Pertanyaan yang terjawab

291 19 1
                                    

Hari kembali dimulai setelah kemarin. Cleo yang sudah lulus dan bingung akan mengisi hari harinya dengan apa kembali berpikir. Dengan bosan ia kembali turun dari kamarmya dan memakan sarpaan paginya. Di atas pintu kulkas terdapat notes bahwa ia ditugaskan untuk menjaga rumah. Ternyata Sam sudah berangkat, Aliqa juga ada acara dengan temannya.

Cleo menepuk jidatnya saat membaca ponselnya yang ternyata penuh dengan chat grup mantan kelasnya semalam, mereka akan mengadakan liburan hari ini. Memang hanya ke pantai Anyer, tapi te6tap saja dibanding dengan keadaan dirinya yang sekarang harus menjaga rumah, Cleo dengan senang hati akan memilih untuk pergi ikut bersama Aliqa. Memang salah dirinya, bangun terlalu siang membuatnya benar benar ditinggal. 

Kemudian dengan hati yang berusaha kembali biasa biasa saja dia membawa secangkir tehnya dan duduk di depan televisi. Menonton tayangan gosip yang entah kenapa ia memilih menonton acara tersebut.

Padangannya beralih, saat iklan di tv mulai diputar. Ia melihat tumpukan album yang kemarin Aliqa buka. Tanpa sadar sekarang album itu sudah ada di tangannya, lalu dia membukanya dari lembar pertama.

Foto dua bayi dalam satu kasur bayi berwarna pink. Wajahnya merah, matanya terpejam dengan tangan yang sama sama mengepal, dengan mulut yang sama sama terbuka ala khas bayi menangis. Dalam foto itu tertulis "Al & Cel is our red baby here".

Dalam foto itu bahkan Cleo tidak bisa membedakan mana dirinya dan mana kembarannya karena keduanya seperti tidak ada bedanya.

Lalu pada foto berikutnya terdapat foto dirinya dan Aliqa tengah merangkak dan terlihat Rita menyemangati keduanya dengan bertepuk tangan. Begitupun di foto berikutnya, foto mereka yang tengah digendong oleh kedua orang tuanya yang terlihat sangat bahagia. Cleo bahkan berhenti di lembar tersebut dan membayangkan betapa beruntungnya dia waktu itu.

Lalu ia juga melihat fotonya dengan nini dan akinya, ia terperanjat saat melihat senyum nininya yang terlihat tulus. Bagaimana dia bisa pernah melakukan senyum tulus itu untuk Cleo, yang bahkan tidak pernah ia sangka. Dan beberapa lembar foto dirinya dan Aliqa saat bersama nini dan aki itu membuat Cleo semakin bertanya tanya, apakah yang dilihatnya itu benar.

Cukup lama Cleo melihat foto tersebut, mencoba mengingat walaupun mungkin hanya sedikit, memori itu sangat sulit ditemukan di otaknya.

.

.

.

.

Kala itu usia kedua anak manusia kembar itu masih empat tahun. Mereka sudah duduk di bangku paud dan tinggal di kota Kembang yang dikenal sebagai Paris Van Java. Rumah mereka tidak jauh dari rumah nenek kakeknya yang hanya terpaut sekitar dua kilometer.

"ibu aku titip Aliqa sama Cleo ya, aku mau kondangan dulu sama Amar" pinta Rita yang datang dengan kedua anaknya dan satu tas berisi perlengkapan kebutuhnan anaknya.

"ahh ibu sangat senang kalau kamu menitipkan mereka, pergi saja yang lama biar cucu cucu manis ini ibu yang jaga" jawabnya sangat bahagia.

Dibanding Aliqa yang menangis karena tidak rela mamahnya pergi, Cleo kecil masih anteng memainkan boneka babi pinknya di kursi ruang tamu, ia tampak biasa saja melihat saudaranya menangis merengek minta ikut sedangkan nininya berusaha meyakinkan dan menenangkan Aliqa bahwa semuanya akan baik baik saja.

Sampai akhirnya walaupun masih menangis Aliqa bisa dipisahkan dengan mamanya. Tidak lama dia sudah bisa tenang dan bergabung dengan Cleo, mereka bermain masak masakan di teras depan rumah yang masih berbau gaya Belanda.

Rumah nini ini memiliki halaman yang cukup luas, baik halaman depan samping maupun belakang. Walalupun luas tetapi sangat terawat, pekarangan yang bersih dengan dilengkapi hewan hewan peliharaan itu nampak serasi dengan pohon buah buahan yang ditanam dengan jarak yang pas.

ExtraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang