Y

677 70 15
                                    

Minhee benar, Ia tak akan menyakiti Jake. bahkan pemuda itu bersedia menjauhkan Jake dari beringas dan kejamnya raja neraka, yang telah menangkap basah 3 orang yang berjalan di gelapnya lorong. Badan Jake gemetar ketakutan di dekapan Minhee.

pemuda kang masih terus menenangkan Jake. dengan usapan lembut di punggung sempit Jake. meski tangannya dengan telaten mengerahkan segala kekuatan yang ia punya untuk mengalahkan atau setidaknya menghalangi Mingi menyentuh Jake.

Sedangkan Yeosang di sudut lorong, sedang berusaha menghindarkan para pengawal Mingi untuk menyentuh Jake dan membawa kembali pemuda berpunggung sempit itu.

"Jake!!" dari kanan dan kiri lorong, Minjae dan Huijun, Jay beserta yang lainnya menemukan keberadaan Jake.

Jake bersyukur, saat Jay berada di dekatnya saat ini. senyum tipis mengukir di bibir ranumnya. Jay benar2 cemas setengah mati, dengan langkah terlampau ringan ia mendekati Jake yang berada di pelukan Minhee.

"Berikan Jake padaku" langkahnya terhenti, kala intruksi Minjae berdenging di telinganya.

Minhee menatap Jay, seolah2 mencari keputusan akan ia serahkan kepada siapa pemuda Sim yang sedang tak sadarkan diri saat ini. Dengan langkah Minjae segera pergi mendekat ke arah Minhee. mendahului Jay yang diam mematung di ujung lorong.

Sunghoon menyenggol bahu Jay keras, bermaksud menyadarkan pemuda itu. Minhee semakin bingung, apakah ia harus menyerahkan Jake kepada Minjae atau tidak.

"Jangan serahkan Jake, kalau kau serahkan dia, aku tidak segan2 membunuhmu" Minhee menoleh ke arah suara. disana berdiri, pemuda tampan dengan sayap putih, seputih beludru.

Matanya biru, sama seperti mata Jake. itu yang diingat Jay, saat ia melihat mata pemuda itu. sedangkan Minjae sudah mengepalkan tangannua dengan sangat erat. saat melihat pemuda yang tak lain merupakan kakak dari Jake.

"Bagus, dengan begini aku bisa menangkap kedua orang yang bertanggung jawab atas surga" Mingi menaikkan sedikit bibirnya kanannya membuat senyuman miring.

Sekali lagi Sunghoon menyenggol bahu Jay, ia geram. bagaimana tidak? dari tadi saudaranya itu hanya diam.

Jay memutar bola matanya malas, lalu dengan segera berlari menyusul Jake yang berada di dekapan Minhee. Sunoo menatap tak suka, tahu begini ia tak akan mengantarkan Jay untuk bertemu Niki.

"Cih, menyebalkan kau Jake" Sungutnya dalam hati.

"Niki, bantu aku mengalahkan para prajurut sialan ini." perintah Sunghoon, tanpa mempedulikan tatapan tak suka Niki.

"Sunoo mau kemana kau?" tanya Sunghoon menilik sebentar ke arah pemuda itu.

"pulang"

"Kau masih berguna disini, jadi bantu ku kalahkan mereka."

"Minhee, kemarikan Jake padaku" Jay agak kesulitan menggapai tubuh Jake. karena terhalang oleh tubuh besar para prajurit di depannya.

Minhee yang terkepung pun, tak bisa berbuat banyak. ia terus mencoba untuk melonggarkan para musuh dibantu oleh Jay. pada akhirnya Jay dapat memeluk istrinya kembali. Minjae menggeram marah, sedangkan Sunwoo berekpresi datar.

"Jake..... bangunlah... ku mohon.." Entah dorongan dari mana, Jay menitikkan airmatanya saat Jake tak merespon ucapannya.

"Jaeyoonnn..." Jay terus memanggil nama pemuda Sim terus-menerus. Niki menatap iba ke arah Jay.

Minjae mengacak rambutnya frustasi. Huijun yang berada di dekatnya menepuk pelan punggung lebarnya.

"Jaeyoon..." Suara Jay semakin lirih.

Mingi menatap nyalang pada 2 orang pemuda Jake juga Jay. Suara pedang diluaran terdengar sampai ke dalam istana neraka. Semua orang yang berada di lorong itu menatap cemas. salah satu prajurit Mingi datang dengan nafas terengah2 dari balik pintu lorong.

"Yang mulia raja... kita diserang" ucapnya sambil menetralkan nafasnya.

Mingi menyorot ke arah Sunwoo berdiri.

"Oh shit, dimana pemuda itu?" umpatnya.

"Kalian semua jangan sampai biarkan mereka semua lolos, kalau tidak aku akan menghukum kalian dengan api yang membara di bawah tanah neraka ini" ancam Mingi lalu menghilang secara perlahan.

mereka semua semakin tersudut, saat para prajurit itu membelah tubuh mereka menjadi 2. Jay panik, saat beberapa dari mereka hampir menyentuh Jake. dalam pikiran kalut, ia tak bisa berpikir secara jernih.

"Jay, segera bawa Jaeyoon pergi dari sini." intruksi Sunghoon, Minjae yang mendengar itu berusaha mendekat ke arah Jake. berusaha mengambil kembali pemuda sim.

namun pergerakannya kalah cepat, Jay sudah lebih dulu menghilang, kepanikan pemuda Park semakin menjadi saat darah mengalir membasahi kaki kanan si manis.

"Eunghh" Jake terbangun karena rasa teramat sakit di perutnya. kedua tangannya meremas erat bahu Jay yang menggendongnya gaya bridal style.

"Jay, perutku.. akhh" Jay tak tahu ia harus senang atau sedih. larena sekarang Jake sudah bangun namun kondisinya mengkhawatirkan. tepat, di perbatasan antara Surga dan Neraka Jay menggerakan bibirnya seolah membaca mantra yang sudah ia pelajari dari Niki.

Dengan secepat kilat, mereka sampai di bumi. Jay harus berusaha kembali menuju kastilnya. karena hanya disana ia bisa menyelamatkan Jake juga bayi mereka. Jake harus sedikit bersabar.

Sesampainya di kastil, Jay mendapati Heeseung yang tengah bermain di danau dekat kastil tua itu.

"Heeseung hyung!! tolong istriku akan melahirkan!!" ucapnya, Heeseung yang melamun terkejut dengan suara teriakan Jay.

Heeseung segera menghampiri keduanya, lalu menuntun mereka ke dalam. Jungwon yang kebetulan lewat menatap bingung kepada 3 orang itu.

"Uhmmm, apa yang terjadi?" gumamnya pada sang suami yang berdiri 2 langkah di depannya.

"Entahlah, tapi ayo kita ikuti mereka Hyung!!" Dongkyu menarik tangan Jungwon untuk mengikuti mereka.

tbc

●●○○●●○○

uhmmmm... mo tanya dong, karena kemungkinan besar ni book bakal selesai 1 chap lagi.

jadi, kalian setuju gak seandainya aku remake book us jayke ituloh.. tapi semenya Jake...

ato ada yang setuju book Jayke yang genrenya incest, anak sekolahan, ABO, ato horor?

komen ya... yang votenya paling banyak aku pub.. 

sampe jumpa kamis depan guys..

Kisah dikala senja ( jayke)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang