Flashback
1 tahun lalu.
Suasana cukup ricuh saat ini. Jhope di buat kebingungan ketika mendapati puluhan nyawa bodyguard di Mension melayang.
Mayat mayat bertebaran di setiap sudut ruangan. Jhope yang tadinya berniat akan menenangkan pikirannya di Mension gagal sudah, mendapati puluhan budak nya sudah terkapar tentu saja mengejutkan Jhope.
Jhope berlari ke arah mobilnya, mengendarai nya di tengah kesepian malam kota Seoul, tujuannya adalah rumah utama yoongi.
Jhope yakin, ini bukan lah permainan tuhan atau dewa, ada seseorang di balik semua ini.
Mobil Jhope pun sudah terparkir asal, dengan cepat Jhope berlari Memasuki rumah bak istana ini, mencari keberadaan hyung nya.
Sudah di pastikan Jhope akan menemui hyung nya di kamarnya. Jhope mengetuk pintu kamar yoongi cukup kuat, hingga sang pemilik kamar keluar dengan setelan jas di tubuhnya.
"Hyung!" Panggil Jhope dengan napas memburu.
Yoongi menatap dingin Jhope yang bersikap cukup aneh "wae?"
"Huh~ tadi aku, aku, pergi ke Mension tapi, semua, semua MATI!" Teriaknya di akhir.
Yoongi cukup terkejut dengan teriakan Jhope "YA! Kau menyumpahi ku mati HAH?"
Dengan cepat Jhope menggeleng kuat "bukan seperti itu Hyung! Semua orang yang berada di Mension semua sudah mati!" Tegasnya lagi.
"Apa maksud mu? Siapa yang mati?"
Jhope menarik napas panjang "semua mati, semua orang yang ada di Mension mati, banyak darah di setiap sudut lantai. Bahkan, bahkan kepala mereka tidak ada di tubuhnya"
Yoongi terkejut "apa maksud mu? Maksud mu mereka di bunuh?"
Jhope mengangguk.
"Aku, aku tidak tau siapa pelakunya, aku berani sumpah. Aku tadi niatnya akan menenangkan diriku di Mension setelah semalam kita tidak tidur sama sekali, aku tadinya akan tidur di Mension, tapi semua sudah menjadi mayat, Hyung!" Ucap Jhope terburu.
Tidak ada respons dari yoongi. Yoongi berjalan menabrak tubuh Jhope yang masih berdiri di hadapan pintu kamar yoongi. Yoongi berjalan terburu menuju mobilnya, mungkin sekarang tujuan utama nya adalah Mension.
Di dalam mobil dengan kecepatan di atas rata-rata, yoongi berniat menelpon.
"Halo!" Teriak yoongi.
"Aish! Apa apaan kau ini Hyung"
"Kau dimana?"
"Apa kau gila? Aku baru saja masuk kamar, tadi aku melihat mu terburu-buru keluar rumah, ada apa?"
"Banyak tanya sekali!"
"Sekarang hubungi semua orang, temui aku di Mension"
"Wae? Apa maksud mu?"
"Taehyung! Aku mohon, jangan membuat diriku tambah pusing dengan kepolosan tidak berarti itu"
"Ya! Kenapa kau mengumpati ku? HAH?"
"Turuti saja perintah ku!"
"Aish! Ya sudah"
*
"APA-APAAN INI!" Teriak Seokjin.
Sekarang semua berkumpul di Mension, menyaksikan Mayat yang tidak satu itu bertebaran.
Yoongi mengambil langkah, menilik setiap inci wajah budaknya yang sudah tidak bernyawa itu. Di ikuti taehyung, taehyung mencari setiap titik debu yang mungkin akan memberinya petunjuk.
"Apa yang mereka lakukan, apakah perjanjian semalam masih kurang? Bahkan kita sudah menyetujui keyakinan mereka!" Oceh Namjoon.
"Apa maksud mu?" Sahut Jhope.
"YA! Aku tau mereka belum puas dengan hasil semalam. Apa kau lupa? Tujuan pertama mereka adalah kekuasan di Asia, dan kau pikir dengan kita memberi dia kekuasan di Cina itu kurang? Tidak! Mereka tetap menginginkan Asia!" Jelas Namjoon.
"Itu benar!" Sahut Jimin.
"Apa maksud mu?" Tanya taehyung keheranan.
"Aku mendengar pembicaraan Mereka semalam, mereka bilang akan membalas dendam kepada kalian. Mereka tetap menginginkan Asia" jelas jimin.
Yoongi dan yang lainnya mengerutkan keningnya, terlihat Jimin begitu santai menjelaskan.
"Oh seperti itu" yoongi memanggutkan kepalanya.
Berjalan perlahan ke samping Jungkook dan Jimin yang sedari tadi terlihat tenang di situasi seperti ini "aku ingin bertanya, kalian benar benar pulang ketika rapat semalam di hentikan?" Tanya yoongi.
Jungkook mengangguk "tentu Hyung"
"Aku pulang dengan Jungkook" jawab Jimin.
"Kalian kurang cerdas" jawab yoongi.
"Maksud mu?"
"Kalian juga menginginkan Asia kan? Posisi kalian di sini hanya budak ku bukan? Jadi kalian mempunyai keinginan yang sama dengan mereka, aku sudah tau" penuturan yoongi cukup mengejutkan bagi semua orang termasuk Jimin dan Jungkook, air wajah mereka seketika berubah panik.
Taehyung terkekeh "aku sudah paham sedari lama, kalian selalu bermain dengan bajingan itu kan? Aku pernah melihat kalian bertiga tengah berbelanja di toko senjata. Untuk membeli pisau itu?" Taehyung menunjuk pisau yang menancap di salah satu dada manusia yang sudah tidak bernyawa.
Pandangan semua beralih ke arah pandangan taehyung.
Taehyung berjalan menghampiri mayat itu, bukan! Pisau itu, mencabutnya dari dada seseorang tidak bernyawa yang sudah tergeletak di lantai.
"JJS, Jimin Jungkook Seungyoo, I'm right aren't I?" Ucap taehyung tanpa mengalihkan pandangannya ke arah pisau tajam itu.
Taehyung menjatuhkan pisau itu hingga kembali tertancap di dada mayat itu. Berjalan ke arah Jimin.
Tangan Taehyung berhasil mengeluarkan pisau yang sedari tadi Jimin sembunyikan di balik celana nya.
"JJS" mata tajam taehyung menusuk mata Jimin.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
mafia ganteng [kth]
Fanfictionapa aku sekarang sudah mencintai seseorang yang telah membunuh kakak ku? Han Saena seorang gadis yang sangat tangguh sudah mencintai seorang pria yang sangat kejam. -Warning 🔞 -Mengandung kekerasan