Cleo menghempaskan dirinya pada kasur kesayangannya. Setelah lelah menghapalkan gerakan yang akan dibawakannya di festival nanti.
Hari ini rencananya ia akan pergi ke tempat kopi untuk sekedar nongkrong dan mengerjakan satu tugas makalah Angga. Ya walaupun Aliqa sudah memperingatinya tapi Cleo masih saja melakukan itu, ya namannya juga 'bucin' katanya.
"Kamu mau kemana lagi Cleo?" Tanya Rita yang kini tengah mengurusi beberapa kertas di meja ruang tengah.
"Mah mobil kepake gak? Aku mau pergi nongkrong doang si mah"
"tapi sebelum jam lima kamu udah harus ada di rumah ya!"
Cleo melihat jam tangannya, "yah mah ini aja udah jam dua. Di jalan bisa sejam. Bentar banget dong. Jam tujuh deh gimana?"
"jam enam!"
"setengah tujuh"
"Yaudah gak usah keluar"
"iya iya jam enam"
Rita memberikan kunci mobilnya, dengan segera Cleo menyambarnya. Walaupun ia harus pasrah dengan peraturan mamahnya.
Karena waktunya yang tidak banyak, ia memilih cafe di dekatnya, cukup hanya lima belas menit perjalanan.
Cleo membuka leptopnya kembali mengerjakan sesempurna mungkin. Sebenarnya banyak kosa kata istilah istilah yang tidak ia mengerti, tapi beberapa hari belakangan karena ia sering mengerjakan tugas milik Angga, lama lama ia mulai mengerti dan terbiasa.
"Caramel late ya mba! Satu"
Satu gelas kopi cukup menemaninya satu dua jam kedepan. Teringat dulu ia sangat tidak menyukai kopi, namun semenjak kuliah, kopi membantunya tetap tersadar. Meski begitu ia masih belum bisa meminum yang terlalu kuat.
Cleo menikmati setiap saat ia mengerjakan tugasnya di cafe, terasa lebih ringan jika harus dikerjakan di kamarnya.
Kali ini hujan turun, tanpa kilat. Cleo benar benar dimanjakan dengan tirai alam itu. Ia juga sengaja tak mengenakan headphone yang biasa ia kenakan untuk mendengarkan musik demi mendengar irama hujan.
Musik yang terdengar di cafe dan beberapa percakapan orang, sudah cukup membuatnya merasa nyaman.
Ting!!!!
Suara notifikasi menampilkan pesan dari mamahnya.
Kamu dimana?
Kali pertamanya ia mendapat pesan pertanyaan kepedulian dari sang mama. Seutas senyum tergambar jelas di bibirnya.
Di cafe deket rumah mah
Balasnya.
"Cute banget sih, jadi gini ya rasanya jadi ve yang suka ditanya tanyain mamahnya"
.
.
.
.
"kayanya besok aku belanja buat bikin kue deh, apa minta dibantu mamah ya, tapi mamah sibuk gak ya?"Sambil berseluncur di internet Cleo memilih milih jenis kue yang akan ia buat. Sebenarnya bisa saja ia beli, tapi itu bukan rencana yang bagus untuk menyempurnakan kejutannya.
"Kira kira gampang gak ya, nanti kalo gak enak gimana?"
Rencana tetaplah rencana, Cleo masih ragu dengan keputusannya tapi kepala batunya tidak mungkin dikalahkan hanya dengan keraguan kecil di hatinya.
"mah besok mama sibuk gak?" Tanya Cleo pada mamanya di sambungan telepon.
Ya akhirnya Cleo memutuskan untuk bertanya meminta bantuan mamahnya, itu tidak lah salah karena setahunya dulu Rita itu pernah membuat kue yang sangat enak untuk ulang tahunnya dan Aliqa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extra
Teen FictionIni cuma ekstra, dibaca boleh tidak juga tidak apa. Kelanjutan hidup hari kemarin.