Sekitar pukul 10 malam keduanya sampai di penginapan yang Angga tempati untuk malam terkahirnya. Cleo memang berencana mengantarnya terlebih dahulu, baru setelah itu ia pulang sendiri ke rumahnya, walaupun sebenarnya saat di perjalanan Angga sudah mengoceh kalau dirinya tak ingin diantar. Lagipula jarak hotelnya ke rumah Cleo hanya sekitar 200 meter, apa yang mereka takutkan? Biasalah kaum muda yang tengah dimabuk cinta selalu ingin menjaga satu sama lain padahal tidak ada bahaya sama sekali.
"Kamu hati hati di jalan, aku turun dulu!"
Angga turun setelah mengambil tasnya yang berada di bangku belakang, "Gak jadi pulang?" tanya Angga melihat Cleo yang masih tertegun melihatnya yang sudah berada di luar "Etttt Ga sebentar!!"
Cleo membuka sabuk pengamannya lalu turun dari mobilnya dan berdiri di hadapan Angga dan tanpa basa basi langsung mencium bibir Angga singkat dan langsung kembali ke dalam mobilnya dengan cepat "Bye!!!" tukas Cleo salah tingkah.
Angga juga tidak bisa berbuat apapun, rasanya tubuhnya terpaku di tempat dirinya berdiri dan otaknya seketika berhenti bekerja tidak dapat merespon apapun karena keterkejutannya.
Bukan hanya Angga yang terkejut, si pelaku juga salah tingkah sendiri. Cleo sampai tidak habis pikir kenapa dirinya bisa seberani itu, tapi semuanya serba terbatas Cleo tidak mau sampai ia menyesal di kemudian hari.
"Lama bener yang abis pergi" tukas Sam, saat Cleo menginjakan kakinya ke dalam rumah.
"Iya maaf, namanya juga main"
"Tapi kamu gak macem macem kan?"
"macem macem?"
"Ya iya itu macem macem"
Cleo diam sebentar, apa perbuatannya yang tadi termasuk dalam kategori macam macam.
"Ngga" jawab Cleo singkat membuang wajahnya dari hadapan Sam.
"Hayoloh, gak percaya gua!"
"Yaudah kalo gak percaya"
"Pipi lu merah noh! Yee masih ngotot aja gak ngapa ngapain"
Refleks Cleo menutup kedua pipinya dengan kedua telapak tangannya.
"Tauah" jawab Cleo sebal karena kembali salah tingkah mengingat kelakuannya, kabur ke dalam kamarnya. Sam hanya cekikikan saja melihat kelakuan adiknya, meskipun sedikit khawatir kalau kalau sampai kelewatan, tapi kepercayaanya kepada Cleo tidak semudah itu dimakan rasa khawatir dan prasangka tidak jelasnya.
Kembali keduanya menghabiskan malam berdua di ruang keluarga di depan televisi yang menyala namun dengan leptop masing masing. Sam memang sibuk dengan kuliahnya begitu juga dengan Cleo. Televisi hanya sebagai peramai suasana, setidaknya ruangan itu tidak hanya di isi oleh suara keyboard dan asmr mulut mereka yang mengunyah camilan yang sudah di sediakan di atas meja.
Begitulah hari hari sibuk mereka berdua lewati, selain bersenang senang ada pula masa depan yang sama sama sedang mereka usahakan bersama. Justru kegiatan tersebut membuat Cleo tidak merasa keberatan untuk mengerjakan tugas tepat waktu, lingkungan yang mendukung membuat hari harinya dilalui dengan produktif, yap "Sam si Penyelamat" memang menyelamatkan Cleo dari hari hari malasnya.
"Hallo ada apa Ga?" tanya Sam mengangkat telponnya yang tadi berdering di atas meja.
"Cleo ada"
"Hp kamu diman katanya Cel, gak bisa di hubungin" tukas Sam melanjutkan pertanyaan dari Angga.
"Oh di charge di kamar, tadi lowbat" jawab Cleo santai masih focus dengan layer leptopnya.
"buset ga, lu pada tad ikan udah pada jalan, udah nanyain aja" sahut Sam pada Angga dalam sambungan panggilannya, Cleo yang mengingat kejadian itu lantas sedikit cemas dan berharap Sam tidak mencurigai mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extra
Teen FictionIni cuma ekstra, dibaca boleh tidak juga tidak apa. Kelanjutan hidup hari kemarin.