Siang hari, di atas langit sana awan berarak rapi. hampir menutupi matahari yang bersinar sangat panas hari ini. Heeseung terus mempercepat langkah besarnya, ia harus dengan cepat menemukan Jay dan Sunghoon agar ia dapat menyampaikan berita buruk, kalau Jake telah dibawa oleh orang yang tak ia kenal.
Heeseung hanya dapat berdoa untuk keselamatan Jake dan juga ia dapat segera menemukan Jay dan Sunghoon. langkahnya sedikit melambat, saat mendengar suara Sunghoon terdengar jelas di balik ranting pohon yang menghalanginya.
ia segera berlari bak orang kesetanan, dan sepertinya dewi fortuna sedang memihak padanya. suara itu memang benar milik Sunghoon.
"Sunghoon" ia berteriak lantang
Jay dan Sunghoon menatap bertanya kearah Heeseung. mata Heeseung menangkap Jay dan Sunghoon yang sedang berusaha melawan para prajurit raja iblis yang berbadan kekar dan besar semua. sungguh, berbanding terbalik dengan tubuh kedua orang yang berdiri di depan sana.
tanpa pikir panjang, Heeseung segera membantu mereka. Jay menatap bertanya, sebab tak menemukan keberadaan istrinya. oh tidak, sekarang pikiran negatif kini menghantuinya. bagaimana bisa seorang Lee Heeseung pergi kemari tanpa memikirkan keselamatan dan keamanan Jake, yang sudah di amanahkan padanya pikir Sunghoon.
Heeseung ikut melawan salah satu dari musuh mereka.
"Jay maaf....." ada jeda sebentar di kalimatnya, sungguh Heeseung mengakui ia lalai dan juga menyesal karena tak bisa menjaga Jake.
Jay hanya terdiam dengan tubuh yang terus menerus menangkis dan melawan musuh yang sekarang berada di hadapannya. tapi, meski begitu ia dapat mendengar dengan baik apa yang dikatakan Heeseung padanya.
"Aku tidak bisa menjaga Jake, dia dibawa oleh seseorang bernama Jongho, ehmmm dan 2 orang lain tadi. aku sempat melawan mereka, tapi sial mereka lebih kuat dariku. sekali lagi aku minta maaf" Heeseung menunduk sebentar, sebelum menghujam musuh di depannya dengan belati yang ia pegang.
Tangan kanan Jay mengepal kuat, selarang ia dipenuhi dengan ketakutan. pikiran negatif terus bercabang di benaknya, telak membuat airmatanya meluncur tanpa ampun. ia benci, benci menjadi lemah hanya karena Jake. hanya Jake yang bisa membuatnya melemah, sungguh hanya pemuda itu.
perlawanannya melemah, membuat lawannya dengan mudah melukai dan melawannya. Sunghoon semakin kewalahan, tak tega dengan kondisi Jay sekarang. banyak musuh mereka yang mengepung Jay.
"Sebenarnya mereka ini terbuat dari apa? kenapa tak bisa mati?" gerutu Heeseung, ia berusaha mencari celah untuk dapat membantu Jay.
"Jay, pergi cari istrimu. aku dan Heeseung Hyung akan melawan mereka" dengan nafas tetengah, Sunghoon berucap.
Tak menunggu lama, Jay segera bergegas mencari keberadaan Jake. setelah Heeseung mengatakan keberadaan terakhir mereka saat diserang oleh orang bernama Jongho.
****
"Jongho hyung, lepaskan aku!!" Jake terus meronta kepada Jongho yang seakan tuli.
"Kumohon, Minhee Taehyun. apa yang kalian inginkan?"
Sudah lelah mendengar kata2 si manis, lantas Jongho berdiri dari duduknya. lalu menatap ke arah Jake.
"Aku ingin Yeosang, kau bisa memberikannya? bahkan melawan kami saja kau tak bisa, apa lagi membebaskan yeosang" sinis Jongho, ia kembali duduk.
"Lalu kenapa kau membawaku kemari?"
"Raja iblis menginginkanmu, dan ia berjanji akan melepaskan yeosang jika aku berhasil membawamu, aku bisa mendapatkan ayah dari janinku kembali. mengerti? jadi diamlah disini!!"
Jake terdiam, ia kembali mengingat peristiwa dimana ia melihat leher Jongho yang terdapat sebuah tanda. itu artinya kecurigaannya benar, Jongho memang terikat kontrak dengan para iblis sialan itu.
"Oh ya, sebentar lagi raja Song Mingi akan kemari. dan akan membawamu, dan menukarnya dengan Yeosang" Jongho tersenyum puas.
sedangkan Jake masih duduk dengan gelisah, tak bisa melakukan apapun karena tubuhnya yang terikat di kursi. ia tak bisa menggunakan kekuatannya, karena rantai ini adalah rantai yang mengikatnya waktu ia berada di kerajaan.
Sungguh, ia hanya berdoa agar Jay atau siapa pun bisa menolongnya sekarang.
Jake menunduk, tak berapa lama ruangan itu di penuhi asap tebal berwarna abu2. Jongho tersenyum tipis, sedangkan Minhee dan Taehyun meneggakkan tubuh mereka. Jake duduk dengan perasaan was2.
"Jay kumohon cepatlah kemari" Ucapnya dalam hati.
"Bagus, kau berhasil mendapatkan apa yang aku inginkan Kang Jongho" Suara berat nan lantang terdengar sangat nyaring dan menyeramkan. Jake terus menunduk dalam, tubuhnya bergetar ketakutan.
Dengan langkah pelan, Mingi mendekat kearah duduknya Jake. ia segera menarik rahang Jake agar dapat menatap wajahnya.
"Kau tahu, aku sudah menunggu hari ini. hari dimana aku bisa mendapatkanmu, dan juga mendapatkan semua kekuatan. untuk memperkuat kerajaanku. dengan adanya Sunwoo aku tak perlu bersusah payah, untuk membunuh orangtuamu itu Park Jaeyoon"
mata Mingi bergulir kearah perut Jake yang terlihat membuncit.
"Apa ini anak pria Vampur itu? oh aku tak menyangka kalian akan berbuat sejauh ini. setelah mengetahui kutukan itu, atau kalian tak tahu menahu tentang kutukan itu?" Mingi melepaskan cengkramannya pada rahang Jake.
lalu menyentuh perut buncit pemuda yang sudah menyandang marga Park itu.
"Jangan berani menyentuh perutku, terkutuk" Jake menggeram marah
"Memangnya kau bisa apa?" Mingi mencengkram erat perut Jake.
membuat pemuda itu mau tak mau berteriak sakit. Sungguh, rasanya ia akan mati dengan cepat. perutnya benar2 sakit sekarang. apakah ia dan bayinya akan berakhir sekarang? tidak, ia harus pertahankan anaknya.
"Jangan mempersulitku, dengan kekuatanmu itu"
"Kau makhluk biadab, aku tak akan membiarkan kau menyentuh anakku barang sejengkal kukumu" Nafasnya mula tak teratur.
"Baiklah, kalau kau bisa mempertahankannya. mari kita lihat siapa yang menang"
tbc
●●○○●●○○
cuma mo bilang, sampai jumpa kamis depan....😁😁😁
paipai...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah dikala senja ( jayke)
Random"berjanji untuk bersama?" Js "berjanji" Jy dan, dihadapan tuhan.. mereka bersimpuh. membuat janji yang akan menjadi penyangga cinta mereka. meskipun dunia menentang keduanya, tak memberikan tempat dimanapun. mereka akan tetap bersama meskipun mengu...