Suara ASMR dari panci penggorengan membuat perut Cleo semakin keroncongan. Hari ini ia memasak masakan indonesia yang ia pelajari resepnya dari internet. Rendang adalah masakan daging terenak yang pernah Cleo makan. Entah seberapa enakpun masakan daging yang lain tidak bisa mengalahkan rasa rempah yang meresap sempurna kedalam serat serat daging merah itu.
Butuh waktu dua jam lebih untuk memasak daging dari mentah sampai jadi hidangan. Sepiring nasi putih hangat sudah siap dipasangkan dengan daging berlumur rempah, Cleo harap harap cemas akan rasanya.
"Ummm enak bangettttt" Seru Cleo mengapresiasi hasil kerja payahnya.
Biasanya ia hanya memasak sesuatu yang simpel dan sesuai stok bahan yang ada. Tapi kali ini adalah kali pertama ia benar benar niat untuk memasak, dan hasilnya ternyata sangat memuaskan lidahnnya.
"Misaki harus coba ini"
Meskipun suasana hatinya sedang sedikit buruk Cleo sadar bahwasanya terus menerus meratapi kesedihan adalah suatu hal yang merugikan. Walaupun tidak sepenuhnya menghapus lukanya namun dengan senyum semua akan lebih terasa baik baik saja.
Sekotak rendang buatanya ia masukan ke dalam tas, hari ini Cleo akan mengantarnya sendiri pada Misaki. Karena Misaki sedang ada kegiatan Cleo menerima permintaanya untuk menyusul ke stadion akuatik tempat dimana Misaki berada. Ia sedang latihan rutin dimana seperti baisanya ia lakukan sebagai atlet renang.
Tidak sulit mencari keberadaan Misaki, karena arahannya cukup jelas untuk Cleo pahami. Namun karena Cleo melihat Misaki yang masih di bersama rekannya yang lain dan masih di dalam kolam akhirnya ia memutuskan untuk melihat kegiatan temannya dari bangku penonton. Perasaanya sangat senang melihat orang lain berlatih untuk cita citanya. Tidak seperti dirinya yang tidak memiliki ambisi apapun untuk masa depan.
Pilihan jurusannya juga hanya berdasarkan keisengan dan perkiraan menguntungkannya saja. Dulu memang ia memiliki sedikit gairah untuk memiliki cita cita dan mewujudkannya, namun seriring berjalannya waktu Cleo rasa mengikuti realita dan takdir sepertinya jauh lebih pasti.
"Hii"
Terlihat Misaki memberi pertanda bahwa ia melihat keberadaan Cleo sembari melambaikan tangannya. Karenanya Cleo langsung berdiri dan segera berjalan untuk menghampirinya.
Kondisi yang masih ramai di membuat Cleo menjadi bahan kecengan teman teman Misaki. Namun Cleo sama sekali tidak masalah, karena sepanjang Misaki juga tidak ada masalah ia juga biasa saja. Entah karena memang faktanya tidak seperti dugaan orang orang itu atau memang ia tidak peduli dengan pendapat orang.
Dengan senang hati Cleo memberikan kotak makannya yang telah ia siapkan kepada temannya itu untu dicicipi. Perasaanya sangat yakin bahwa Misaki akan menyukainya, karenapun tadi ia sudah makan sendiri.
"umaaaaa"
Dengan penuh ekspresi Misaki melahap makanan yang dimasak langsung oleh Cleo itu. Tentu saja Cleo juga senang, skil memasaknya sekarang jauh lebih baik, dan melihat masakannya diapresiasi penuh membuatnya semakin semangat untuk kembali mengasah kemapuannya.
Berkali kali Misaki memuji masakannya, Cleo sampai menyuruhnya berhenti. Setelah habis Misaki buru buru mengganti pakaiannya lalu berniat mengantar Cleo pulang. Walaupun sama saja naik kereta, namun Misaki terbiasa mengantarkan Cleo sampai ke depan rumahnya lalu baru ia bisa kembali pulang dengan tenang.
"Cleo, daijobu desu ka?" tanya Misaki tiba tiba, sementara itu Cleo jadi bingung karena pertanyaanya, ia tidak menjawab apapun hanya menyeritkan wajah kebingungan.
Misaki menunjuk ke arah mata Cleo oleh dagunya. "sembab"
"Oh, aku bergadang semalaman jadi mataku sembab"
KAMU SEDANG MEMBACA
Extra
Teen FictionIni cuma ekstra, dibaca boleh tidak juga tidak apa. Kelanjutan hidup hari kemarin.