M

579 95 6
                                    

Jake menghembuskan nafas perlahan, sekarang mereka sudah sampai di lembah. pemandangan yang indah, dengan sinar rembulan penuh yang remang membuat suasana tenang di sekitar. kicau binatang hutan turut meramaikan malam indah ini.

Jay menggenggan tangan Jake secara perlahan, seakan tangan itu benda pecah belah yang rapuh. pemuda Park itu menyapu perlahan tangan Jake dengan elusan. Jake tersenyum lembut, wajah Jay terlihat lebih tampan dengan cahaya remang yang bertandang disana.

"Ucapkan sekarang?" tanya Jay ragu.

Jake tak berkata apapun, ia hanya mengangguk menunggu kata2 yang keluar dari bilah tipis bibir Jay.

Jay tersenyum tulus, jemarinya masih sibuk mengusap lembut tangan Jake. satu tarikan nafas, ia mulai mengatakan sumpahnya, dengan pandangan teduh ia memandang pemuda di depannya dengan lekat.

"Aku bersumpah, kepada seluruh alam dan juga tuhanku.. di dunia ini aku hanya ingin menjadikan kau milikku seutuhnya..." Jay berucap dengan pandangan teduh yang terus berada di wajah tampannya.

"Dan aku bersumpah, aku hanya akan menjadi milikmu selamanya..."

Senyuman merekah indah di kedua bibir mereka. kebahagiaan tanpa keraguan, tak ada yang bisa menghalangi itu. tidak juga dengan kutukan yang dipercaya keduanya. kalau takdir sudah mengatakan mereka bersatu, dunia bisa apa?

namun, senyuman itu secepatnya luntur. larena suara petir yang bersahutan diatas sana, seakan berlomba untuk menjadi siapa yang paling memekakkan telinga. cahaya remang bulan purnama, kini menghilang karena tertutup awan.

kaduanya saling pandang, Jake menggenggam tangan Jay dengan erat.

"Jangan takut, aku disini" Jay terus menenangkan Jake yang mulai bergetar ketakutan.

Jay menarik tangan Jake, lalu menangkap tubuh itu untuk di dekap olehnya.

Beberapa saat kemudian petir mereda, namuan sebuah kilatan tiba2 membuat Jake melepas pelukan yang dilakukan Jay. Cahaya putih berpendar di dekat mereka, cahaya itu menyilaukan mata keduanya.

"Jake sim, kau!!!" Perlahan cahaya itu memunculkan siluet seseorang. Jake mengenal siapa itu, itu kakaknya. tidak bisakah, ia bahagia sebentar saja?

"Kau harusnya menikah denganku, bukan dengan Vampir terkutuk ini!!" Murkanya, ia menatap tajam Jake yang terlihat ketakutan.

"Bisa2nya seorang yang suci sepertimu mencintai Vampir dan menikah dengannya yang tak ubahnya iblis sialan itu!" Sunwoo semakin mendekat, membuat Jake melangkah mundur ke belakang. sedangkan Jay berdiri dengan wajah bingungnya.

"Asal kau tahu Hyung, aku lebih baik menikah dengan makhluk terkutuk, daripada dengan saudaraku sendiri!!" Teriak Jake menatap nyalang Sunoo yabg terkekeh disana.

Jay mengerti, ia mencoba menahan Sunwoo agar tak mendekat kearah Jake. kedua tangannya rentangkan di depan jalan Yang Sunwoo akan lewati.

"Jangan sentuh istriku, berani kau menyentuhnya hadapi aku terlebih dahulu!!"

Sunwoo terkekeh kembali, lalu dengan cepat ekpressinya berubah.

"Apa? hadapi dirimu? asal kau tahu, aku bisa membunuhmu hanya dengan sekedip mata" Ucapnya dengan nada sombong.

"Jangan terlalu meremehkan seseorang tuan Sim."

Jay menyeringai kecil disana, Sunwoo tak bereaksi apapun. wajahnya terlihat dingin, dengan salah satu sudut bibirnya yang terangkat.

"Menyingkir, atau aku akan melakukan kekerasan padamu Park Jongseong" nadanya terdengar dingin.

"kau membuang waktuku, asal kau tahu itu." sambungnya lagi, lalu mengeluarkan pedangnya yang tak terlihat sebelumnya.

"Mari bertarung!! siapapun yang menang bisa membawa Jake bersamanya" Sunwoo berucap dengan sudut bibir yang kembali ia angkat. matanya menatap nyalang ke arah Jay yang terlihat mengangguk setuju.

"Baiklah"

Jake melototkan matanya, mendengar jawaban spontan Jay. ini bisa gawat, kekuatan Sunwoo lebih besar dari kekuatan Jay. bagaimana kalau seandainya Jay  yang kalah? dan ia akan di bawa sang kakak untuk dijadikan istrinya? oh tidak, ia tak mau itu terjadi!!

seakan tahu, Jay mengatakan 'tenang saja, aku tak akan memberikanmu pada si brengsek itu' ucapnya lewat pikiran Jake.

Jake hanya terdiam, hatinya sedikit tenang. meski begitu, masih  diliputi rasa takut. terlebih saat Jay terdorong ke belakang, karena Sunwoo. bagiamana kalau nanti seandainya Jay kalah ia akan di bawa kakaknya dan dijadikan istri oleh kakaknya itu, tidak, ia tidak mau itu terjadi.

tapi sepertinya semua itu tak akan terjadi, karena Jay berhasil membalik keadaan. pemuda Park itu berhasil memberikan luka besar pada tubuh Sunwoo. dengan senjata tajam miliknya.

"Sialan arghh" Sunwoo tak bisa berkutik, saat pedangnya sendiri tertancap di tubuhnya karena ulah dari Jay.

"Bagaimana, sakit bukan?" Jay memberikan seringaiannya. ia mengambil ancang2 akan menusuk tubuh Sunwoo kembali, namun sayang melesat.

"Jay, arghhhh" Teriakan Jake membuatnya panik, dengan gerakan putus2 ia menoleh ke belakang. disana terpampang nyata Jake yang baru saja tertusuk pedang milik Sunwoo.

"Jake!!" teriaknya panik.

Ia berlari cepat kearah Jake, namun belum sampai. ia kembali di kejutkan dengan tanah yang tiba saja runtuh ke bawah sana. ia pun ikut terperosok, sial, Jay kalah cepat.

"Selamat tinggal Park, akan kubawa istrimu ini." Ucap Sunwoo lalu melakukan teleportasi.

Jake tak dapat berbuat apa2 ia terus menerus memegang bagian jantungnya yang tertusuk pedang sang kakak.

Tapi, ia ingat. Sunwoo memiliki kelemahan, jadi dengan sedikit kesadaran yang ia punya. mulutnya berkomat kamit, entah apa yang ia katakan. yang pasti Sunwoo melepaskannya, dan berteriak karena rasa panas yang menjalar di tubuhnya sendiri.

mengambil kesempatan ini, Jake lekas berlari mencari Jay. sedangkan Sunwoo sibuk mengumpati pemuda manis itu.

tbc

●●○○●●○○

Kisah dikala senja ( jayke)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang