Rencana

98 11 0
                                    

Karena Cleo menjadi bahan kecengan teman temannya, Misaki membawa Cleo sedikit menjauh dari tempat itu. Ia tak mau sampai Cleo merasa tidak nyaman.
"Mendalinya untuk kamu"
Misaki menyerahkan mendali yang baru saja ia dapatkan pada Cleo. Cleo menerimanya tidak percaya, matanya berbinar memantulkan silau mendali emas dari mendali. Seumur hidupnya ia tidak pernah mendapatkan sebuah mendalipun.

Saat tengah mengagumi kilauan mendali emas yang Misaki berikan di tangannya, tangan kanannya ditarik, digenggam oleh Misaki. Cleo cukup terkejut melihat tangannya lalu melihat wajah Misaki yang juga berbinar. Otaknya kini tidak bisa menerjemahkan apa yang tengah terjadi.
Misuki menarik nafasnya dalam,
"Cleo chan, daisuki, zettai ni shiawase ni suru kara." Cleo semakin tercengang dibuatnya.
"Anata no koto ga daisuki"

Sekarang Cleo semakin bingung akan menjawab apa, ia benar benar menganggap Misaki sebagai temannya, tidak lebih. Tapi ternyata Misaki malah berharap lebih darinya. Cleo tidak pandai menolak orang, sekarang dia bingung harus bagaimana menghadapinya.

Drtttt drrtttt
Untung saja, ponselnya bergetar di waktu yang tepat. Sam mintanya untuk cepat pulang.
"Maaf Misaki kun, Sam memanggilku untuk cepat pulang. Gomen, mata ne!"

Cleo berlari menjauh dari Misaki dengan perasaan bersalah. Namun apa boleh buat, dia lebih bingung lagi jika harus berhadapan langsung dengan Misaki. Setidaknya untuk sekarang ia harus bisa memikirkan jawaban terbaik yang bisa ia berikan pada Misaki. Cleo tidak ingin sampai hubungan mereka hancur karena hal ini.

"huh, bang Sam untung aja bang Sam telpon aku di waktu yang tepat" tukas Cleo merebahkan dirinya di sofa depan rumahnya.

"Kenapa nih?"
"adalah pokonya bang"
"ck nanggung banget lu cerita"
"Kepo banget sih, udah ah aku ke kamar dulu"

Daripada Cleo harus berbohong atau membuat alasan alasan tidak jelas ia memilih menghindar. Sam sangat pandai mengulik informasi darinya, jangan sampai Sam tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"ihhh Misakiii lagian ngapain sih lu suka sama gua?" Cleo menatap mendali di tangannya. Ia jadi bingung sendiri melihat benda mengkilap itu.
"Mendalinya bagus banget. Misaki baik banget ngasih ini ke gua"

"Tapi tetep aja.... Kan jadinya jadi beban"

Cleo memasukan lagi mendali itu ke dalam kelasnya. Ia berencana mengembalikannya lagi besok. Rasanya tidak etis jika simbol perjuangan Misaki malah ada di dirinya. Apalagi sejak tadi Misaki menyatakan perasaanya, Cleo mwrasa tidak berhak atas ini semua.

Ia beralih menatap poselnya dengan latar belakang langit langit kamarnya. Membuka gambar dengan 'mantan' kekasihnya.

"Ga, gua gak yakin deh bisa move on dari lu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ga, gua gak yakin deh bisa move on dari lu. Susah banget buat nerima orang lain. Padahal dia baik banget sama gua Ga"

"Cakep banget lagi lu Ga. Ahhhh sekarang kayanya makin cakep gak si? Udaah lama gak liat lu" pujinya.

ExtraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang