Meet 3

102 9 0
                                    

Pintu kamar tertutup cukup keras, Sam hanya bisa melongo dibuatnya. Akhir akhir ini ia merasakan susahnya memiliki adik perempuan. Pandangannya beralih kepada temannya yang juga dibuat mematung oleh Cleo, memberi isyarat pertanyaan maun juga dijawab dengan menggidikan bahu tanda tidak tahu.

"Main PS aja lah yuk, daripada ngurusin Cleo"

"Kayanya gua pergi dulu bang, gua ada tugas kuliah, belom kelar"

"ohh yaudah, thanks ya udah mau gua repotin"

"Ck kasian si Angga pasti jadi sasran empuk kemarahan Cleo hari ini" ucap Sam sambil sedikit tertawa melihat kepergian temannya yang terlihat lelah.

Sam kembali pada kegiatan belajarnya, tidak lebih tepat mengerjakan tugas miliknya. Kedisiplinan yang tertanam di dalam keluarga nya sangat mempengaruhi kebiasaan nya menjalani hari. Tapi hebatnya seorang Samudra ialah bisa menyeimbangkan antara pendidikan, kehidupan remajanya, peran sebagai kakak yang selalu ada, juga pergaulan pertemanannya.

Tidak seperti Cleo yang masih kewalahan dalam segi pendidikan sehingga hanya bisa menjadi sosok yang memeiliki kehidupan remaja yang sewajarnya. Aliqa yang memiliki riwayat pendidikan yang sangat baik, tapi tidak dengan pertemanannya. Walaupun ia memiliki banyak teman namun ia tidak memiliki teman seperti pertemanan anatara Cleo dan Ve. Begitupun dengan Keyli yang sangat mementingkan karirnya.

"Bang Sam tau alamat hotel Angga gak? "
Lagi lagi Cleo mengejutkan malam Sam yang serius dan penuh kedamaian dengan musik country nya.

"Ngetok dulu bisa gak si? Gua kaget ya! "
"Iya maaf, yaudah mana alamatnya! "
"Buat apaan sih? Lu kesambet apa si Cel? Bingung gua"
"Aku mau ketemu"

Sam bangkit dari kursinya, menempelkan telapak tangannya pada dahi Cleo yang sedikit tertutup rambut poninya.

"Anget si"

"Apaan sih aku gak sakit"
"Wih si Angga pake pelet apa ya? Ampuh bener"

Cleo memutar matanya malas, Sam terlalu bertele-tele dan selalu hiperbola.

"Gak ini udah malem, besok aja dah dia juga nanti kesini lagi"

"Gak mau!! Maunya sekarang!! "
"Cel udah malem! Gak mau gua kalo sampe lu kenapa napa tar gua juga yang repot"

"Yaudah anter! "
"Gua lagi sibuk, mata lu buta ?"
"Yaudah aku cari sendiri " tukas Cleo yang melenggangkan kakinya keluar dari kamar Sam.
Tentu saja Sam panik dan segera mengejarnya dan tempat menghentikan langkah Cleo sebelum keluar dari pintu depan rumah.

"Please Cel jangan nekat ya, gua telpon aja biar dia kesini! Oke?? Lu tenang dulu"

Satu dua kali sambungan Sam tidak kunjung terangkat, ia berasumsi Angga sudah tidur atau memang sedang sibuk seperti yang tadi Angga sampaikan saat hendak pamit pergi.

"Gak di angkat Cel, paling dia udah tidur. Besok aja ya! Kasian tadi kan dia udah ngikuti lu seharian"

Tanpa sepatah katapun Cleo masuk ke dalam kamarnya lagi, meninggalkan Sam yang mematung melihat kelakuan randomnya.

"Sumpah tuh bocah kenapa si, otaknya ketutup lemak kali pas di Jakarta"

.
.
.
.
.
Angga yang baru saja menyelesaikan pekerjaan dan tugas miliknya membuka riwayat panggilan tak terjawab dari Sam sebanyak enam kali itu panik, takut terjadi sesuatu lagi pada Cleo.

Namun sebuah chat dari Sam juga yang menyebutkan keinginan Cleo untuk bertemu dengannya sekstika merubah paniknya menjadi bahagia.

Jam masih menujukan pukul empat dini hari, Angga malah tidak bisa tidur karena ingin segera bertemu dengan Cleo. Selain itu, ia tahu bahwa nanti siang adalah hari Cleo harus tampil di acara festival musim panas kampusnya. Ini adalah kali pertama Angga akan melihat Cleo diataa panggung dari dekat, walaupun hanya sebatas acara yang tidak terlalu besar, tapi Angga mengetahui wanitanya itu sangat menyukai berada di atas panggung. Selama ini mungkin tidak banyak orang yang memperhatikan satu hal kesenangan itu bagi Cleo. Dan Angga akan menjadi orang yang mendukung apapun yang membuatnya bahagia.

ExtraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang