Sesuai dengan janjinya, sebelum berangkat kembali ke perantauannya Cleo menemani mamahnya beserta kedua saudara perempuannya bekerja. Tapi karena melihat Cleo yang hanya murung duduk di bangku tunggu bersama papanya, Rita berinisiatif untuk mengjaknya ikut serta dalam pemotretan kali ini. Awalnya Cleo menolak, namun apalah daya jika orang tuanya sudah berbicara dan kedua saudaranya ikut meminta, jadilah ia akhirnya menuruti kemauan mereka.
"Wah bagus bagus ya fotonya, ini mama baru dikirim foto fotonya, buat mama pilih yang akan dimasukan ke katalog dan promosi di sosial media." ujar Rita menunjukan layar ponselnya yang berisi foto foto ketiga anaknya.
Saat ini mereka sedang ada di restoran dalam mall, setelah selesai pekerjaan lalu membeli bahan bahan yang akan dibawa oleh Cleo, mereka kelaparan lalu memutuskan untuk mampir di tempat makan.
Rita tidak menyangka ternyata Cleo juga lues dalam berpose, memang mungkin kepercayaan diri anak anaknya tidak usah diragukan, sehingga bisa dengan gampang memancarkan aura dalam diri mereka melalui sebuah pose.
"Cleo apa gak tertarik buat bantuin mama lain kali?"
"Bantu apa mah?"
"kaya gini lagi"
"Iya cel, lumayan tau" imbuh Aliqa.
"Oh itu, kalau itu ya kalau emang mama perlu banget dan aku lagi kosong kenapa ngga?"
"Ya nanti lain kali konsepnya, twins aja kali ya. Tadi dadakan jadi konsepnya sendiri sendiri. kayanya lucu kalau kalian satu frame, iya kan pah?"
"umm iya, ya mau bagaimana lagi, anak anak papa kan cantik cantik" puji Amar, mendapat reaksi bosan dari Cleo.
Walaupun rencana Cleo hancur, setidaknya malam sebelum kepergiannya ia merasakan kehangatan keluarganya. "besok jam berapa berangkatnya cel?" tanya Keyli.
"jam tujuh pagi""pagi banget!!!" sahut Aliqa.
"iya soalnya salah ngeklik tadinya mau yang sore malah pagi"
"mau papa reschedule?"
"ahhh ngga pah gak usah"
Ya sebenarnya itu hanya alibi Cleo saja. Yang sebenarnya terjadi itu ialah ia ingin segera meninggalkan kota itu sesegara mungkin, sehingga ia lupa dengan kejadian kemarin.
"eh bagus juga si, jadi nanti aku bisa ikut anterin kamu ke bandara sebelum ngantor" tukas Keyli bersemangat.
Setiap kali Cleo mendapat respon yang seperti itu, rasanya ia ingin menetap lebih lama bersama keluarganya. Tapi ia sudah memutuskan untuk menuntut ilmu di negri matahari terbit itu. Lagipula kakak lelakinya ia tinggal sendiri di rumah, membuatnya sedikit merasa bersalah.
.
.
.
.
.Tempat yang tidak pernah kehilangan orang itu terlihat cukup ramai padahal waktu masih menunjukan pukul enam pagi. Keluarga Watanabe sudah berada di terminal keberangkatan. Cleo memang meminta untuk ditemani sampai ia masuk ke dalam pesawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extra
Teen FictionIni cuma ekstra, dibaca boleh tidak juga tidak apa. Kelanjutan hidup hari kemarin.