangkaian me time yang membuat tubuhnya segar, bersih dan wangi.
"cel cel sini deh!" tukas Aliqa terlihat antusias saat melihat kedatangan Cleo.
Tumpukan album album itu berserakan di sekitar saudaranya. Dengan penasaran Cleo melihat foto foto yang Aliqa tunjukan. Cleo menyerit berusaha mengingat beberapa foto yang Aliqa tunjuk.
"kamu ingat gak cel? Ini foto pertama kamu di studio. Yaampun wajah kamu polos banget ya" ujar Aliqa menertawakan foto tersebut.
"ah aku ngga inget" ucap Cleo jujur, memang dia tidak mengingatnya.
Berbanding dengan Aliqa yang begitu bersemangat membuka lembar demi lembar album kenangan keluarganya, Cleo memilih beranjak dari tempatnya dan kembali pergi ke kamarnya. Dia lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersantainya dengan menonton film dan sekantung fast food yang baru ia pesan.
Hari sudah kembali malam, keluarganya ternyata sedang berkumpul dan saling bercerita. Tidak seperti biasanya keluarganya bisa kumpul dengan member lengkap dengan duduk di tempat yang sama lalu. Tentu saja sebagai anggota keluarga Cleo tidak ingin tertinggal, ia berlari menghampiri mereka.
Ternyata mereka sedang menceritakan masa lalunya masing masing. Mengenai hal ini Cleo sangat bersemangat sekali. Pasalnya ia sangat senang sekali mendengar kiaah kisah masa lalu yang mana zaman mereka berbeda dengan zamannya yang sekarang.
Apalagi disaat mamah dan papahnya menceritakan kisah cinta mereka yang sangat romantis, tentu saja pipi Cleo sudah memerah dibuatnya. Sampai pada Aliqa yang bercerita mengenang masa kecilnya yang diberi sahutan oleh kedua orang tuanya dan kakak kakaknya, Cleo hanya tersenyum tanggung karena ia benar benar tak mengingatnya.
"ihh aku gak ada kenangan sih ya sama Cleo soalnya kita jarang bareng" ujar Keyli.
"ih ka masa ngga ada, apa kek gitu?" balas Cleo.
"paling yang aku inget aku pernah marahin kamu doang"
Gelak tawa terdengar dari semua keluarganya. Cleo hanya mencibikan bibirnya karena mendapat jawaban yang tidak ia harapkan. Setelah beraelang hampir dua jam hanya bertukar cerita, masing masing dari mereka memutuskan pergi untuk tidur.
Dan disinilah tiba tiba Cleo mulai berpikir, tapi entah dia juga tidak tahu kenapa ia memikirkan hal itu. Dengan sadar Clwo buru buru menghentikan otaknya yang mulai mengada ngada, ia akan tidur dan memilih untuk tidak terlarut dalam hal yang tidak seharusnya dipikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extra
Teen FictionIni cuma ekstra, dibaca boleh tidak juga tidak apa. Kelanjutan hidup hari kemarin.