Split

101 8 0
                                    

"Tadaaaaaaa "
Cleo melihat makanan yang tersaji di meja makan terlihat cukup ramai. Sam mempersembahkannya dengan bangga. "bang Sam masak ini semua?"
"engga, bawa dari rumah tadi gua angetin di microwave"

Cleo berdecih, tapi tidak sedikitpun ia kecewa dengan hal itu. Ia tetap antusias untuk memakan makanan yang sudah abangnya siapkan. Rasanya rasa rindunya terhadap masakan indonesia sedikit terobati. Pasalnya Sam membawa cukup banyak makanan indonesia siap saji, dan rasanyapun sangat enak. Sam bilang itu adalah masakan mba barunya yang bekerja dirumahnya sekarang.

"makan yang banyak, kamu kurusan gua liat liat"
"bagus dong, aku gak mau gemuk"
"padahal cantik kalo gemuk, cubby gitu lucu"
"ngga mau ah, kaki aku cepet pegel kalo bbnya kelebihan, apalagi sekarang kan kemana mana jalan bang"
"mau gua anter jemput"
"gak ah emangnya ini di jakarta"
"yakan ada mobil"
"tapi sama aja bang parkirnya jauh, aku harus jalan juga. Terus juga cepetan pake kereta"
"aku udah ah kenyang banget!!" tukas Cleo menghentikan kegiatan makannya.

Karena makanannya masih banyak, makanan itu ia simpan lagi untuk besok. Cleo mencuci piringnya sendiri setelah makan, begitupun Sam.
"kamu udah mau tidur?"
"ohh ngga bang aku mau nugas dulu dikamar"
"mau gua bantuin, atau gua temenin?"
"gak ah gak mau! Abang kalo nemenin ujung unungnya kamar aku berantakan, apalagi suka banget bawa makanan itu remah remahannya ngotorin males bersihinnya"
"yeee ngga gua gak makan, gua diem aja deh"
"gak usah bang"
"yakin?"
"iya yakin"
"yaudah"

Cleo kembali melanjutkan tugasnya sebagai mahasiswa. Sebenarnya sering kali Cleo mengerjakan tugas di luar atau setidaknya di luar kamarnya, karena ia tidak suka hanya menatap dinding pasif. Terkadang ia mengerjakan di taman belakang rumahnya atau sengaja pergi keluar, melihat orang orang berlalu lalang merupakan salah satu penyegaran matanya.

Di tengah kegiatan mengerjakan tugasnya, nama Aliqa tertera di layar pipih yg bergetar. Tadinya Cleo tidak ingin menjawab karena pasti akan panjang, tapi mau bagaimana lagi telponnya bergetar berkali kali cukup lama.

"lama!!" tukas Aliqa langsung menghardik Cleo.
"Hehe maaf Al, aku lagi nugas tadi. Ada apa?"
"ini Angga nanyain kamu mulu, aku kasih aja ya nomor kamu."
"Ehhh jangan!"
"Tapi Cel.."
"Biarin aja Al, lagian kan kita udah gak ada hubungan apa apa lagi"
"Cel, aku tau ko kamu masih sayang kan sama Angga? Dan Angga juga sama"
"ngaco kamu Al"
"aku beberan Cel"

Aliqa dengan serius menjelaskan kejadian kemarin. Sebenarnya Cleo tidak ingin percaya apa yang Aliqa sampaikan, namun kenyataanya hatinya malah berharap. Memang kalau perasaan sudah bermain, logika sering terlupakan.

Melupakan ternyata bukan hal yang mudah, tapi kembali juga bukan jalan yang harus dilakukan. Cleo menimbang mana yang benar dan salah, namun ia bukan hakim yang adil perasaannya mengatakan bahwa Angga masih ingin mereka bersama.

"Ya Cel, aku bagi nomor kamu ke dia"
"Jangan Al! Biar nanti kalo memang sudah saatnya aku pasti akan ngasih nomor aku sendiri"
"Yaudah, aku cuma mau cerita itu sama kamu. Takutnya kamu nyesel. Sebelum Angga lelah berjuang buat kamu dan berhenti kamu harus kembali sama dia. Aku gak mau kamu nyesel nanti"
"Iya Al, makasih. Nanti aku pikirin lagi"

Seperti dugaaanya, Cleo jadi lupa akan tugasnya dan malah kepikiran dengan apa yang Aliqa ceritakan.
"Kasihan juga Angga, dia pasti capek. Apalagi mamahnya juga harus ekstra perawatan, kuliahnya, terus ngurusin aku yang kaya gini" oceh Cleo pada dirinya sendiri.

Ia benar benar jadi kepikiran apa yang dia lakukan ternyata sangat membebani Angga, secara tidak langsung. Cleo merasa bersalah dengan kelakuannya selama ini, ia merasa lari dari tanggung jawabnya. Tapi ia juga bingung bagaimana cara memperbaikinya.

"bulan depan liburan musim panas, aku bisa pulang ke Jakarta, tapi....
Eh Angga juga ulang tahun bulan depan"

Kalender kecil di meja belajar langsung Cleo ambil dan jadi bahan perhitungannya. Ia membuat lingkaran lingkaran menggunaka spidol warna pinknya. Satu minggu, ia merencanakan satu minggu dalam satu bulan besok yang akan ia gunakan untuk memperbaiki keadaan dan kesalahannya. Bibirnya melengkungkan senyum penuh kepuasan. Cleo merencanakan sesuatu.

ExtraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang