21

791 71 6
                                    

Saena menjatuhkan 1 gelas yang berisi air penuh karena badannya lemas dan hampir terjatuh, namun berhasil soohee tahan.

Siapa yang tidak tersentak ketika mendengar pernyataan buruk seperti tadi, Saena benar-benar menyayangi soohee, dia merasa dirinya telah merawat dan mendidik soohee dengan baik dan benar, tapi dia salah, Saena tidak sebaik itu dalam menjaga soohee.

"Eonnie" teriak Soohee kaget menahan tubuh Saena.

"Jangan sentuh aku" Saena menapik tangan soohee.

Hati Saena seakan remuk, keluarga satu-satunya yang Saena jaga dengan sepenuh hati sekarang terlihat seperti wanita ini, Saena merasa menjadi seorang kakak yang gagal karena tidak menjaga adiknya dengan baik.

"Eonnie maafkan aku" soohee menangis memaksa memeluk Saena.

Namun tubuh Saena terlalu lemas untuk menolak pelukan soohee, tubuh Saena tersungkur ke lantai dengan soohee memeluknya.

"Aku minta maaf hiks~" ucap soohee memeluk erat tubuh Saena.

Saena hanya menangis meratapi kenyataan yang baru ia dengar barusan, jiwa Saena seperti menghilang.

"Kenapa kau melakukan itu kepadaku hah? Kenapa?" Saena terus menangis sesenggukan di pelukan soohee.

"Hiks~.. aku minta maaf eonnie aku minta maaf" pinta soohee yang terus terucap, kini soohee benar-benar merasa bersalah kepada kakaknya, dia merasa dia sangat tidak berguna.

Saena sudah sangat baik kepada dirinya, tapi soohee yang tidak pernah menganggap kebaikan kakaknya itu adalah kebaikan yang dia dapatkan selama ini, entah apa yang di definisikan soohee tentang kebaikan.

Soohee baru menyadari nya itu sekarang, saat melihat sang kakak menangis karena kelakuannya, dia baru menyadari bahwa kakaknya sangat menyayanginya.

"Aku sangat menyayangimu, aku berusaha menjagamu, aku merawatmu dan selalu mengajarkan kau hal baik" Saena terus menangis.

Saena mencoba melepas pelukan sang adik, Saena memundurkan tubuhnya agar menjauh dari soohee.

"Kau melakukannya dengan siapa?" Tanya Saena menghentikan isakan nya.

"Aku tidak tau" jawab soohee menangis menatap wajah saena.

"Kenapa kau tidak tau?"

"Aku melakukannya dengan banyak pria!!!" ucap soohee sedikit menjerit karena kenyataannya pahit yang ia lakukan.

Saena merasa dirinya di jatuhi hujan batu, hatinya sakit, kenapa adik yang selama ini dia rawat, dia jaga menjadi seperti ini, seperti, jalang.

"Kau! Kau menjadi jalang?" Teriak Saena menunjuk soohee.

"Ya! Aku memang jalang!" Soohee berteriak.

"Soohee kau ini kenapa?" Saena menggoyang-goyangkan pundak soohee menggunakan tangannya.

"Aku berbeda dengan kakak kakakku, aku sangat berbeda! Aku malu! Aku tidak berguna! Aku selalu menyusahkan kalian! Aku mencoba mencari kebahagian ku sendiri dengan bermain bersama para buaya diluar sana!" Teriak Soohee.

Tentu saja Saena tidak menyangka adiknya seperti ini, adik yang selalu dia urus, dia ajari tentang segala kebaikan, tapi ternyata berbeda saat di belakang.

"Aku capek! Kenapa kalian terus mengaturku? Aku tidak mau di atur! Aku ingin kebebasan! Aku tidak ingin pintar dan menjadi orang bodoh seperti kalian!" Teriak Soohee sedikit tekekeh.

"Kau gila? Apa aku kurang dalam memberimu kasih sayang?" Tanya Saena.

"Kau terlalu berlebihan, aku bukan anak kecil lagi!" Teriak Soohee lalu lari keluar rumah.

mafia ganteng [kth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang